Dari Menwa UNAIR Sampai Jadi Pasukan Perdamaian PBB Tuesday, 19 October 2021 03:08

AKBP Yuli Cahyanti, S.S., M.SI, lahir di Jombang pada 25 Juli 1970. Dia merupakan Kepala Subbagian Kerja Sama Amerika dan Eropa, Konvensi Internasional, Set NCB Interpol Indonesia, Divisi Hubungan Internasional Kepolisian Indonesia (POLRI). AKBP Yuli, sapaan akrabnya, merupakan alumnus Sastra Inggris Universitas Airlangga angkatan kedua tahun 1989. Semasa kuliah, AKBP Yuli aktif di berbagai kegiatan kampus, salah satunya adalah Pramuka dan Resimen Mahasiswa atau Menwa. Ada kisah menarik dari keduanya, di mana awalnya AKBP Yuli memilih Pramuka sebagai pilihannya. Namun, karena tempatnya bersebelahan dengan Menwa, ditambah dengan ajakan teman, akhirnya AKBP Yuli memilih Menwa sebagai pilihannya selama kuliah.

“Ya, karena tempatnya dekat dengan Menwa, terus diajak teman juga tempatnya dekat sih dengan asrama putri, akhirnya saya memilih Menwa dan berkecimpung sepenuhnya di sana,” ujar alumnus Sastra Inggris tersebut. Selepas menyelesaikan pendidikan di Sastra Inggris UNAIR, AKBP Yuli sempat bekerja sebagai sekertaris di perusahaan ekspor dan impor, dan menyambi sebagai guru bahasa inggris di salah satu sekolah hotel di Surabaya.

Kemudian di tahun 1995, AKBP Yuli diajak oleh teman Menwanya untuk mendaftar ABRI. Dari sini cerita AKBP Yuli dimulai, dimana dia yang awalnya mencoba-coba, malah berhasil masuk dalam penyaringan dan diterima sebagai ABRI. “Ya karena waktu itu dari ajakan teman, akhirnya didaftarin, dan alhamdulilah malah keterima di ABRI, dengan pilihan kematraan sebagai polisi,” kenangnya.

Awalnya AKBP Yuli tidak menyangka kalau jalan hidupnya akan menjadi polisi, kerabat bahkan keluarganya kaget karena mengetahui minatnya bukan disitu. Namun bagi AKBP Yuli, itu adalah garis Tuhan yang telah dipilihkan untuknya. Karena itu, dia menjalaninya dengan sepenuh hati disertai dengan dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya. Dari ketidaksengajaannya mendaftar polri, dari semangat dedikasi dan ketulusan hati menjadikan AKBP Yuli meraih berbagai penghargaan bergengsi selama bertugas di Divisi Hubungan Internasional Polri.

Tercatat, AKBP Yuli pernah mendapat kehormatan Satyalancana Bhakti Buana dari Presiden Joko Widodo pada tahun 2018, atas misinya bersama anggota kontingen Garuda Bhayangkara II Formed Police Unit (FPU) IX, sebagai pasukan perdamaian PBB di Darfur, Sudan. Diketahui, Kontingen tersebut dinobatkan sebagai kontingen terbaik PBB selama masa tugas di Sudan. Selain penghargaan tersebut, AKBP Yuli juga pernah dinobatkan sebagai 10 Polwan berprestasi pada HUT Polwan ke-70, di Lapangan Monas, Jakarta tahun 2018. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh ibu negara, Iriana Jokowi.

Terakhir, Polwan yang sudah malang di dunia kerjasama internasional itu berpesan, kedepannya UNAIR dapat mendidik mahasiswanya menjadi manusia unggul, agar tercipta adil dan makmur ke masyarakat Indonesia. “Harapannya agar UNAIR dapat mendidik manusia-manusia unggul, agar lulusannya bisa mendorong terciptanya adil dan makmur ke masyarakat, disamping dapat bermanfaat untuk bersama meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk Indonesia yang maju,” pesannya.

“Dan semoga UNAIR Jaya,” pungkasnya dengan semangat.

Tags :