Dari Fisika Menjadi Guru Kemudian Sukses Kembangkan Berbagai Macam Bisnis Tuesday, 19 October 2021 02:48

Gogor Waseso adalah alumnus UNAIR yang sukses menjalankan waralaba bisnis di Indonesia. Kiprahnya di dunia bisnis memang sudah tidak bisa di ragukan lagi. Gurita bisnis yang ia jalani juga berkembang sangat pesat. Mulai dari bisnis property di berbagai daerah di Indonesia, menjadi distributor produk-produk asli dari jepang, hingga menjadi kontraktor besar berhasil ia lakoni dengan baik.

Walaupun Gogor dapat dikatakan sangat handal dalam dunia bisnis, dirinya bukanlah lulusan Ilmu Ekonomi. Ia merupakan alumnus jurusan Fisika di Fakultas Sains dan Tekonologi Universitas Airlangga (FST UNAIR) tahun 1987 atau yang dulu lebih dikenal dengan sebutan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Gogor mengaku mengambil jurusan Fisika karena dirinya dulu bercitacita ingin menjadi seorang guru. Selain itu, keputusannya tersebut juga karena dorongan dari gurunya di SMP Katolik bernama Romo Stanislaus yang menyuruhnya untuk memperdalam Ilmu Pengetahuan Alam. Dari dorongan gurunya tersebut yang semakin menguatkan tekadnya hingga akhirnya berhasil di terima di Jurusan Fisika UNAIR.

Pada awalnya Gogor tidak mendapat restu dari kedua orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Surabaya, mengingat dirinya bersasal dari Lampung yang jaraknya cukup jauh dari Surabaya. Selain itu, latar belakang keluarganya yang hanya sebagai seorang petani juga memberi kekhawatiran pada orang tuanya apakah nanti akan mampu membiayai dirinya hingga lulus. Setelah meyakinkan kedua orang tuanya, akhirnya Gogor berangkat dengan berbekal uang sebesar satu juta rupiah saja untuk mengurus segala macam keperluan di Surabaya.

Terbiasa Menjadi Pekerja Keras Sejak Muda 

Keterbatasan ekonomi yang Gogor alami, tidak membuatnya putus asa dan berdiam diri. Semasa kuliah banyak aktifitas yang sekiranya itu menghasilkan uang dilakukan oleh Gogor. Mulai dari berdagang parcel, berjualan makanan, membersihkan gedung Bank BNI, hingga menjual kambing saat Idul Adha pernah ia lakukan. Untuk menghemat biaya hidup di Surabaya, ia rela tidak kos dan tinggal di gedung kegiatan mahasiswa kala itu hingga dirinya lulus dari UNAIR.

Pengalaman yang cukup berharga bagi Gogor adalah ketika dirinya menjadi inisiator dan pembuka kotak Pandora untuk acara Seven Summit UKM Wanala. Dimana dirinya pada tahun 1993 seorang diri mengurus perizinan ke Papua demi merealisasikan acara seven summit tersebut padahal saat itu dirinya sudah bekerja dan telah lulus dari UNAIR, namun karena keinginannya yang sangat tinggi ia rela cuti dari pekerjaan untuk pengurusan izin selama berbulan-bulan di Papua pada saat itu. Ditambah pada saat pengurusan izin tersebut, dirinya sempat terserang malaria yang kemudian ditolong oleh seorang dokter alumni FK UNAIR.

Karir Selepas Kuliah 

Setelah lulus dari FST UNAIR, Gogor menjadi seorang guru sesuai dengan apa yang selama ini ia cita-citakan. Namun, karena ambisinya untuk dapat merealisasikan acara seven summit UKM Wanala UNAIR, dirinya memutuskan diri untuk berhenti mengajar dan berangkat ke Papua untuk misi tersebut. setelah acara tersebut terselenggara, dirinya yang pengangguran akhirnya mendapat tawaran dari senionya di UKM Wanala, yaitu Ignatius Jonan mantan menteri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia , untuk menset up pabrik plastik di Mojokerto. Setelah beberapa tahun bekerja di pabrik plastik tersebut, pada tahun 1996 dirinya memutuskan untuk berhenti dari pabrik tersebut dan mendaftar di pabrik distributor Jepang dan diterima. Di tahun 1997 dirinya diangkat menjadi supervisor di perusahaan tersebut hingga karir nya cukup menanjak dan kembali diangkat menjadi kepala cabang, hingga terakhir jabatanya sebagai manager direktur. Selain itu, Gogor juga menjalankan beberapa usaha seperti distributor Semen Tiga Roda, produk-produk galvalum, dan bahan-bahan bangunan di Jawa Timur. Di tahun 2010 dirinya memutuskan untuk membuka usaha di bidang properti dan sukses hingga sekarang.

Yang menjadi kebanggaan bagi Gogor adalah ketika ia berhasil menyelamatkan bisnis properti yang hampir mengalami kebangkrutan dengan mempertaruhkan seluruh hartanya. Ia menjelaskan dengan adanya keberanian, integritas, dan kompetensi dalam artian mampu dan mau menyelesaikan setiap permasalahan semuanya akan bisa terselesaikan. Selang satu tahun kemudian bisnis yang tadinya berada di ujung kebangkrutan akhirnya kembali pulih bahkan berkembang sangat pesat hingga saat ini.

Tags :