Assistant Manager BI: Ekonomi yang Terbuka Tidak Selamanya Baik Wednesday, 08 June 2022 03:56

UNAIR NEWS – Perdagangan nasional di Indonesia  sudah terjadi sejak lama. Setelah perang dunia kedua, fenomena tersebut semakin tinggi, hal itu disebabkan karena tidak adanya konflik umum yang terjadi. Apalagi, saat ini, teknologi pada sistem pembayaran sudah semakin berkembang. Kebijakan dari pemerintah semakin terbuka untuk perdagangan dikarenakan konflik minim terjadi. Berbeda dengan zaman sebelum kemerdekaan, dimana dunia selalu dilanda peperangan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Assistant manager Bank Indonesia (BI), Imam Wahyudi Indrawan SEI MEC, pada acara Dialektika Eksternal. Acara tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi Islam (HIMA EKIS) Universitas Airlangga (UNAIR) pada Minggu (5/6) lewat media virtual Zoom.

“Misalnya eksporimpor, setelah Perang Dunia II, kita sudah semakin terkoneksi satu sama lain. bahkan kita bisa merasa secure untuk bertransaksi, padahal kita tidak tau siapa pembelinya. Hal ini karena kemajuan teknologi,” ungkap Imam.

Aliran Bebas Sumber Daya

Selain itu, ia pun membahas mengenai dampak dari globalisasi, terutama pada bidang ekonomi. Baginya, globalisasi menyebabkan aliran bebas sumber daya, baik alam maupun manusia. Bahkan, cenderung sulit untuk di kontrol.

Contohnya, sambung Imam, kini pelajar dan tenaga kerja bebas untuk menempuh pendidikan dan memilih tempat kerja dimanapun. Dalam perspektif ekonomi, aliran barang dan uang kini sudah sangat mudah. Masyarakat bebas membeli atau membelanjakan uangnya secara mudah. 

“Termasuk aliran modal, kini, masyarakat bebas untuk melakukan investasi hingga mendirikan perusahaan. Bahkan sekarang, dengan koneksi jaringan, apalagi setelah pandemi, kita di Indonesia pun bisa bekerja untuk perusahaan luar, tanpa perlu berangkat kesana,” tambah Imam.

Aliran bebas tersebut, sambungnya, tentunya memiliki dampak, baik negatif maupun positif. Aliran bebas, seharusnya menjadi indikator yang baik. Artinya, lanjut Imam, ketika kemudahan itu dapat dirasakan oleh masyarakat, tentunya, memberikan indikasi bahwa teknologi semakin berkembang.

“Ekonomi yang terbuka itu tidak selamanya baik, tapi kita harus berhati-hati. Kalau bahasanya Bung Hatta, kita harus mampu mendayung diantara dua karang. Jangan sampai kita menghindari satu karang lalu  kapal kita karam karena menabrak karang yang satunya,” tutup Imam.

Penulis: Afrizal Naufal Ghani

Editor: Nuri Hermawan

Sumber: https://www.unair.ac.id/2022/06/06/assistant-manager-bi-ekonomi-yang-terbuka-tidak-selamanya-baik/

Tags :