Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara: Niatkan Bekerja untuk Ibadah Tuesday, 19 October 2021 01:42

Zaelani, S.E. lahir di Tanjung Karang pada 9 Februari 1960. Dia adalah salah satu Alumni Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Airlangga (UNAIR) angkatan 1979. Saat ini, dia menjabat sebagai Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN). Dia juga ditugaskan untuk menjadi komisaris di salah satu BUMN, yaitu PT Aneka Tambang Tbk. sejak tahun 2012 hingga sekarang, Zaelani mengungkapkan bahwa selama kuliah dia turut aktif di beberapa organisasi, terutama organisasi ekstra kampus. Zaelani pernah menjadi pengurus komisariatdi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Kemudain juga sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Senat Mahasiswa dan pengurus Masjid Airlangga.

“Saya menjadi pengurus masjid Airlangga saat awal-awal berdirinya masjid, sekitar tahun 1979,” ungkapnya.

Perjalanan Karir Zaelani hingga Menjabat Sekretaris Utama BIN

Setelah lulus dari FE UNAIR di tahun 1984, Zaelani mengaku sempat dihubungi oleh Dekan FEB UNAIR saat itu, yakni Prof. Dr. Sri Maemunah Soeharto, SE. Zaelani dipanggil dan diberi kabar bahwa ada lowongan pekerjaan di lembaga pemerintah non departemen. “Waktu itu, saya belum diberi tau lembaganya dari mana. Belakang hari, barulah saya tau kalo bagian personalia BIN dulunya pernah datang ke fakultas untuk menawarkan lowongan pekerjaan,” tuturnya.

Zaelani menceritakan saat pertama kali penugasan lapangan, dia ditempatkan di Lampung. Saat melakukan operasi, identitas aslinya sebagai petugas BIN malah tidak boleh diketahui. “Saat itu cover saya, sebagai wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara,” imbuhnya. Di tahun 2007, Zaelani mendapatkan promosi untuk menjadi staff ahli kepala BIN bidang ekonomi. Kemudian menjadi Deputi Kepala BIN Bidang Ekonomi di tahun 2010. Hingga akhirnya, dipercayai untuk menjabat sebagai Sekretaris Utama BIN sejak 2014 sampai sekarang.

Kiat Sukses Ala Sekretaris Utama BIN / (atau) Pesan Zaelani kepada Pemuda Generasi Penerus Bangsa

Menurut Zaelani, empat unsur paling utama yang harus dimiliki para pemuda ialah memiliki jiwa kepemimpinan, jujur, disiplin dan harus memiliki semangat lebih. Berdasarkan pengalaman Zaelani, kecerdasan intelektual bukan satu-satunya kunci untuk sukses dalam karir. Ada hal yang tidak kalah penting ialah kecerdasan spritual, emosional dan sosial. “Pengalaman dan kemampuan bekerja sama memiliki kontribusi yang positif untuk karir. Ingatlah, keberhasilan didapat bukan hanya karena kemamampuan kita sendiri, tetapi tentunya memerlukan bantuan orang lain,” tuturnya.

Zaelani, sebagai lulusan Program Studi Manajemen berusaha untuk menerapkan prinsip manajemen. Ialah bagaimana mengelola sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. “Jika kita sudah terjun ke dunia kerja, lanjutnya, leadership (kepemimpinan)menjadi hal yang penting,” ucapnya. Zaelani mengaku pendidikannya selama kuliah biasa-biasa saja. Namunselama ini, dia lebih mengandalkan semangat lebih dan pantang menyerah yang dimilikinya.

“Yang penting kita harus fokus pada apa yang kita kerjakan. Fokuslah padaapat yang menjadi tanggung jawab lalu kerjakan semaksimal mungkin,” tambahnya.

Niatkan Bekerja untuk Ibadah

Zaelaniselalu menanamkan dalam hati bahwa bekerja adalah bagian dari ibadah. Menurutnya, jika sejak awal kita sudah menanamkan bahwa bekerja adalah ibadah, kita akan lebih bertanggung jawab pada apa yang dikerjakan. “Dari awal sudah saya niatkan untuk ibadah, tidak untuk mengharap pujian orang. Lalu, kalo mau capek seperti apa pun kita gak bakal ngeluh,” ujarnya. Untuk permasalahan di lapangan, Zaelani menuturkan bahwa pasti sulit. Jatuh bangun adalah hal yang biasa ia lakukan. Jadi untuk mengatasi itu semmua, kita harus memiliki semangat kerja dan diniatkan untuk ibadah. 

“Ya kita harus berdoa. Selama di HMI, saya juga dapat pengetahuan seperti itu, bahwa sebelum mengerjakan sesuatu harus diluruskan niarnya untuk apa,” Ada sebuah hadist yang berbunyi “Innamal a’malu binniyat”(Sesungguhnya amal itu tergantung pada niat). Dari hadist inilah kemudian Zaelani mencoba untuk meluruskan niat kembali. Jadi, Zaelani meluruskan niatnya dengan mengabdi pada negara dalam rangka menjaga keamanan dan melindungi negara. “Saya harap UNAIR ke depan bisa menjadi excellent with morallity di berbagai bidang. Semoga UNAIR bisa menjadi Universitas kebanggaan bangsa Indonesia dan bisa mewujudkan UNAIR 500 World Class University,” tutupnya.

 

Tags :