Nadia Bagikan Pengalaman Menyenangkan Selama Berkuliah di NTU Singapura Monday, 13 June 2022 03:36

UNAIR NEWS – Nadiatul Qalbi Amalia Rizqi berkesempatan menyenyam pendidikan di Nanyang Technological University Singapore berkat program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). IISMA memberikan kesempatan mahasiswa Indonesia untuk merasakan belajar di luar negeri selama satu semester. Mahasiswa yang akrab disapa Nadia itu membagikan ceritanya kepada UNAIR NEWS selama menempuh pendidikan di universitas terbaik se-Asia Tenggara terhitung sejak 27 Desember 2021 hingga 9 Mei 2022.

Nadia bercerita, mulanya dia tahu program IISMA dari dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR sekaligus Kepala Airlangga Global Engagement (AGE) UNAIR Iman Harymawan SE MBA. Nadia mendapatkan dukungan moral selama menempuh ISMA, khususnya dari International Undergraduate Programme (IUP) FEB Univeritas Airlangga (UNAIR) Devi Sulistyo Kalanjati.

“Beliau selalu menyemangati mahasiswanya untuk belajar dengan rajin dan aktif dalam hal akademik maupun non akademik,” tuturnya.

Nadia kemudian langsung menyiapkan dokumen yang dibutuhkan seperti transkrip, sertifikat bahasa Inggris, dan syarat lainnya.

Waktu yang diberikan  untuk menyiapkan dokumen cukup padat mengingat hanya ada jeda dua pekan dari sosialisasi program IISMA hingga pendaftaran ditutup. Hal yang lumayan sulit disiapkan adalah mencari lembaga bahasa yang masih memiliki kuota dan menyediakan hasil tes di waktu yang sudah ditentukan. “Alhamdulillah saya bisa mendapatkan kuota di UNJ dan memenuhi persyaratan IISMA,” ucapnya.

Mengalami Culture Shock

Ada beberapa culture shock yang dirasakan Nadia selama menimba ilmu di Singapura. Namun ia sudah mengantisipasi beberapa hal. Hal-hal umum di Singapura seperti mahasiswa yang bisa dikatakan ‘ambis’, selalu tepat waktu, dan budaya yang suka antri.

“Ada cerita menarik. Jadi di kelas Venturing Entrepreneurship, saya bertemu dengan salah satu teman yang sudah menyelesaikan kerja kelompok dua minggu sebelum tenggat waktu,” tuturnya.

Selain aktif mengikuti perkuliahan, Nadia mengikuti beberapa kegiatan yang disediakan oleh hall office. Di antaranya program memasak, seminar tentang mental health, dan kegiatan yang diadakan oleh International Office NTU, GEM, seperti outing ke sentosa, bowling, dan lain-lain.

Nadia merasa, walaupun Singapura dan Indonesia tidak jauh dari segi geografis dan budaya, selalu ada gap yang dirasakan. Cara Nadia untuk mengisi dan mengatasi gap tersebut adalah dengan menjadi mahasiswa yang selalu beradaptasi.

“Hal yang terpenting menurut saya adalah bagaimana menjadi orang yang bisa beradaptasi dimanapun kita ditempatkan,” ceritanya.

Lebaran di Singapura

Mahasiswa asal Surabaya itu membagikan pengalaman lebaran selama di Singapura. Sebenarnya tidak berbeda jauh dengan Indonesia karena di sana juga banyak warga beragama Islam. Setidaknya ada tiga hal yang berbeda antara lebaran di Singapura dan di Indonesia.

“Ini pertama kalinya saya merayakan lebaran jauh dari keluarga dan hanya ditemani oleh teman-teman. Namun kehangatan lebaran masih bisa saya dapatkan,” ungkapnya.

Pertama adalah salat Idulfitri dilaksanakan berdasarkan booking. Nadia dan teman-temannya harus booking terlebih dahulu akan salat di masjid mana dan sesi keberapa. Kedua, pelaksanaan salat Idulfitri dilakukan di dalam masjid, tidak di lapangan seperti di Indonesia.

“Yang terakhir adalah tradisi makan. Mungkin sebenarnya ada, cuma mengingat selama saya di Singapura tidak ada sanak keluarga, maka tradisi makan opor ayam, rendang, dan menu spesial lebaran lainnya,” terangnya. (*)

Penulis :  Sandi Prabowo

Editor :  Binti Q Masruroh

Sumber : https://www.unair.ac.id/2022/06/09/nadia-bagikan-pengalaman-menyenangkan-selama-berkuliah-di-ntu-singapura/

Tags :