Anggota Dewan yang Sempat Berjuang dari Luar Lingkar Pemerintahan Wednesday, 03 August 2022 02:14

Deni Wicaksono, S.Sos., adalah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Komisi E Kesejahteraan Rakyat. Deni Wicaksono merupakan alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) Angkatan 2000. Deni, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa selama kuliah, dia aktif di berbagai organisasi internal dan eksternal kampus. Deni pernah bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Antropologi dan sempat mengemban amanah sebagai Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (Presiden BEM) FISIP UNAIR pada tahun 2004.

Saat di bangku perkuliahan, selain fokus menjadi Presiden BEM FISIP, Deni juga aktif di kegiatan GMNI. Dari kegiatan GMNI itulah Deni kemudian bisa berjejaring dengan kelompok nasionalis, yaitu kelompok yang bergerak di bidang pemberdayaan dan pendampingan masyarakat. Deni bahkan dulu pernah melakukan pendampingan kepada buruhburuh di Perak serta beberapa pedagang kaki lima di sekitar kampus.

“Hal tersebut kemudian mengantarkan saya untuk masuk ke dunia politik, khususnya dunia politik praktis di partai,” jelasnya.

Masa kuliah Deni di jurusan Antropologi FISIP UNAIR berlangsung normal seperti mahasiswa lainnya. Menurut penuturannya, pembelajaran selama perkuliahan yang sangat bermanfaat dalam kariernya sekarang adalah banyak perkuliahan yang melibatkan turun lapangan. Dengan kegiatan tersebut Deni bisa bersinggungan langsung dengan masyarakat serta mempelajari budaya, kultur serta kearifan lokal yang ada.

Di samping itu, program studi Antropologi sendiri mempelajari budaya dan kultur yang ada di masyarakat. Hal itu menjadi modal awal Deni menjadi politisi agar lebih mudah memahami budaya dan kultur masyarakat. “Manfaat dari pembelajaran tersebut sampai sekarang masih bisa saya rasakan ketika menjadi politisi dan menjadi anggota DPRD di Provinsi,” tambahnya.

Perjuangan Deni Wicaksono sebelum Terjun ke Dunia Politik 

Sebelum aktif di dunia politik, Deni sempat aktif di luar sistem pemerintahan. Dia pernah menjadi aktivis, baik aktivis mahasiswa maupun aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Perjalanan karier Deni dimulai pada tahun 2012. Pada saat itu, Deni sempat mengemban amanah sebagai Komisioner Komisi Pelayanan Publik (KPP) Jawa Timur (Jatim). KPP Jatim merupakan lembaga yang menangani pengaduan dan keluhan masyarakat terkait kebijakan dan pelayanan publik Pemerintah Provinsi Jatim. Saat di KPP, Deni sempat menjabat menjadi Ketua KPP Jatim selama setahun.

Pasca menjadi komisioner KPP, Deni sempat mendirikan Lembaga Konsultan Politik yang aktif di dunia riset atau survei terkait dunia politik. Deni mendampingi beberapa calon kepala daerah dan calon legislatif. Lembaga Konsultan Politik tersebut lingkupnya masih di lingkar luar pemerintahan. “Ketika di ruang itu, saya merasa bahwa apa yang saya lakukan tidak bisa maksimal, karena saya hanya bisa mengkritik dan menyuarakan aspirasi masyarakat dari luar pagar,” ungkapnya.

Deni Terjun Ke Dunia Politik 

Deni menyadari bahwa bahwa demokrasi di Indonesia merupakan demokrasi langsung. Dengan kesadaran itu kemudian Deni memutuskan bergabung dengan partai politik. Deni kemudian mencari partai politik yang memiliki kesamaan ideologi serta visi dan misi langkah perjuangan yang sama dengan pribadinya. “Saya berasal dari kelompok nasionalis. Sejak menjadi mahasiswa pun saya sudah bergabung dengan kawan-kawan nasionalis di GMNI. Hingga akhirnya saya memantapkan pilihan untuk bergabung dengan PDI Perjuangan,” tuturnya.

Saat di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Deni sempat menjadi Koordinator Komite Pemenangan Pemilihan Umum (Pemilu) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan. Deni menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Jatim sekaligus Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Jatim.

Pada tahun 2019 lalu, untuk pertama kalinya Deni mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Jatim melalui PDI Perjuangan. Deni menjadi calon anggota legislatif karena dia menyadari bahwa dia memiliki pengalaman panjang terjun langsung ke masyarakat. Sejak menjadi mahasiswa Deni sudah terbiasa melakukan advokasi dan jejaring dengan berbagai kelompok masyarakat.

“Saya ingin memiliki peran lebih di masyarakat. Akhirnya, alhamdulillah saya terpilih menjadi anggota DPRD Jatim,” ungkapnya.

Saat menjadi anggota DPRD Jatim, Deni merasa memiliki nilai lebih dan ruang gerak yang lebih leluasa untuk bisa bermanfaat bagi masyarakat. Menurutnya, ruang bersuara dan berkritik bisa dilakukan di mana saja. Deni sudah pernah mencoba dari sisi luar pagar. “Sampai sekarang pun, ketika saya sudah ada di dalam pagar, saya tetap menyuarakan aspirasi masyarakat, berpihak kepada kepentingan masyarakat serta kepada kelompok-kelompok yang selama ini tidak mendapat perhatian,” ujarnya.

Pada akhir, Deni menuturkan bahwa motivasinya selama ini untuk memperjuangkan hak masyarakat adalah keinginan Deni untuk bermanfaat bagi sesama manusia. Ada kepuasan tersendiri apabila kita sebagai manusia memiliki peran dan menjadi penyambung keberlangsungan hidup orang lain. “Ketika memiliki peran lebih di masyarakat, rasanya sangat melegakan dan memberi kepuasan tersendiri bagi saya,” tutupnya.

Sumber : Jejak Langkah Ksatria Airlangga Edisi V

 

Tags :