Apoteker TNI AU Jebolan Farmasi UNAIR Tuesday, 19 October 2021 01:52

Kiprah dan kualitas Ksatria Airlangga memang tidak pernah diragukan. Satu lagi tokoh yang menjadi kiprahnya menjadi inspirasi, dan merupakan Ksatria Airlangga lulusan 1992. Beliau adalah Dr. Drs. Yuli Subiakto, Apt., M.Si. Pria kelahiran Magetan, 30 Juni 1964 tersebut merupakan lulusan S1 Farmasi dan Apoteker, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga tahun 1992.Yuli mulai berkuliah di Universitas Airlangga pada tahun 1984, sebelum lulus, tepatnya pada tahun 1990 ia mendaftarkan diri untuk memperoleh beasiswa ABRI III bagian TNI AU. Setelah menyelesaikan studinya di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Yuli melanjutkan S2 di Institut Teknologi Bandung jurusan Farmakolo.gi Toksikologi dan lulus pada tahun 2005. Selain menempuh pendidikan S1 dan S2, Yuli Subiakto juga melanjutkan studinya dengan memperoleh gelar doktor dari Jurusan Epidemiologi Universitas Indonesia.

Apoteker profesional lulusan Universitas Airlangga tersebut juga memiliki karir yang gemilang di dunia kerjanya. Dikarenakan kualitasnya, ia memiliki perkembangan karir yang cukup pesat dalam lingkungan kerjanya. Karirnya dimulai saat lulus dari irlangga, ia mulai berdinas di Rumkit Lanud TNI AU Surabaya, lalu ditugaskan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Jakarta, kemudian Lembaga Farmasi Angkatan Udara, Ditjen Kuathan Kementrian Pertahanan, lalu berpindah lagi sebagai pengajar Universitas Pertahanan, dan sekarang ia menjabat sebagai Kepala Lembaga Farmasi Angkatan Udara.

Selain prestasi yang telah disebutkan sebelumnya, pengalaman seminar dan konferensi Yuli juga sangat beragam, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pengalaman seminar dan konferensi nasional yang pernah ia ikuti antara lain seperti Chemical, Biological, Radiological and Nuclear Consequence Management Workshop, TNIThe United States defenseThreat Reduction Agency, Jakarta,Indonesia pada tahun 2013, dan Workshop, Multi-SectoralFrameworks : Promoting, Prevention and Preparedness for Biological Event, Asosiasi Biorisk Indonesia – FBI USA, Jakarta, Indonesia pada tahun 2017. Sementara pengalaman seminar dan konferensi internasional yang pernah ia ikuti antara lain seperti The 8th ADMM-Plus EWG on MM Meeting and the Hanover Ceremony of the ADMM-Plus EWG on MM Co- Chairmanship, VienTiena, Lao PDR, pada tahun 2017, dan Indonesia Country Operation Plan (COP) HIV 17/18 Meeting, PEPFAR, Bangkok, Thailand, pada Februari 2017 yang lalu.

Gemilangnya karir Ksatria Airlangga yang satu ini juga dibuktikan dari banyaknya tugas luar negeri yang pernah ia jalani. Tercatat mulai tahun 1999, Yuli bertugas di Iran, dan tercatat ia juga pernah bertugas di Philipina, Singapura, Thailand, Jepang, Malaysia, Brunai Darussalam, Jerman, dan terakhir di Chile pada tahun 2018 yang lalu. Penugasan tersebut, didukung kemampuan berbahasa Yuli, yang menguasai bahasa Inggris dan Perancis. Semasa menjadi Ksatria Airlangga, Yuli juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, khususnya kegiatan UKM Shonriji Kempo Indonesia. Hingga saat ini, Yuli Subiakto menjadi Pengurus Besar Persaudaraan Shonriji Kempo Indonesia, dan telah menyandang sabuk hitam III.

Apoteker yang berpangkat Kalafiau Roostyan Effendie tersebut menceritakan bahwa semasa menjalani perkuliahan di Universitas Airlangga, hal yang tidak pernah ia lupakan adalah teman–teman yang baik. Yuli juga menjelaskan bahwa kuliah di Universitas Airlangga menjadi sangat nyaman dikarenakan dosen yang mendukung. Bagi Yuli, Universitas Airlangga adalah bagian dari hidupnya, dan sangat bangga dengan almamater yang terletak di Timur Jawa Dwipa tersebut. “Bagi saya, UNAIR menjadi bagian dari hidup saya, yang telah membesarkan saya hingga menjadi seorang apoteker. Universitas Airlangga berbeda dengan universitas lain yang saya pernah masuki, hingga sekarang jika saya mendengar kumandang Hymne Airlangga, saya pasti meneteskan air mata,” ujar Yuli mengenang masa pendidikan di Universitas Airlangga.

Yuli juga memberikan saran agar mahasiswa Universitas Airlangga tidak boleh mudah putus asa, jiwa Ksatria Airlangga harus pantang menyerah, walaupun fasilitas yang diberikan mungkin ada keterbatasan. Yuli berharap mahasiswa yang sedang nggula wentah di Universitas Airlangga harus tetap semangat dan pandai–pandai dalam mencari relasi serta bijak dalam memanfaatkan peluang yang ada. Hal tersebut ia sampaikan, karena pengalaman yang telah Yuli dapatkan, di mana sebelum lulus ia sudah lulus beasiswa ABRI III. Terakhir Yuli berharap, agar Universitas Airlangga dapat terus meningkatkan kualitasnya. Universitas Airlangga harus mampu menjadi Universitas yang terus menerus mengalami kemajuan. Universitas Airlangga juga harus mampu menjadi Universitas terbaik yang ada di Indonesia, dan terkemuka di kancah Internasional.

Tags :