Pakar Bedah Saraf FK UNAIR, Dokter Asra Al Fauzi Peroleh Dua Rekor MURI Friday, 03 June 2022 03:14

UNAIR NEWS – Dr dr Asra Al Fauzi SE MM SpBS (K) FICS FACS IFAANS merupakan dosen di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR). Beliau juga aktif sebagai sekretaris Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia (PERSPEBSI) periode 2017-2021 dan Secretary General of ASEAN Neurosurgical Society periode 2017-2019. 

Selain itu, beliau didapuk sebagai Ketua Surabaya Neuroscience Institute (SNel) dan Ketua Komite Tetap Kesehatan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Surabaya. Dalam lingkup Internasional, beliau menduduki jabatan sebagai Executive Board Member di beberapa perhimpunan bedah saraf internasional. Sebuah tanda bahwa Dokter Asra merupakan seorang dokter, pendidik, peneliti, penulis, sekaligus instruktur di bidang bedah saraf yang diakui baik Secara nasional maupun internasional. 

Sungguh luar biasa, beliau menyandang Sarjana Kedokteran sejak tahun 1996, serta menyelesaikan Sarjana Ekonomi pada tahun 2001 dan mendapatkan spesialis bedah saraf dari FK UNAIR pada tahun 2007.

Ketertarikannya pada ilmu yang mempelajari kelainan Otak dan pembuluh darah, membawanya ke Jepang (tahun 2007-2008) untuk lebih memperdalam ilmunya. Seakan tidak pernah hilang rasa hausnya akan satu ilmu pengetahuan, dokter yang pernah menjadi dokter teladan nasional pada tahun 1998 ini, menyelesaiKan pendidikan Magister Manajemen (MM) dari Universitas Ciputra Surabaya pada Oktober 2017. 

Oleh karenanya, Kamis (2/6/2022) dokter Asra mendapat apresiasi darı lembaga pencatat rekor nasional (MURI) atas kemampuannya dalam menangani dua operasi besar, operasi bedah lubang kunci (Minimally Invasive Cranial Keyhole Surgery) pertama pada kelainan aneurisma otak dan operasi transplantasi langsung stem cell ke otak pertama pada kasus stroke.

Operasi Bedah Lubang Kunci (Minimally Invasive Cranial Keyhole Surgery) Pertama pada Kelainan Aneurisma Otak.

Operasi bedah lubang kunci dilakukan dengan memasukkan alat mikro agar tim medis bisa melihat sejumlah saraf dan pembuluh darah di otak yang mengalami Kelainan. Inovasi bedah ini sangat jauh berbeda dengan pembedahan konvensional yang biasanya dilakukan melalui pembedahan tempurung kepala. 

“Dari sisi Kecepatan operasi, jika operasi konvensional mencapai waktu 4 sampai 5 jam, operasi lubang kunci ini hanya membutuhkan waktu kurang dari dua jam saja. Hal ini tentunya akan sangat membantu pasien dan keluarganya, karena pasien bisa lebih cepat pulang,” jelasnya.

Lebih lanjut, kelebihan tindakan bedah lubang kunci ini terdapat pada masa pasca operasi. Karena sayatan yang dilakukan kecil, maka proses penyembuhan pasien lebih cepat. Di samping itu, tandasnya, resiko infeksi pasca operasi juga sangat minim dan secara kosmetika lebih baik jika dibandingkan dengan operasi konvensional. 

Meskipun model tindakan operasi ini sudah dikenal di luar negeri, namun belum ada dokter di Indonesia yang menerapkan operasi efektif ini saat itu. Hal ini dikarenakan selain memerlukan keahlian khusus, diperlukan pula peralatan yang khusus pula. Bah kan metode ini di Asia Tenggara juga belum ada yang melakukan. Di Negara-negara Asia yang sudah melakukan operasi dengan metode ini di antaranya di Cina, Korea Selatan dan India.

Penulis: Muhammad Suryadiningrat

Editor: Nuri Hermawan

Sumber: https://www.unair.ac.id/2022/06/02/pakar-bedah-saraf-fk-unair-dokter-asra-al-fauzi-peroleh-dua-rekor-muri/

Tags :