Tidak Ada Jalan Pintas untuk Sukses Wednesday, 31 August 2022 05:11

Selama 21 tahun terakhir, alumnus Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (UNAIR) Farah Heliantina telah mengabdikan dirinya untuk bekerja di lingkungan kementerian. Asisten Deputi Investasi Bidang Jasa, Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman dan Investasi tersebut berkeyakinan bahwa untuk meraih kesuksesan dibutuhkan kerja keras dan kerja cerdas. Tidak ada fase mudah atau jalan pintas dalam prosesnya.

Pelajaran tersebut ia dapat selama berkuliah di UNAIR yang menjadi tahap awal dalam membangun pondasi kariernya.Pada masa itu, perempuan kelahiran Surabaya, 5 Mei 1972 tersebut lebih sering berpartisipasi dalam berbagai kegiatan lintas fakultas untuk membangun jejaring pengalaman, pertemanan, dan koneksi. Bekal itulah yang turut menyukseskan langkah Farah dalam memulai karier sebagai general affairs manager perusahaan Intas Freight Forwarding serta Natrindo Global Telecommunication.

Hingga tahun 1999, Farah memutuskan untuk mengikuti seleksi terbuka pegawai negeri sipil di Kementerian Keuangan. Saat itu dirinya harus mengalahkan ribuan pesaing dari seluruh Indonesia. Belum lagi saat ingin meraih posisi yang lebih tinggi, seorang pegawai negeri sipil harus siap untuk kembali mengikuti serangkaian tes dan ujian.

“Saat itu berhasil diterima sebagai staf bidang pendidikan dan pelatihan. Dari sana, kita harus siap ditempatkan di mana saja. Untuk itu kemampuan adaptasi dan pengembangan kapasitas diri penting sekali saat sudah masuk dunia kerja,” kata alumnus FH UNAIR angkatan 1992 tersebut.

Keyakinan tersebut berhasil membawa Farah pada posisi yang lebih tinggi. Pada tahun 2003, dirinya diangkat sebagai Kepala Sub Bagian Hubungan Antar Lembaga, Sekretariat Kemenko Bidang Perekonomian. Sejak saat itu, Farah seringkali ditugaskan untuk mengisi posisi penting dari satu kementerian ke kementerian lain.

Tercatat dirinya pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kemenko Bidang Perekonomian, Kepala Bidang Kelembagaan Logistik Nasional Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, Plt. Asisten Deputi Penguatan Pasar Dalam Negeri Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri, hingga posisinya kini di Kemenko Kemaritiman dan Investasi.

Salah satu tahapan karier yang berkesan bagi Farah adalah saat dirinya menjabat Kepala Bagian Hubungan Masyarakat di Sekretariat Kemenko Bidang Perekonomian. “Saya 10 tahun disana dan berhasil memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang luar biasa,” terang peraih tanda jasa Satyalancana Karya Satya X tersebut.

Pada masa itu dirinya bertugas untuk itu menyiapkan bahan komunikasi dan informasi publik untuk delapan orang Menteri, mulai dari Sri Mulyani, Boediono, Sofyan Djalil, Aburizal Bakrie, Hatta Rajasa, Chairul Tanjung, dan beberapa petinggi Kementerian yang lain.

Selain itu, Farah juga mendapat kesan mendalam saat dirinya menjabat sebagai Kepala Bidang Kelembagaan Logistik Nasional di Kemenko Perekonomian. Disana Farah menemukan wawasan, pengetahuan, dan pengalaman baru mengenai sistem logistik Indonesia yang ternyata begitu penting dalam alur perdagangan dan ekonomi nasional.

Sementara itu di jabatan yang kini ia emban sejak akhir Agustus 2020 tersebut, Farah ditugaskan untuk menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian urusan kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang investasi jasa. Farah mengatakan bahwa tugasnya kini begitu vital dan penuh dengan tantangan karena investasi bidang jasa memainkan peran penting yang signiϐikan dari nilai tambah dalam konteks global value chain (GVC) atau rantai nilai global.

“Tingginya keterkaitan investasi jasa dengan sektor-sektor lainnya dalam perekonomian berimplikasi pada peningkatan eϐisiensi sektor-sektor lainnya yang menggunakan jasa sebagai input dalam kegiatan produksinya. Untuk itu, investasi jasa menjadi sangat penting kontribusinya bagi perkembangan perekonomian di Indonesia,” kata lulusan S2 Manajemen Pemasaran UNAIR tersebut.

Dari perjalanan panjang kariernya, Farah mengatakan bahwa dia selalu mengingat petuah dari mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus mantan Wakil Presiden Indonesia ke-11, Boediono. “Kata beliau, jadilah orang yang terus bergerak mengayuh sepeda. Maknanya, hidup itu harus terus maju dan balance. Harus seimbang,” kenang Farah.

Maka dari itu selain bekerja di lingkungan Kementerian, Farah juga aktif berkegiatan di beberapa organisasi lain. Kini, dirinya menjadi pengurus Airlangga Law and Governance Institute (ALGI) yang digerakkan oleh para alumni FH UNAIR serta aktif membantu beberapa kegiatan dari Perkumpulan Golf Airlangga (PGA) Jakarta.

Selain itu, Farah kini juga tengah menjalankan studinya di S3 Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia. Ke depannya, dirinya hanya berharap agar terus mampu memberikan kontribusi terbaik untuk keluarga, masyarakat, agama, dan negara.

Farah sendiri mengingatkan bagi pelajar maupun pekerja untuk tidak pernah menyerah terhadap kegagalan. Terus perbaiki diri dengan belajar dan berdoa. “Dalam perjalanan hidup kadang berhasil kadang gagal. Itu biasa, nikmati saja prosesnya. Insya Allah kelelahan akan menjadi berkah. Push yourself beyond your limit,” tandasnya.

Sumber : Jejak Langkah Ksatria Airlangga Edisi V

 

Tags :