Selalu Ada Cerita Baru Saat Menjadi Perawat Tuesday, 19 October 2021 03:16

J any Prihastuty S.Kep. Ns., M.Kes., atau biasa akrab dipanggil Yani adalah seorang ksatria Airlangga yang telah berhasil melalang buana di bidang keperawatan. Perempuan kelahiran Jember ini telah memiliki banyak pengalaman di bidang keperawatan baik secara teknis medis maupun dalam manajemen sistem. Jany Prihastuty saat ini (mulai dari 2014-sekarang) menjabat sebagai Kepala Bidang Keperawatan atau Nursing Manager di Rumah Sakit Premier Surabaya. Sebelum itu, pengalaman Yani dalam dunia kerja tidak semulus apa yang telah ia dapatkan sekarang. Tahun 1994 setelah Lulus Akademi Keperawatan ST. Vincentius Paulo Surabaya, dengan prestasi nilai IPK bagus, ia berhasil mendapatkan kesempatan kuliah tanpa mengeluarkan biaya atau di tanggung oleh rumah sakit dengan ikatan dinas tempatnya bertugas. Ia di tugaskan sebagai perawat ICU selama 6 tahun, dan di tahun ke 7 ia keluar untuk melanjutkan studi S1 Keperawatan di Universitas Airlangga. Yuni mengaku bahwa hal itu ia dapatkan dengan perjuangan sendiri, dengan melewati urutan kakak senior dari rumah sakit.

Pada tahun 1999 ia berpindah ke RS HCOS atau yang saat ini dikenal dengan RS Premier Surabaya, dengan posisi sebagai perawat senior ICU, kemudian sekitar tahun 2003-2005 ia berhasil menjabat sebagai Duty Manager sekaligus sebagai Educator, lalu sekitar tahun 2005- 2007 ia menjabat sebagai Tim Komite Keperawatan bagian Etik dan Kepala ruang ICU. Setelah itu, tahun 2007-2010 ia menjabat sebagai Kepala Ruang Internis Tim Pengendalian Infeksi sebagai bagian dari surveillance. Dan pada tahun 2010-2014 ia menjabat sebagai Asisten Manajer Divisi Pengembangan Keperawatan.

Disamping sukses dalam perjalanan karirnya, Yeni juga memiliki banyak pengalaman baik organisasi maupun prestasi yang ia dapatkan semasa kuliah. Yakni, pada saat studi profesi ia sempat mendapatkan Ranking II semasa Profesi Ners. Dan pada saat S2, ia menjadi orang kedua yang berhasil ujian Tesis terlebih dahulu, serta menyelesaikan pendidikan kurang dari tiga bulan dari waktu yang ditentukan, lalu sebuah capaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95 berhasil ia dapatkan. Selain itu, sempat ia bergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Airlangga (UNAIR) ia juga harus belajar memanajemen waktu dengan baik. Karena pada saat itu juga, ia harus membagi waktunya dengan bekerja part time di RS HCOS sebagai perawat senior ICU.

Selama menjadi perawat tidak ada kata jenuh atau bosan

Menurutnya, selama menjadi perawat kata jenuh atau bosan tidak pernah ia rasakan, karena bagi Yani setiap hari berbeda, ia selalu menemukan hal baru karena ingin berbuat yang lebih dan berguna untuk semua orang. Selain hal itu, ia juga merasa senang dapat membantu dan melayani orang- orang yang lemah di sekitarnya. Suatu kepuasan tersendiri baginya, pada saat melihat pasien yang sakit menjadi bisa tersenyum, atau yang tadinya meregang nyawa bisa di selamatkan.

Hal tersebutlah yang mendasari Yani aktif bergelut dalam bidang keperawatan. Namun selain itu, pada awal menjalani masa studi, kebimbangan pun sempat ia rasakan. Ia berkeinginan menjadi seorang dokter atau peneliti, maka setelah tamat dari SMAK Cor Jesu Malang tahun 1990, ia mendaftar UMPTN tetapi tidak memilih jurusan kedokteran. Ia lebih cenderung memilih ke FMIPA, namun ternyata ia diterima di Fakultas MIPA Biologi UNIBRAW, dan di Akademi GIZI Malang. Pada saat itu Yani berkeinginan untuk mengambil dua kuliah  sekaligus, namun ternyata tidak bisa karena harus memilih salah satu. Namun pada saat proses daftar ulang, ia menyempatkan diri untuk bermain ke Surabaya, dan pada saat itu ia merasa terpanggil untuk mengikuti tes AKPER yang kebetulan terpampang di RSK ST. Vincentius Paulo Surabaya (RKZ), dan dari situlah perasaan kuat Yeni muncul untuk menjadi seorang Perawat yang bermanfaat bagi semua orang.

Meskipun Yeni mengalami banyak kendala maupun tawaran menggiurkan ketika menjalankan karirnya di RS Premier Surabaya, Yeni tetap memegang teguh karakteristiknya untuk menjadi tipikal orang yang memiliki rasa setia dan ikhlas serta menyerahkan sepenuhnya pada rencana Tuhan. Menjadikan Yeni sudah 20 tahun berkarya di RS Premier Surabaya, sehingga jika ditotal sudah hampir 27 tahun ia menjalani profesinya sebagai perawat.

Melihat Orang Kembali Sehat Adalah Suatu Hal yang Tidak Terbayar

Menjadi suatu pengalaman yang sangat berkesan baginya, ketika ia melihat kondisi pasien dari semula sesak tidak bisa bernafas, tidak berdaya, dan kemudian jadi mampu bernafas lagi secara normal. Atau pada saat pasien yang dilakukan resusitasi olehnya kemudian hidup dan sehat kembali, menjadi suatu hal yang tidak dapat terbayar atau tergantikan dengan apapun. Karena baginya sebuah kesembuhan, kegembiraan, dan pemulihan kesehatan pasien merupakah hal yang sangat luar biasa. Dan terpenting menurutnya, seorang Perawat juga dapat menunjukkan existensinya dan dapat semakin maju serta Berjaya.

Aktif Organisasi Profesi Hingga Paduan Suara 

Selain berkarir dalam pekerjaannya sekarang, Yeni juga aktif di beberapa organisasi profesi, yakni PPNI dalam divisi pelayanan; PERSI Keperawatan jatim-sie Ilmiah; dan Surveior keperawatan KARS. Selain itu dalam kegiatan kerohanian, ia menjadi tim paduan suara Patriscala Choir namun karena kesibukan saat ini, Yeni menjadi cukup jarang aktif. Namun, ia juga bergabung dalam PHS-tim pelayanan kesehatan sosial gereja atau Komunitas Mariage Encounter.

Tags :