Dies Natalis Ke-68 UNAIR, Prof Asep Ingatkan Tanggung Jawab Dunia Pendidikan Friday, 11 November 2022 08:06

UNAIR NEWS – Puncak Acara Dies Natalis 68 UNAIR berlangsung Kamis (10/11/2022) di Kampus MERR-C. Setelah pemotongan tumpeng, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim M Ag turut membuka acara dengan penyampaian tausiyah.

Prof Asep menyampaikan bahwa pendiri bangsa Indonesia mewasiatkan kehidupan yang sejahtera, tercipta dan tegaknya keadilan. Namun, tingkat masyarakat belum sejahtera masih di atas masyarakat sejahtera. Yakni, lebih dari 150 juta, jika dibandingkan dengan masyarakat sejahtera yang hanya 120 juta orang.

Dunia pendidikan memiliki tanggung jawab kepada para pelajar dalam rangka mewujudkan kesejahteraan serta menegakkan keadilan. Yakni, tanggung jawab keimanan, ketakwaan, budi pekerti luhur, akademis, membentuk kecerdasan, kesehatan, membentuk jiwa seni, keterampilan serta kreativitas.

“Budi pekerti luhur dan budi pekerti yang mulia yaitu akhlakul karimah. Akhlak secara global diartikan piawai dalam berkomunikasi. Senantiasa memuliakan yang lebih sepuh, menyanyangi yang lebih muda, menghormati sebaya. Akhlakul karimah ini kemudian disempurnakan nilai-nilainya yang antara lain tidak boleh malas, tidak boleh berkata tidak bisa, tidak boleh putus asa,” ujarnya.

Tanggung jawab akademis disebut Prof Asep relatif mudah. Hal itu karena sudah ada kurikulum yang tersusun. Tugas pengajar adalah melakukan transfer ilmu hingga tuntas muatan dan tuntas jangkauan.

“Muatan kurikulum tuntas tersampaikan dan semua peserta didik bisa memahami apa yang disampaikan gurunya dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Tanggung jawab kecerdasan akan terlaksana apabila tanggung jawab akademis terlaksana. Prof Asep mengatakan kecerdasan terbentuk karena meningkatnya pemahaman.

“Sekian ratus mengerti, sekian ribu mengerti. Maka seseorang akan cerdas,” ujarnya. 

Tanggung jawab selanjutnya adalah mengerti arti kesehatan. Menurut Prof Asep orang yang sehat akan lebih bermanfaat daripada yang tidak sehat.

Kemudian tanggung jawab menemukan jiwa seni. Jiwa seni yang dimaksud adalah tertanamnya jiwa kasih sayang. Selain itu, Prof Asep mencontohkan tanggung jawab keterampilan seperti keterampilan TI (teknologi informasi), akuntan, serta speaking.

“Orang-orang yang senantiasa menebarkan kasih sayang, akan senantiasa dilimpahi kasih sayang oleh Allah dan para malaikat,” katanya.

Terakhir adalah tanggung jawab kreativitas. Prof Asep mengatakan bahwa kreativitas akan terbentuk apabila akademis dan keterampilan telah dikuasai.

“Bahan bakunya (kreativitas) adalah akademis dan keterampilan. Dan memiliki mesin berupa kecerdasan. Dan ketika hasil kreativitas dikomunikasikan dengan akhlakul karimah, budi pekerti yang luhur, piawai dalam berkomunikasi, tidak malas, tidak putus asa. Maka seseorang siapapun akan mewujudkan kesejahteraan dalam hidupnya,” ujarnya.

Penulis: Muhammad Mu’afa Rahman

Editor: Feri Fenoria

Sumber: https://www.unair.ac.id/dies-natalis-ke-68-unair-prof-asep-ingatkan-tanggung-jawab-dunia-pendidikan/

Tags :