Gelisah Penggunaan Plastik di Kereta Api, Mahasiswa UNAIR Temukan Gerakan Anti Plastik Friday, 21 October 2022 01:34

UNAIR NEWS – Mahasiswa harus memiliki kemampuan berfikir yang sistematis dan kritis untuk merespon fenomena di sekitarnya. Bermula dari hal itu, Salma Naura Kamila mengimplementasi system and critical thinking-nya melalui karya infografis tingkat internasional.

Mahasiswa tingkat kedua itu mendapatkan Juara I dalam ajang Public Health International Comeptition (PHIC) 2022 yang diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas airlangga (FKM UNAIR). Mengusung tema Amplifying Youth-led Movements: The Impacts of Climate Change, kegiatan itu diselenggarakan pada Minggu (16/10/2022) di gedung FKM UNAIR Surabaya.

Perempuan yang kerap disapa Naura itu menyampaikan gagasan infografis yang disusunnya dengan judul KAPAS (KAI Free Plastic). “Saya seringkali pulang ke daerah asal saya Kediri menggunakan kereta api. Sepanjang perjalanan, saya merasakan keresahan akan tempat sampah yang tidak reuseable yang disediakan di dalam kereta api. Sehingga melalui infografis ini saya menggagas gerakan mengurangi sampah plastic,” ujar Naura.

 

Naura menyebut, KAPAS direalisasikan sebagai gerakan penyediaan tempat sampah yang reuseable di setiap gerbong kereta. Sehingga, jumlah kantong plastik yang digunakan dapat berkurang secara signifikan.

Naura menyebut, KAPAS memiliki beragan manfaat di masyarakat. Pertama, saving trees. Berkurangnya kantong plastik akan meningkatkan kualitas tanah sehingga tumbuhan sebagai penghasil oksigen akan tumbuh dengan baik. Kedua, saving marine biota. Masyarakat dapat mencegah kerusakan habitat biota laut dari kontaminasi kantong plastik dan mikroplastik di lautan.

Ketiga, saving land. Bergerak mengurangi penggunaan kantong plastik mampu menyelamatkan dunia dari tambahan penggunaan lahan sebagai tempat pembuangan akhir (TPA). Dan keempat saving lives.

Masyarakat harus mengurangi penggunaan kantong plastik agar sebaran mikroplastik berbahaya bagi kualitas tanah, udara, dan air tidak semakin meningkat dan dapat menyelamatkan kehidupan makhluk hidup kedepannya,” ujar Naura.

Mahasiswa asal Kediri itu mengatakan, gagasannya itu akan diimplementasikan melalui penempelan poster di berbagi tempat di dalam kereta api. Tujuannya, agar penumpang langsung mengetahui informasi tersebut.

“KAPAS merupakan langkah preventif bagi setiap penumpang untuk berkontribusi dalam mengurangi bencana akibat limbah plastik seperti banjir, polusi udara dari aktivitas pembakaran, kualitas tanah dari paparan microplastik, dan sebagainya,” imbuh Naura. (*)

Penulis: Afan Alfayad

Editor: Binti Q. Masruroh

Sumber: https://www.unair.ac.id/gelisah-penggunaan-plastik-di-kereta-api-mahasiswa-unair-temukan-gerakan-anti-plastik/

Tags :