Mahasiswa UNAIR Sabet Dua Penghargaan Sekaligus dalam Perlombaan Tingkat Internasional Monday, 17 October 2022 13:15

UNAIR NEWS – Prestasi membanggakan di kancah Internasional kembali ditorehkan oleh empat Ksatria Airlangga. Ia adalah Sultan Fathi Nur Alaudin (FST 2019), Ardelia Bertha Prastika (FK 2019), Syadilla Rahmansyah (FKM 19), dan Lidya Ayu Sukmawandira (FKM 2020). Pada ajang World Invention Competition and Exhibition 2022, mereka berhasil menyabet Gold Medal kategori Science dan Special Award.

Pada ajang yang dilaksanakan di Malaysia itu, mereka mengusung judul BREM-D: Optimization of Durio Zibethinus Skin Waste as Stabilizer in Rehabilitation for Lysergic Acid Diethylamide (Lsd) Consumer to Reduce Drug Utilization.

Kepada pihak UNAIR NEWS, Sultan selaku ketua tim menuturkan bahwa tingginya pengguna narkoba di Indonesia melandasi mereka untuk mencetuskan inovasi tersebut. “Apabila generasi muda ini terus dibiarkan menggunakan narkoba, di masa depan tentunya tidak akan akan mencapai kejayaan yang sebenar-benarnya,” tuturnya.

Sulthan menjelaskan bahwa pengguna narkoba jenis LSD yang telah direhabilitasi selama satu hingga dua belas bulan masih terdapat kecenderungan untuk mengkonsumsi narkoba. “Sebenarnya masih ada kecenderungan untuk menggunakan narkoba karena masih ada sisa-sisa zat di dalam otak yang dapat memicu sakaw,” jelasnya.

Menurut penelitian terdahulu, sambung Sulthan, pengguna narkoba akan mengalami kekurangan nutrisi dalam otaknya sehingga mengakibatkan kecemasan dan halusinasi. Oleh karena itu penerapan rehabilitasi dinilai tidak cukup untuk mengatasi permasalahan narkoba.

Dilain sisi, Sulthan dan tim juga menemukan bahwasannya dalam kulit buah durian terdapat kandungan asam amino triptofan. Kandungan tersebut dapat membantu mengatasi permasalahan kecemasan dan halusinasi dengan memasukkannya ke dalam makanan brem.

“Brem dipilih karena pembuatannya menggunakan proses pendinginan. Nantinya kandungan dalam kulit durian dimasukkan di proses pendinginan sehingga tidak merusak struktur kimia yang masih bermanfaat di dalamnya,” ujar Sulthan melalui keterangan tertulis pada Minggu, (16/10/2022).

Tidak hanya itu, kulit buah durian juga memiliki kandungan peptin. Zat tersebut bermanfaat dalam pembuatan brem. Akan tetapi peptin dalam brem terpenuhi dari peptin buatan yang didapatkan dari negara Denmark dan negara lainnya.

“Dengan memanfaatkan kulit buah durian, kita bisa mengurangi prevalensi daya import dan memanfaatkan limbah, selain oke secara lingkungan juga oke dalam ekonomi,” tuturnya. 

Pada akhir, Sulthan berharap adanya inovasi tersebut dapat mengurangi jumlah pengguna narkoba di Indonesia dan prestasi yang telah mereka raih dapat memotivasi mahasiswa lain untuk mengikuti perlombaan bertaraf Internasional.

Penulis: Indah Afsari

Editor: Nuri Hermawan

Sumber: https://www.unair.ac.id/2022/10/17/mahasiswa-unair-sabet-dua-penghargaan-sekaligus-dalam-perlombaan-tingkat-internasional/

Tags :