Manajer SDM Bank Indonesia Ungkap Masalah Distribusi Barang Wednesday, 08 June 2022 04:01

UNAIR NEWS – Pandemi Covid-19 menyebabkan kekacauan di tengah masyarakat. Kekacauan itu terjadi sebagai akibat dari ketidakstabilan ekonomi ketika pandemi. Berbeda dengan krisis ekonomi tahun ’98, krisis di era pandemi menghantam perekonomian semua lapisan masyarakat, baik yang memiliki ekonomi besar, hingga mereka para pedagang kecil.

Hal tersebut disampaikan oleh Manajer SDM Bank Indonesia (BI), Yason Taufik Akbar SEI, pada acara Dialektika Eksternal yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi Islam (HIMA EKIS) Universitas Airlangga (UNAIR). Diskusi yang mengangkat tema “Taper Tantrum: Apa Dampaknya Bagi Sektor Moneter di Indonesia” tersebut dilaksanakan pada Minggu (5/6) lewat media virtual Zoom.

“Mitigasi kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah, ialah pembatasan. Dalam lingkup mikro, kita mengenal ada physical distancing,” ungkap Yason. 

Baginya, pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah akan berdampak, setidaknya pada empat sektor. Yaitu, sektor riil, sektor keuangan, sektor eksternal, dan sektor internal. Padahal, lanjutnya, keempat sektor itu haruslah saling berinteraksi, interaksi dari keempat sektor tersebut dinamakan financial programming policy.

Dampak Covid-19 pada Distribusi Barang

Dalam paparan selanjutnya, Yason menyinggung masalah distribusi barang. Benurutnya, pembatasan yang dilakukan, tidak hanya sekedar membatasi mobilitas manusia, namun juga distribusi barang. Hal tersebut, sambung Yason, tentunya memiliki risiko, baik dalam level mikro maupun makro. Pada level makro, jelasnya, risiko terjadi pada fluktuasi nilai rupiah, capital outflow, hingga kebangkrutan. Pada level mikro, risiko terjadi pada kenaikan bahan baku, penurunan permintaan, hingga pengurangan pegawai.

“Dalam kondisi covid, untuk membuat kebijakan ekonomi, kita tidak bisa lihat satu sisi, karena ada empat sektor yang berinteraksi sekaligus. Dimana ketika kita salah (saat melakukan kebijakan, red) akan memperburuk kondisi yang lain,” ujarnya.

Selain itu, Yason juga menambahkan mengenai respon kebijakan yang bisa diprioritaskan oleh pemerintah. Diantaranya, akselerasi transformasi sektor riil, sinergi stimulus fiskal moneter, akselerasi transformasi sektor keuangan, digitalisasi ekonomi dan keuangan, hingga ekonomi dan keuangan hijau

Pada akhir, Yason menjelaskan bahwa penggunaan mata uang kertas membuat publik sering terjebak pada permasalahan moneter karena salah satu fungsi uang ialah alat penyimpan kekayaan. 

“Padahal, uang kertas sendiri masih diragukan kemampuannya dalam hal itu. Hal itu juga membuat kita sering melakukan spekulasi,” pungkasnya.

Penulis: Afrizal Naufal Ghani

Editor: Nuri Hermawan

Sumber: https://www.unair.ac.id/2022/06/06/manajer-sdm-bank-indonesia-ungkap-masalah-distribusi-barang/

Tags :