Pentingnya Asupan Gizi Calon Pengantin untuk Cegah Stunting Monday, 12 December 2022 03:28

UNAIR NEWS – Memperingati ulang tahun Ikatan Alumni (IKA) Universitas Airlangga ke-50 tahun, IKA UNAIR Gresik menggelar diskusi publik dengan judul Ketahanan Pangan bagi Keluarga Balita Stunting di Masa Resesi Ekonomi. Acara yang diadakan pada Kamis (8/12/2022) tersebut dilaksanakan bersamaan dengan pelantikan pengurus IKA UNAIR Gresik periode 2022 – 2026 serta donor darah.

Berbagai narasumber dihadirkan pada diskusi publik, salah satunya adalah Emyr Reisha Isaura, SGz MPH PhD yang merupakan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR. Emyr mengatakan bahwa pemenuhan gizi terhadap anak merupakan investasi jangka panjang, utamanya untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas.

“Saat ini kita harus memikirkan penerus bangsa selanjutnya, penerus ini yang harus lebih berkualitas dibanding yang ada sekarang. Untuk mendukung terciptanya generasi penerus bangsa sebagai sumber daya manusia maka investasinya dalam bentuk gizi juga,” katanya.

Ketahanan pangan berhubungan dengan pemenuhan gizi. Ketersediaan bahan pangan harus dapat dijangkau dengan mudah sehingga pemanfaatan gizinya dapat berjalan dengan baik. “Ketahanan pangan bukan hanya cukup makan tapi jumlah dan mutunya juga. Termasuk kualitasnya, aman, bergizi, penyebarannya merata, dan tidak bertentangan dengan agama, budaya, atau keyakinan. Tahan pangan harus berkelanjutan terus setiap waktu,” jelas Emyr.

Jika pemenuhan gizi pada anak tidak baik dan berjalan dalam waktu yang lama maka dapat memicu terjadinya stunting. Namun stunting dapat dicegah sejak dini, waktu yang tepat untuk mencegah terjadinya stunting adalah saat ibu belum mengalami kehamilan. Calon pengantin diimbau untuk memperbaiki kualitas gizi baik pada perempuan atau laki-laki.

“Pemenuhan gizi paling baik adalah sebelum ibu hamil. Jika calon pengantin baik perempuan atau laki-laki gizinya baik maka kualitas sel telur dan spermanya bagus. Kalau kualitasnya bagus maka janin yang tubuh juga akan bagus,” terangnya.

Selanjutnya pemenuhan gizi pada anak sejak dari dalam kandungan hingga ia lahir dan tumbuh sesuai dengan kebutuhannya. Orang tua diimbau tidak memberikan makanan kepada anak dengan harapan anak tidak kelaparan, hal yang harus turut diperhatikan adalah asupan gizinya. “Bukan karena anak mau makan lalu semua diberi, kualitas gizi harus diperhatikan,” tuturnya.

Namun ternyata stunting masih bisa diperbaiki agar anak dapat kembali tumbuh dengan baik. Caranya adalah dengan meningkatkan frekuensi makan dan menjaga kualitas makanan yang diberikan. Selain itu, pola pengasuhan anak yang baik juga perlu diperhatikan.

“Anak stunting masih terkejar dan performanya baik yang paling mudah adalah konsumsi protein. Misal keluarga punya ayam kampung, telur yang dihasilkan bisa dimanfaatkan. Kalau keluarga bekerja sebagai nelayan maka ikan yang kualitas bagus jangan dijual semua, sisakan sedikit untuk diberikan kepada anak,” tutupnya. (*)

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Binti Q. Masruroh

Sumber: https://unair.ac.id/pentingnya-asupan-gizi-calon-pengantin-untuk-cegah-stunting/

Tags :