Menjadi Excellent di Setiap Perjalanan Tuesday, 23 August 2022 07:10

Kisah kiprah dan kualitas Ksatria Airlangga memang tidak pernah menemui titik. Satu lagi tokoh yang kiprahnya menginspirasi dan merupakan alumnus Universitas Airlangga (UNAIR) tahun 1990. Adalah Eka Savitri Tamanbali yang kini menjabat Direktur Operasional di salah satu perusahaan distribusi dan importir bahan baku kategori specialty chemical Indonesia. Yakni, PT Megasetia Agung Kimia.

Perempuan kelahiran Denpasar, 11 Maret 1966, itu merupakan lulusan S1 Farmasi dan Apoteker, Fakultas Farmasi, UNAIR angkatan 1985. Eka –sapaan akrabnya– berhasil menyelesaikan sarjana dan pendidikan profesi dalam waktu 5.5 tahun, tepat waktu. Waktu yang terbilang cepat untuk lulusan Apoteker UNAIR saat itu.

Modal Dasar Berpikir Komprehensif 

Berawal dari keberhasilan Eka mendapat jalur undangan untuk menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi UNAIR, meski tidak pernah bercita-cita menjadi Apoteker, ia mampu belajar dan sukses dalam bidang tersebut. Menurutnya, belajar ilmu farmasi dengan sungguh-sungguh, memahami, dan mengimplementasi dengan baik bisa menjadi salah satu modal dasar untuk bisa berpikir komprehensif. Kemudian, hal itu juga membuatnya menjadi seorang yang rapi (dan berkualitas), zero waste, dan timely (tepat waktu). 

“Jadi, timely itu artinya segala sesuatunya in order dan tidak ada yg tertunda atau salah (best quality), ketika mengerjakan sesuatu in sequence (dengan berurutan), kita sudah tahu dan menyiapkan what before another and what after another, dan kita sudah rencanakan, target dan hasilnya apa,” ungkapnya.

Eka selalu memegang prinsip, bahwa di manapun dirinya menuntut ilmu, maka itu akan memberikannya sesuatu (manfaat). Tidak pernah pilih-pilih, baginya semua ilmu itu bagus. “Jadi, kalau saya sudah terjun ke suatu hal, saya harus excellent di situ. Tidak melihat bahwa hal ini “keren” atau tidak,” terangnya.

Kuat Berprinsip 

Ketika mulai bekerja, Eka berprinsip hanya mau bekerja di tempat di mana dirinya mempunyai allowance. Artinya, wewenang melakukan apa yang ia mau dan bisa memberikan kontribusi maksimal. Eka tidak berkenan bekerja pada tempat yang hanya boleh mengikuti prosedur tetap (Protap) seperti pada Multinational Company.

“Jadi, kalau ditanya, bagaimana saya starting working live. Ya, itu saya explore di mana saya boleh keluarkan apa yang ada di otak saya dan saya boleh kerjakan. Saya boleh partisipasi dan juga perform,” ujarnya.

Selepas kuliah, Eka berhasil mendapatkan SK dari Kemenkes RI, ditempatkan di Dinkes Jayapura, Irian Jaya, 1991. Ia bekerja di sektor pemerintahan hanya setahun untuk menyelesaikan Masa Bakti Apoteker (Wajib Kerja Sarjana). Kemudian, ia ke Jakarta dan memulai kembali kariernya dengan bekerja di beberapa pabrik. Mulai PT Triyasa Nagamas Farma, PT Sparindo Mustika, sampai PT Guardian Pharmatama.

Sampai pada satu titik, Eka merasa harus berubah dari ‘I am a specialist’ menjadi ‘I want to be a generalist’. As a generalist, ones can go beyond a technical person, prinsipnya pula.

”Saya mulai, salah satunya dengan melanjutkan pendidikan Magister Management di bidang Sistem Informasi dan Commerece, explore mencari, memperkenalkan, dan menjual bahan baku farmasi ‘pharmaceutical grade’ sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas dan konsistensi produksi obat. Yang pada 2000-an, itu belum menjadi keharusan, dan selanjutnya memperkenalkan teknologi dan produk-produk yang berkenaan dengan health and wellbeing,” jelasnya. 

Itulah membuat Eka pindah haluan ke sektor komersial (business) dengan mengedepankan konsep bisnis yang memberikan inovasi dan solusi. Bukan hanya menjadi pengikut dan pedagang. Akhirnya, pada 2003 PT Megasetia Agung Kimia menjadi pilihan Eka untuk explore dan exist.

Sejalan dengan waktu, Eka meyakinkan seluruh pemangku kepentingan di PT Megasetia Agung Kimia, untuk menjadikan perusahaannya mengedepankan partnering beyond consultant, solusi rantai pasok, pengembangan produk dan marketing dengan tetap menjunjung tinggi high business ethics, compliance and promote wellbeing.

Kiprah Karier 

Kariernya di PT Megasetia Agung Kimia dimulai Eka dengan menduduki Manajer Pengembangan Bisnis pada 2003-2006. Berlanjut menjadi Kepala Divisi Farmasi pada 2006-2013. Lalu, menjadi Direktur Penjualan dan Marketing pada 2013-2018. Diteruskan sebagai Direktur Operasional pada 2018 hingga saat ini.

Membawa perusahaan ke standar tertinggi, merupakan sebuah pencapaian terbesar yang dilakukan Eka selaku Direktur Operasional. Bersama timnya, ia berhasil membawa PT Megasetia Agung Kimia menjadi perusahaan distribusi pertama di Indonesia yang mendapatkan Sertiϐikat Authorized Economic Operator (AEO) dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) di antara 40.000 perusahaan importir di Indonesia. Termasuk mendapatkan sertiϐikat CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik).

Pada 2018, Eka juga sempat menjadi komisaris PT. Gemma Natura Lestari sebagai anak perusahaan PT. Megasetia Agung Kimia bidang kosmetik dan personal care. Termasuk pada 2020 Direktur Utama PT Sarana Sehat Indonesia, perusahaannya di bidang produksi alat kesehatan.

Eka mengakui, fase kegagalan pasti ada. Meski gagal, semangat Eka tidak pernah turun dan padam. “Kebahagian terbesar saya adalah apabila saya berhasil melakukan delegasi, empowerment dan menciptakan new leaders”.

Tak luput, Eka berpesan jangan berhenti belajar dan jangan membatasi hal-hal yang dipelajari. “Pertama, yakinlah yang kita pelajari itu adalah sesuatu yang bermanfaat. Kedua, gunakan yang sudah kita pelajari itu sebaik-baiknya ketika kita bekerja dan dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Sumber : Jejak Langkah Ksatria Airlangga Edisi V

 

Tags :