Vetmilk, Sebuah Ketidaksengajaan Yang Menghasilkan Tuesday, 19 October 2021 07:24

Pada mulanya ia senang melihat orang-orang yang laku keras dalam berjualan, Latifah pun mulai tertarik. Kemudian Latifah mendapatkan tawaran untuk menjadi reseller dari produk temannya. Sempat beberapa kali ragu akhirnya Latifah memberanikan diri untuk berjualan. Ia ragu karena takut jika jualannya tidak laku dan tidak diminati. Akan tetapi, dengan terus memberanikan diri Latifah mulai mencoba menjadi reseller jajanan kecil dari temannya. Latifah menjualkan makanan ringan tersebut kepada teman-teman kuliahnya. Dan tanpa ia sangka jualannya laku keras. Sejak saat itu Latifah mulai menemukan kesenangan dalam berjualan.

Latifah bercerita bahwa ia mulai membangun bisnis juga karena termotivasi dari salah satu mata kuliah yang mengajarkan cara mengolah produk-produk yang berasal dari hewan. Dari mata kuliah itu Latifah juga jadi tahu bahwa Fakultas Kedokteran Hewan memiliki produksi susu sapi perah. Tempatnya sendiri berada di Gresik. Karena minimnya peminat susu sapi perah di Gresik, susu sapi tersebut dikirimkan ke FKH, lebih tepatnya disimpan dan dijual di Laboratorium FKH. Peminat susu sapi FKH kebanyakan adalah mahasiswa dan juga dosen-dosen FKH.

Hingga suatu hari teman kos Latifah membeli susu sapi dari FKH. Susu sapi itu kemudian Latifah masak dan ia beri rasa-rasa. Dari sana Latifah mulai mencoba untuk menjual susu sapi yang diproduksinya kepada temanteman kuliah. Dan tanpa ia sangka susu hasil olahannya memiliki banyak peminat, hingga saat ini. Tidak ingin berhenti sampai di sana, kemudian Latifah mengajak dua kakak tingkatnya yang juga berasal dari FKH untuk bekerja sama mengembangkan bisnis susu sapi ini. Kemudian bisnis ini diberi nama Vetmilk.

Hambatan yang dialami selama menjalankan bisnis Vetmilk ini adalah banyaknya permintaan yang tidak sebanding dengan jumlah susu perah yang didapat. Hal yang sangat mengejutkan adalah tiba-tiba ibu asisten laboratorium berangkat haji sehingga Latifah dan timnya tidak mendapatkan stok susu perah lagi. Hambatan internal yang juga mereka alami adalah banyaknya kesibukan dari masing-masing orang dalam tim, mengingat semuanya sedang menjalankan Koas.

Hingga saat ini Latifah dan timnya terus menjalankan bisnis dan melakukan pemasaran lebih luas lagi. Latifah juga ingin membuat program kecantikan dari susu. Tapi dengan memberi nama yang berbeda.

Tags :