Vaksin Merah Putih, Awal Kemandirian Bidang Industri Kefarmasian Indonesia Tuesday, 28 June 2022 05:29

UNAIR NEWS – Sukses dengan uji fase satu dan dua, Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Kick off Uji Klinik Fase 3 Vaksin Merah Putihpada Senin (27/06/2022). Uji klinik fase 3 Vaksin Merah Putih itu akan melibatkan 4.005 subyek.

Pada kesempatan tersebut hadir Dr Dra Agusdini Banun Saptaningsih Apt MARS selaku Wakil Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Farmalkes). Dalam sambutannya, Agusdini menyampaikan apresiasinya kepada UNAIR yang telah berkolaborasi dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia mengembangkan Vaksin Merah Putih Covid-19.

“Ini merupakan langkah besar dalam upaya bangsa Indonesia mewujudkan kemandirian di bidang produksi vaksin, terutama vaksin covid-19,” ungkapnya.

Transformasi Sistem Kesehatan

Berhasil melewati dua krisis sebelumnya dengan teknologi konvensional, Agusdini mengungkapkan, Indonesia merencanakan transformasi dalam sistem kesehatan pada krisis pandemi covid-19. Salah satunya dalam bidang kefarmasian, termasuk produksi vaksin.

Kick off Vaksin Merah Putih Fase 3 hari ini menjadi bentuk kesiapan infrastruktur research dan manufacture serta sumber daya manusia dalam negeri dalam produksi vaksin,” tutur Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian itu.

Ia juga menyampaikan, selain menjadi vaksin utama, pemerintah turut mendorong penggunaan Vaksin Merah Putih menjadi vaksin booster dan vaksin untuk anak. Pemerintah juga akan mendorong vaksin merah putih terakses global, sehingga terdaftar pada emergency use listing WHO (World Health Organization).

“Dalam rangka menyukseskan bangga buatan Indonesia, pemerintah mendukung penggunaan vaksin merah putih untuk meningkatkan produk obat maupun bahan baku obat yang sudah dapat diproduksi lokal,” ucapnya.

Uji Klinis untuk Anak

Sementara itu, Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito juga turut menuturkan rencana pemberian Vaksin Merah Putih pada anak. Uji klinis Vaksin Merah Putih untuk anak itu akan berlangsung paralel, jika fase tiga terbukti aman. Selain itu, Penny mengungkapkan bahwa pengembangan vaksin karya anak bangsa tersebut berdapak positif pada industri farmasi.

“Ada dampak lain pada pengembangan ini. BPOM melihat aspek positif dalam pengembangan industri farmasi Indonesia dan kemandirian bangsa Indonesia dalam menghadapi virus ke depan,” tutur Penny.

Penny juga menuturkan, Indonesia membutuhkan lebih dari satu industri farmasi yang dapat memproduksi vaksin sehingga memiliki andil besar dalam vaksin internasional. Ia juga mengungkapkan, BPOM sebagai regulator akan terus bekerja keras meyakinkan negara lain terhadap kredibilitas aspek mutu farmasi di Indonesia. (*)

Penulis: Alysa Intan Santika

Editor: Binti Q. Masruroh

Sumber: https://www.unair.ac.id/2022/06/27/vaksin-merah-putih-awal-kemandirian-bidang-industri-kefarmasian-indonesia/

Tags :