Platform Pereduksi Sampah Plastik Antarkan Mahasiswa UNAIR Juara I Business Plan Competition Monday, 07 November 2022 04:27

UNAIR NEWS – Ksatria Airlangga kembali mempersembahkan prestasi membanggakan bagi almamater. Prestasi kali ini datang dari Sukma Jenny Emadina Putri, mahasiswa program studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Airlangga (UNAIR). Ia berhasil meraih juara I lomba Youth-led Innovation Lab (YIL) 2022 for Green Entrepreneurship tingkat Provinsi Jawa Timur pada Minggu (30/10/2022).

Kepada pihak UNAIR NEWS pada Kamis (03/11/2022), perempuan yang akrab dipanggil Jenny itu menyampaikan bahwa dalam kompetisi tersebut, ia menggagas sebuah platform bernama Refull yang bertujuan untuk meminimalisir penggunaan sampah plastik dalam rumah tangga.  

“Problem yang saya ingin pecahkan adalah adanya data bahwa Kota Surabaya menghasilkan 400 ton sampah per hari dengan 70 persen di antaranya adalah sampah rumah tangga. Sebagai mahasiswa politik, saya merasa ini sangat tidak relevan dengan keinginan Pemkot Surabaya yang menolak single use plastic,” ujarnya.

Berdasarkan permasalahan tersebut, ia dan rekannya mengusung platform Refull yang dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti sabun mandi, sabun cuci pakaian, sabun cuci piring, dan lain sebagainya. Melalui fitur website, para customer dapat melakukan isi ulang kebutuhan rumah tangga mereka dengan sistem one step payment. Dengan demikian, para pelaku rumah tangga tidak lagi memproduksi sampah plastik. 

Jenny kemudian menjelaskan bahwa dalam gagasannya, ia juga mempertimbangkan ekosistem bisnis dan lingkungan secara B2B. Dalam implementasinya, ia akan melibatkan pelaku UMKM Surabaya sebagai pemasok bahan baku Refull sebagai upaya untuk memberdayakan ekonomi lokal. 

Lebih dari itu, hal tersebut juga dapat meminimalisasi dampak pencemaran lingkungan. Jika ia melibatkan pabrik-pabrik sabun dengan skala produksi yang lebih besar, maka hal tersebut akan memberikan dampak buruk yang lebih besar terhadap lingkungan. 

“Refull diupayakan sebagai sebuah konsep sederhana yang dari hulu ke hilir memperhatikan bagaimana bisa solve the problem, memperhitungkan lingkungan, membentuk sirkulasi ekonomi yang sehat bagi sekitar,dan juga stabil dalam hal revenue karena kami juga merancang legal planning yang strategis. Tentunya, ini semua bisa diakses masyarakat secara mudah dan masuk dalam daily life masyarakat,” ungkap Jenny. 

Lebih lanjut, ia mengaku, hal menarik dari bisnis berbasis digital adalah cost-nya lebih banyak berasal dari pengembangan aplikasi dan website yang tidak dapat ditutup melalui penjualan dalam waktu dekat. Namun, hal tersebut dapat diatasi melalui rancangan legal planning yang strategis dan beberapa developmental movement

“Jadi memang istilah paling gede uangnya harus ke website dan aplikasi dulu. Saya dengar UNAIR ada BPBRIN dan Inkubator, harapannya ada keberlanjutan untuk kami di situ,” ucapnya.

Terakhir, tak lupa ia memberikan pesan kepada mahasiswa yang hendak mengikuti perlombaan untuk menanamkan konsep all out dalam setiap usaha yang diupayakan. Selain itu, keterbukaan pada setiap kesempatan dan terus mencoba juga penting untuk diimplementasikan. (*)

Sebagai informasi tambahan, Youth-led Innovation Lab (YIL) 2022 for Green Entrepreneurship adalah kompetisi terbuka sehingga para peserta dapat berkolaborasi lintas institusi. Dalam hal ini, Jenny berkolaborasi dengan rekannya dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Jinan Evaretta. 

Penulis: Rafli Noer Khairam

Editor: Khefti Al Mawalia

Sumber: https://www.unair.ac.id/platform-pereduksi-sampah-plastik-antarkan-mahasiswa-unair-juara-i-business-plan-competition/

Tags :