UNAIR NEWS – Kedutaan merupakan sarana untuk melakukan interaksi person to person dan menjembatani komunikasi antar negara. Demikianlah yang disampaikan oleh Dubes Sukmo Harsono, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (DLBBP RI) untuk Panama. Pernyataan itu ia sampaikan dalam gelaran webinar bertajuk Exposing International Relations Indonesia and Latin America: Online Roadshow KBRI Ecuador and Panama pada Selasa (31/5/2022).
Dalam acara yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) itu, Sukmo berkesempatan memamerkan berbagai prestasi diplomatis antara Indonesia dengan Panama. Salah satu prestasi yang paling membanggakan adalah dikeluarkannya Indonesia dari daftar restriksi Panama.
“Kemarin, ketika Menteri Luar Negeri Ibu Erika Mouynes dari Panama berkunjung ke Indonesia, beliau menyampaikan secara langsung di hadapan Menteri Luar Negeri Ibu Retno Marsudi, bahwa Indonesia sudah dikeluarkan dari restricted list,” kata Sukmo mengutip Mouynes.
Jalin Kerja Sama Berantas Narkotika
Salah satu prestasi terbaru yang patut dibanggakan sebagai hasil dari kerja sama bilateral antara Indonesia dan Panama adalah adanya kerja sama di bidang pemberantasan narkoba.
“Kepala BNN, Bapak Komjen Golose baru saja berkunjung datang ke Panama, melakukan kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Panama dalam kaitannya dengan keamanan publik.” tutur Sukmo. Hal itu, menurut Sukmo, adalah salah satu contoh peningkatan kerja sama high level yang mempertemukan pemegang jabatan tingkat atas dari kedua negara.
Covid 19: Berbagi Tips Hingga Kuburkan Korban
Dalam hal kerja sama mengatasi pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia juga melakukan kerja sama intensif dengan Panama. Salah satunya adalah ketika Sukmo diminta untuk menjelaskan mekanisme penanganan covid yang diterapkan di Indonesia.
“Saya diminta langsung melakukan presentasi di Universidad de Panama untuk memaparkan bagaimana cara Indonesia mengendalikan Covid-19,” ujar Sukmo.
Sebagai perwakilan pemerintah Indonesia di Panama, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) juga berfungsi sebagai pelindung Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Panama. “Komitmen kami adalah tidak boleh ada Warga Negara Indonesia yang mengalami masalah tanpa kehadiran bangsa atau negaranya,” jelasnya.
Suatu ketika, terdapat Anak Buah Kapal berkewarganegaraan Indonesia yang meninggal karena covid. Menurut kebijakan pemerintah Panama, WNI tersebut harus dikremasi. Dalam hal ini, KBRI tetap harus melindungi kepentingannya.
“Insting seorang duta besar mengatakan bahwa, karena yang meninggal adalah seorang muslim dan keluarganya berkeinginan agar suatu hari bisa berziarah, maka kemudian kita melakukan negosiasi agar jenazah yang seharusnya dikremasi bisa dikuburkan,” tutur Sukmo.
Dekanat Harapkan Kerja Sama
Hadirnya Dubes Sukmo dalam acara webinar ini menjadi bentuk kerja sama antara Universitas Airlangga dengan KBRI Panama. Wakil Dekan 1 FISIP UNAIR, Prof Dr Drs H Jusuf Irianto MCom, mengatakan bahwa meskipun acara webinar ini digelar demi kepentingan mahasiswa, ia berharap kerja sama antara UNAIR dan KBRI Panama bisa dilanjutkan menjadi hal-hal yang lebih esensial.
“Dekanat akan mendukung sepenuhnya untuk pengembangan kerja sama tersebut,” jelas Jusuf.
Penulis: Ghulam Phasa Pambayung
Editor: Nuri Hermawan
Sumber: https://www.unair.ac.id/2022/06/01/sapa-mahasiswa-unair-dubes-indonesia-untuk-panama-beberkan-segudang-prestasi/