Program Ketahanan Buku untuk Penulis UNAIR Monday, 17 January 2022 02:25

UNAIR NEWS – Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan sosialisasikan program ketahanan buku bersamaan dengan launching platform e-AUP pada Rabu (12/1/2021). Program ketahanan buku 2022 itu diperuntukkan bagi dosen UNAIR dan diprioritaskan untuk penulisan buku teks dan buku ajar.

Ovarine Imtihana, S.IIP, M.A Koordinator Bidang Penerbitan LIPJPHKI menyampaikan bahwa program ketahanan buku ini diperuntukkan bagi penulis yang merupakan dosen UNAIR. Naskah yang dapat diusulkan, lanjutnya, adalah buku teks atau buku ajar dan belum pernah diterbitkan di penerbit lain. Selain itu, pengusul juga akan mendapatkan keuntungan seperti review dari editor tersertifikasi dan pendampingan penulisan.

“Program ini diperuntukkan khusus untuk penulis yang merupakan dosen UNAIR. Draft naskah yang diusulkan harus sudah lengkap 100 persen tidak ada naskah susulan, naskah belum pernah diterbitkan di penerbit lain, dan merupakan buku teks atau buku ajar. Keuntungan yang bisa didapatkan penulis adalah buku akan di-review oleh editor tersertifikasi, juga akan mendapatkan pendampingan penulisan atau workshop,” jelasnya.

Selanjutnya Ovarine menjelaskan beberapa persyaratan pengusul yang bisa mengikuti program ketahanan buku 2022. Persyaratan itu meliputi penulis memiliki naskah lengkap dan bukan buku berjidil/terjemahan/edisi revisi. Kemudian penulis merupakan dosen tetap PNS dan non PNS UNAIR berstatus aktif dengan Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN). Selain itu, pengusul harus memiliki akun SINTA aktif dan terverifikasi.

“Penulis bisa lebih dari satu orang asalkan penulis utama merupakan dosen tetap PNS dan non PNS UNAIR berstatus aktif dengan NIDN,” jelas Ovarine.

Kemudian, Ovarine menyebut berbagai fasilitas yang akan diperoleh penulis dalam program ini. Di antaranya adalah proses review dari dua pakar, pendampingan penulisan buku, mendapat pedoman penulisan buku AUP, buku diterbitkan dalam bentuk e-book, dan juga penulis akan mendapatkan royalti serta softcopy buku lengkap.

“Fasilitas yang didapatkan oleh penulis meliputi proses review dilakukan dua pakar, pendamping penulisan buku atau pelatihan, kemudian mendapatkan pedoman penulisan buku AUP. Buku akan diterbitkan dalam bentuk e-book dan akan kami distribusikan di Google Play Book, dan lainnya. Tentunya penulis juga akan mendapatkan royalti sebesar 15 persen dari harga jual, hak cipta buku, dan softcopy buku lengkap,” jelasnya. (*)

Penulis: Wiji Astutik

Editor: Binti Q. Masruroh

Sumber: http://news.unair.ac.id/2022/01/14/program-ketahanan-buku-untuk-penulis-unair/

Tags :