5 Mahasiswa UNAIR Ikuti Student Exchange dan Konferensi di Thailand, Malaysia, dan Singapura Wednesday, 26 October 2022 01:28

 

UNAIR NEWS – Prestasi internasional kembali dicetak oleh mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR). Lima mahasiswa UNAIR menjadi delegasi student exchange sekaligus konferensi internasional International Youth Exchange and Conference (IYEC) yang diselenggarakan pada 14 – 19 Oktober 2022 di Thailand, Malaysia, dan Singapura.  

Konferensi yang mengusung tema “The Role of Youth for a Sustainable Future” itu diikuti oleh Lidya Ayu Sukamawandira dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Aufa Nadia Alfayedha dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Aninda Fitri Rahmaniasari dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Arta Ariska Sihaloho dari Fakultas Sains dan Teknologi, dan Sahlum Amelia Fitri dari Fakultas Kesehatan Masyarakat.  

Belajar ke Tiga Negara

Melalui wawancara dengan UNAIR NEWS pada Senin (24/10/2022), mereka bercerita pengalaman selama menjalani kegiatan di tiga negara. 

“Selama kegiatan saya belajar banyak hal, terutama saat mengunjungi Konsulat Republik Indonesia di Songkhla, Thailand dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia. Kami juga mendapat kesempatan untuk berkunjung ke National University of Singapore, universitas nomor satu di Asia,” cerita Lidya. 

Lidya melanjutkan dengan menceritakan saat mereka berkunjung ke National University of Singapore, mereka ditunjukkan secara langsung proses belajar mahasiswa, sistem perkuliahan, hingga penjelasan mengenai proses pencarian beasiswa dan living cost

“Kami juga bisa brainstorming langsung dengan Bapak Konsulat Songkhla tentang keadaan masyarakat Indonesia yang tinggal di negara tersebut,” tambah Aufa. 

Aufa mengatakan mereka juga berdiskusi mengenai peran anak muda dalam berkontribusi demi memajukan Indonesia Emas 2030, resesi yang akan terjadi, serta kondisi pemerintah Indonesia dari sisi dalam maupun luar negeri. 

“Kami bersyukur dipertemukan dengan orang-orang dari berbagai background. Kami juga dilatih untuk mengasah critical thinkinghow to solve the problemcross cultural, dan international exposure,” tutur Sahlum. 

Penerima Beasiswa Special Funded 

“Persyaratan mengikuti program ini sebenarnya cukup mudah. Yang dapat mengikuti program ini adalah pemuda-pemudi usia 17 – 35 tahun. Setelah registrasi dan mengisi administrasi, ada wawancara untuk menentukan kita mendapat beasiswa fully funded (special funded, Red) atau partial funded. Setelah lolos top 30 fully funded, ada tahap Focus Group Discussion,” jelas Sahlum. 

Mereka semua, ujar Sahlum, mendapatkan beasiswa special funded. Khusus untuk Lidya, lanjutnya, ia juga menjadi salah satu dari 33 delegasi terbaik sehingga mendapatkan potongan biaya lagi. Seluruh kegiatan dalam program ini, sambungnya, didukung dan didanai oleh fakultas masing-masing di UNAIR. 

Pengalaman Menarik 

Aninda menceritakan pengalaman menarik selama ia berada di Malaysia. Di sana, ucapnya, harga paket Kentucky Fried Chicken cukup murah yaitu hanya 9 RM (Ringgit Malaysia). 

“Makanan paling enak untuk dijadikan oleh-oleh itu cokelat beryl dan shabat. Tetapi, selama di sana, kami biasanya makan nasi lemak, mungkin selama seminggu kami bisa makan nasi lemak lima kali,” ucap Aninda. 

Pesan Penutup 

Sebagai penutup, Arta menyampaikan kesan pesan selama mengikuti program IYEC. Ia berterima kasih kepada panitia penyelenggara yang sudah mempersiapkan dan memberi kesempatan bagi mereka untuk menjadi delegasi program ini. 

“Saya sangat bersyukur bisa menjadi delegasi program ini. Semoga ke depannya kita dapat menjadi sosok pemuda yang lebih kreatif, memiliki kemampuan critical thinking yang baik, menghargai perbedaan, dan mampu membangun koneksi seluas-luasnya,” tutup Arta. (*) 

Penulis : Dewi Yugi Arti 

Editor : Feri Fenoria 

Sumber : 

Tags :