Mahasiswa KKN Macan Putih Kenalkan Pupuk dari Akar Bambu dan Tangani Penyakit Ternak Wednesday, 01 February 2023 10:09

UNAIR NEWS – Isu kesehatan, lingkungan, pendidikan, dan ekonomi menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan KKN Belajar Bersama Komunitas (BBK) Periode 67 Universitas Airlangga tahun 2023. Di tengah maraknya kembali kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta LSD (lumpy skin disease) yang meresahkan masyarakat.

Kelompok KKN Macan Putih menyelenggarakan penyuluhan PMK dan LSD kepada seluruh masyarakat Desa Macan Putih. Mulai kelompok ternak dan tani yang memiliki hewan ternak, serta masyarakat yang memiliki hewan ternak pada Jumat (27/1/2023) di Kantor Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi.

Gandeng Dokter Hewan Daerah

Ketua KKN BBK 67 Macan Putih Putra Aliffiansyah menyatakan kegiatan penyuluhan menjadi salah satu program atas permintaan masyarakat setempat yang resah. Bukan hanya sosialisasi, kelompok tersebut bersama dokter hewan setempat melakukan pemasangan ear tag dan pemberian vitamin kepada hewan ternak pada Selasa (31/1/2023).

“Pemateri penyuluhan adalah drh Arif Syaifuddin. Nantinya beliau juga membantu terkait penyelenggaraan pemberian vitamin gratis dan pemasangan ear tag pada hewan ternak yang terdata saat penyuluhan,” katanya,

Kenalkan Mol Akar Bambu

Selain penyuluhan PMK dan LSD, Putra menuturkan bahwa terdapat program Dumpling (Edukasi Peduli Lingkungan). Yakni, pengolahan bahan alam menjadi bahan yang bermanfaat.

Karena itu, atas kolaborasi dengan BPP dan rekan PPL, timnya mengadakan sosialisasi pembuatan mol akar sebagai pupuk organik PGPR dari akar bambu. Sasarannya adalah seluruh gabungan kelompok tani dan perwakilan kelompok tani. Agar, hasil pertanian masyarakat bisa maksimal.

“Mol akar sebagai bahan pembuatan pupuk organik PGPR terbuat dari bahan baku akar bambu yang direndam air selama 2 hari. Setelah itu, campurkan dengan bahan seperti air, dedak halus (bekatul), gula, terasi, dan penyedap rasa,” jelasnya.

Selanjutnya mencampur dan merebus bahan. Selepas mendidih, Langkah berikutnya menyaring dan memasukkannya ke jeriken penyimpanan selama 15 hari sebelum digunakan.

Antusias

Mahasiswa Kedokteran Hewan Angkatan 2020 tersebut menuturkan pupuk organik PGPR itu bermanfaat sebagai penyubur segala jenis tanaman. Pencarian bahan yang mudah dan terjangkau mendorong warga semakin antusia mengikuti praktik pembuatan pupuk organik.

“Banyak warga berantusias terkait praktik, cara pembuatan mol akar sebagai pupuk organik PGPR ini,” ungkapnya.

Putra berharap masyarakat dapat lebih memahami pembuatan mol akar sebagai pupuk organik PGPR. Selain itu, penggunaan pupuk organik menjadi langkah transisi dalam pengurangan penggunaan pupuk sintetis subsidi yang hanrganu semakin melonjak.

“Masyarakat bisa mulai dengan pembuatan pupuk organik. Mengingat subsidi untuk pupuk yang tiap tahun terus berkurang dari pemerintah. Jadi, harapannya petani bisa mulai berpindah ke pupuk organik dan bisa mendapatkan hasil pertanian yang optimal,” ujarnya.

Penulis: Monika Astria Br Gultom

Editor: Feri Fenoria

Sumber : unair.ac.id/mahasiswa-kkn-macan-putih-kenalkan-pupuk-dari-akar-bambu-dan-tangani-penyakit-ternak

Tags :