Gubernur Khofifah Pesankan Persatuan dan Moderasi Wednesday, 31 August 2022 03:06

UNAIR NEWS – Sebagai negara multikultural dan multietnis, Indonesia memang dikenal  memiliki suku dan latar belakang yang berbeda, bahkan dalam satu daerah sekalipun. Hal tersebut tentunya dilatar belakangi dengan toleransi tinggi antar sesama umat yang akhirnya melahirkan harmonisasi dan moderasi di tengah masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa  pada kegiatan Penutupan Pengukuhan Mahasiswa Baru Program Studi Sarjana dan Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR) Tahun Akademik 2022/2023. Acara tersebut dilaksanakan pada Gedung Airlangga Convention Centre (ACC), Kampus MERR (C), Universitas Airlangga, pada Sabtu (27/8).

“Di Afghanistan, jumlah suku bangsanya tujuh, tujuh suku bangsa. Tapi karena kemudian mereka berbeda pendapat, bisa tajam, dan berkepanjangan, akhirnya Afghanistan jatuh ke tangan Taliban,” ungkapnya.

Menurutnya, Indonesia dibangun atas sebuah persatuan yang diusahakan cukup panjang, salah satunya oleh Kerajaan Majapahit dengan sumpah palapa yang dijanjikan oleh Patih Gajah Mada. Persatuan itulah yang akhirnya terus dijaga dan diperbaiki oleh para pejuang dengan usaha, air mata, hingga darah. Dengan itu, ia berharap mahasiswa dapat menjadi agen persatuan tersebut.

“Proses pendidikan ini bukan hanya melahirkan manusia-manusia Indonesia yang pintar, namun pinter dan bener. Melahirkan manusia yang bener ini adalah PR kita bersama, bukan hanya domain perguruan tinggi,” ujar Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), UNAIR, tersebut.

Dalam paparannya, ia menyampaikan, bahwa pondasi yang kuat, baik dari sisi intelektualitas dan moralitas menjadi akar yang tangguh untuk menghasilkan manusia-manusia yang kuat dan berdampak dikemudian hari. Oleh karena itu, karakter HEBAT (Humble, Excellence, Brave, Agile, Transcendent) merupakan dasar yang harus dimiliki oleh seluruh sivitas akademika UNAIR.

“Saya merasakan, bahwa gemblengan dari UNAIR bisa menjadi bagian dari pengukuhan kita melakukan berbagai proses yang membutuhkan dedikasi dan pengabdian yang luar biasa,” tambahnya.

Selain itu, ia juga menambahkan tentang dinamika kehidupan yang begitu fluktuatif. Banyak hal-hal yang tidak terprediksi, tiba-tiba lahir dan memporak-porandakan semua, salah satunya ialah krisis. Krisis yang terjadi merupakan tantangan besar, dan hal itu tidak bisa kita halang-halangi, namun, kita bisa mempersiapkan masa sulit itu untuk meminimalisir dampaknya.

Strong partnership antara dunia kampus dengan berbagai stakeholder lainnya menjadi sangat penting. Saya merasakan bahwa peran dari UNAIR untuk pemulihan ekonomi di Jawa Timur sangat terasa,” ungkapnya.

Pada kegiatan penutupan tersebut, selain Khofifah, juga hadir sebagai pemateri, yaitu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Analyst G20 Gracia Paramitha, Rektor, beserta jajaran pimpinan Universitas Airlangga. (*)

Penulis: Afrizal Naufal Ghani

Editor: Nuri Hermawan

Sumber: https://www.unair.ac.id/2022/08/28/gubernur-khofifah-pesankan-persatuan-dan-moderasi/

Tags :