Tapaki Tangga Karier Mulai Dari Pegawai Muda Hingga Kepala Departemen di Bank Indonesia Tuesday, 23 August 2022 03:58

Dyah Nastiti Kusumowardani Makhijani, S.H., MBA., atau Dyah adalah alumni Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (UNAIR) yang lulus pada tahun 1985 dengan predikat cum laude. Menurutnya, belajar ilmu hukum ada hal yang menyenangkan dan sesuai dengan panggilan jiwa.

“Sangat menyenangkan belajar ilmu hukum karena ses uai dengan jiwa,” ucapnya.

Selama kuliah di UNAIR, terdapat berbagai organisasi yang Dyah ikuti. Diantaranya adalah Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Jawa Timur sebagai sekretaris jenderal. Yaitu organisasi bentukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur yang menjadi tempat perkumpulan pemuda yang pernah mewakili Jawa Timur menjadi Paskibraka Nasional dan pertukaran pelajar Internasional.

Dyah juga bergabung di Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi); dan Paduan Suara Universitas Airlangga (PSUA). Di PSUA Dyah sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan dan menjadi tim utama PSUA di berbagai pertandingan paduan suara tingkat provinsi ataupun nasional. 

Tiga Pelajaran Penting Selama Kuliah 

Terdapat tiga pelajaran perkuliahan yang menurut Dyah sangat bermanfaat bagi kariernya. Yaitu pembentukan struktur berpikir yang sistematis mulai dari seluruh fundamental dan makin meningkat menjadi lebih spesifik dan advanced.

“Metode seperti itu (struktur berpikir sistematis, red) sangat saya rasakan dalam perjalanan meniti karier,” terang Dyah.

Pelajaran kedua adalah kekuatan falsafah. Dyah menjelaskan dalam meniti karier, pelajaran-pelajaran dasar yang menekankan pendalaman falsafah, seperti ϐilsafat hukum dan dasar-dasar ilmu hukum sangat membantu struktur berpikir dalam menghadapi setiap bentuk masalah. Sementara pelajaran ketiga adalah logika.

Dyah menjelaskan, mengkombinasikan ilmu yang diperolehnya pada saat kuliah di FH UNAIR dengan struktur pendidikan pada saat mengambil S2 di Business Administration, University of Southern California sangat membentuk struktur logika dalam pemecahan masalah yang dimulai dari fundamental thinking yang terus meningkat ke dalam critical problem solving berbasis case studies.

Raih Karier Tertingginya Sejak Tahun 2008

Ketika seseorang bekerja di Bank Indonesia, dia tidak bisa sepenuhnya memilih jenis karier yang diinginkan. Setiap pegawai akan ditempatkan pada suatu bidang. Mereka juga akan dipantau untuk mengetahui apakah mereka mampu membangun kemampuan di bidang-bidang yang mereka lalui.

Sejak tahun 1987, setelah satu tahun pendidikan di Bank Indonesia, Dyah mulai membangun kemampuan di bidang sistem pembayaran, efektivitas organisasi, operations research, governance, dan manajemen sumber daya manusia. 

Dengan kemampuan tersebut, Dyah mencapai karier tertingginya di Bank Indonesia pada tahun 2008. Yaitu ketika dia menjabat sebagai Kepala Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat. Kemudian jabatan tertinggi selanjutnya tercapai pada tahun 2017, saat dia menjabat sebagai Asisten Gubernur atau Kepala Departemen Manajemen Strategis dan Tata Kelola Bank Indonesia. 

“Dengan perubahan struktur jabatan karier, maka jabatan tertinggi selanjutnya tercapai sejak 2017,” lanjutnya.

Aktualisasi Diri Jadi Motivasi dalam Berkarier

Aktualisasi diri, tingkat tertinggi pada hierarki kebutuhan Maslow adalah motivasi Dyah dalam berkarier. Dia mengartikan aktualisasi diri sebagai seberapa maksimal dia bisa berkontribusi dalam setiap bidang yang dia lalui.

“Saya tidak pernah mau berhenti pada titik yang average, namun saya harus mampu memberikan kontribusi saya yang paling maksimal, dimana kontribusi itu yang diambil sebagai solusi untuk berbagai hal,” jelas Dyah.

Dyah menyukai tantangan dalam pekerjaannya. Tugas-tugas yang sulit untuk dilaksanakan membuatnya merasa tergelitik untuk segera membantu menemukan solusinya.

Tidak heran jika menurut Dyah hal yang paling menyenangkan selama berkarier di Bank Indonesia adalah ketika dia berkesempatan untuk mempelajari dan mendalami berbagai bidang yang berbeda. Karena pengalaman tersebut adalah kesempatan untuk mengaktualisasikan dirinya.

Sementara pengalaman yang paling berkesan untuk Dyah adalah ketika dia menerima berbagai tanggung jawab untuk membangun atau menjadi bagian dari tim yang membangun berbagai area bisnis di Bank Indonesia. Baik di bidang kebijakan ataupun operasionalisasi kebijakan. Terdapat beberapa prestasi yang pernah Dyah raih selama berkarier.

Diantaranya adalah menjadi salah satu Change Leader terbaik. Kemudian terpilih untuk ikut serta dalam pendidikan di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas). Dyah juga menjadi lulusan terbaik dalam berbagai pendidikan karier di Bank Indonesia.

Selain bekerja, Dyah juga cukup aktif menjadi bagian dari organisasi KORPRI ketika awal masuk Bank Indonesia. Sejak tahun 1999, dengan berakhirnya era KORPRI di Bank Indonesia, Dyah juga terus aktif dalam organisasi Ikatan Pegawai Bank Indonesia.

“Di luar kantor, salah satu kegiatan yang sering saya jalani adalah aktivitas mendukung sebuah yayasan pendidikan anak jalanan dan anak kurang beruntung,” terangnya.

Sumber : Jejak Langkah Ksatria Airlangga Edisi V

Tags :