Tulus Abdikan Diri Kepada NKRI Thursday, 23 September 2021 07:02

Widjajanto, MA., adalah salah satu alumnus FISIP UNAIR tahun 1991. Dia lahir dan besar di Surabaya, pada 23 Februari 1970. Widjajantokini mengabdikan diri sebagai Staf Khusus Bidang Alat Utama Sistem Persenjataan Kementerian Pertahanan RI. Setelah lulus dari UNAIR, Widjajanto melanjutkan studi di University of Westminster, Inggris dan lulus pada tahun 1999. Dia mendapatkan beasiswa Chevening Awards dari pemerintah Inggris dan menekuni bidang Ilmu Komunikasi.

Secuil Cerita Menjadi Mahasiswa FISIP

 

Widjajanto menekuni bidang ilmu politik di FISIP UNAIR mulai dari tahun 1988 dan lulus pada 1991. Kala itu, FISIP masih kental dengan julukannya sebagai “Kampus Oranye”. Menjadi mahasiswa di kampus oranye menyisakan banyakpengalaman tak terlupakan. Widjajanto pernah menjadi aktivis untuk membantu kegiatan Bakti Sosial Hari Ibu FISIP UNAIR. Selama menjadi aktivis, Widjajanto dan teman-teman aktivisnya pernah berjualan jagung bakar, kue pukis, barang bekas hingga menjadi instruktur pengajar di sebuah lembaga kursus komputer demi mengumpulkan uang untuk kegiatan Bakti Sosial. Meskipun begitu, Widjajanto juga pernah bandel ketika duduk di bangku kuliah. Pada semester II dia bersama teman-temannya mengambil mata kuliah asas-asas manajemen dan lulus dengan nilai yang memuaskan. Padahal saat itu mata kuliah asas-asas manajemen terbilang ‘angker’ di mata sebagian senior Angkatan 1987. 

Widjajanto juga merasakan susahnya menyelesaikan tugas makalah ketika kuliah. Kala itu sekitar awal tahun 90-an belum ada komputer, sehingga untuk menyelesaikan makalah atau paper harus menggunakan mesin ketik. Widjajanto juga pernah didapuk sebagai ketua penyelenggara FISIP Open Air pada tahun 1987. Acara itu merupakan agenda tahunan Senat Mahasiswa FISIP, sehingga digelar cukup meriah dengan penampilan musik rock.

Namun, acara tidak berjalan lancar lantaran diguyur hujan menjelang petang. Hujan turun ternyata cukup deras hingga membuat panggung musik di depan perpustakaan UNAIR saat itu ambruk. Untungnya tidak ada yang celaka. Akan tetapi, penampilan tidak dapat dilanjutkan dan acara terpaksa ditutup dengan permintaan maaf ke pengunjung yang telah membludak sejak pagi hari. Meskipun acara itu terbilang gagal, justru menjadi kenangan manis Widjajanjo semasa kuliah. Bahkan untuk mengenang kejadian itu, dibuatkan kaos FISIP Open Air dengan desain tulisan ‘Grobyaaaak’ di bawahnya.

Sempat Menjadi Wartawan 

Berbicara soal karir, Widjajanto memiliki kecintaan menulis sejak di bangku kuliah. Dia mulai mengisi konten majalah Retorika yang diterbitkan Senat Mahasiswa FISIP UNAIR kala itu. Hingga suatu ketika dia menulis kolom opini mahasiswa di halaman Jawa Pos. Dari sana, akhirnya Widjajanto memberanikan diri menjadi wartawan di Majalah Berita Mingguan Tempo pada tahun 1991. Berbagai suka duka dan dinamika kehidupan sebagai wartawan menjadi pelajaran hidup Widjajanto sehari-hari. Terutama, ketika dibreidel oleh Menpen Harmoko tahun 1994.

Beberapa lama menggeluti dunia wartawan, Widjajanto kemudian mulai mendalami ilmu manajemen dan korporasi. Dia lalu menjadi konsultan media bersama beberapa mantan wartawan dan karyawan Tempo. Bersama-sama, Widjajanto kala itu membuat X-T Syndicate berkantor di Tebet, Jakarta. Dari sana mereka menjadi pers di beberapa perusahaan penerbitan, seperti Media Indonesia Group dan Matra. Widjajanto juga pernah menjadi ‘stringer’ untuk penerbitan asing, yaitu The New Yorker.

Abdikan Diri ke NKRI

Pasca tugas di PT Pindad Mei 2019, Widjajanto membantu Menteri Pertahanan RI sebagai Staf Khusus Bidang Alat Utama Sistem Persenjataan di Kementerian Pertahanan RI. Selain itu, dia juga masih aktif merintis sejumlah usaha bisnis dengan jejaring yang dia miliki di luar urusan produk militer.

Terlibat Lahirkan Tempo News Room

Ketika Tempo terbit kembali pada 1998, Widjajanto beruntung dirinya lolos seleksi beasiswa Chevening Awards dari pemerintah Inggris. Lantas dia melanjutkan studi Master of Arts di bidang Ilmu Komunikasi University of Westminster. Beberapa waktu berlalu, Widjajanto menyelesaikan kuliah dan sempat mencicipi kerja di Inggris. Dirinya lalu kembali ke Tempo dan diminta untuk membangun sistem kerja editorial berbasis internet. Hingga akhirnya dia ikut membantu lahirnya Tempo News Room sebagai cikal bakal ruang redaksi yang terintegrasi dari media di group Tempo.

Bersumpah Mengabdi ke NKRI

Rekam jejak karir Widjajanto memang cukup zig-zag. Dari Tempo dia bekerja di Sampoerna Foundation menjadi konsultan komunikasi almarhum Nurcholish Madjid; mengabdi di Badan Rehabilitas dan Rekonstruksi (BRR) Aceh - Nias pasca tsunami 2004; hingga ke Medco Group untuk mengurusi kegiatan bisnis perusahaan di lingkup energi dan non energi; serta kemudian ke PT Pindad terakhir sebagai Direktur Bisnis Produk Hankam hingga purna tugas pada 28 Mei 2019. Meskipun begitu, tak ada moto atau semboyan khusus bagi Widjajanto. Dia selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi negara. I Vowto Thee My Country selalu menjadi penghias profil Whatsapp Widjajanto sekaligus sebagai cambuk penyemangat untuk mengabdi kepada NKRI.

Profil Singkat

Nama: Widjajanto, MA.

Tempat Tanggal Lahir: Surabaya, 23 Februari 1970

Jabatan: Staf Khusus Bidang Alat Utama Sistem Persenjataan Kementerian Pertahanan RI.

 

Pendidikan Formal PENDIDIKAN NAMA SEKOLAH TEMPAT/ KOTA TAHUN IJAZAH SD SDN KALISARI II SURABAYA 1983 SMP SMPN 18 SURABAYA 1985 SMA SMA YPPI 1 SURABAYA 1988 S-1 UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 1992 S-2 UNIVERSTIAS WESTMINSTER INGGRIS 1999

Tags :