Forum Ilmiah Alumni Kebidanan UNAIR Bahas Studi Kecenderungan Pemilihan Nakes pada Ibu Hamil di Indonesia Thursday, 02 February 2023 11:01

UNAIR NEWS – Ikatan Alumni Midwifery (IKAWARY) Fakultas Kedokteran UNAIR menyelenggarakan Forum Ilmiah Alumni (FIA) pada Minggu (29/1/2023). Aldilia Wyasti Pratama SKeb Bd MSc, alumnus prodi Kebidanan UNAIR tahun 2015, hadir sebagai pembicara pada acara yang diselenggarakan secara daring itu.

Pada kesempatan itu, Aldilia, sapaan akrabnya, memaparkan disertasinya guna memperoleh gelar MSc di bidang Women’s Health dari University College London yang bertajuk Indonesian Women’s Hypothetical Choice about Maternity Care Providers: A Survey Investigation. Studi yang dilakukan itu fokus pada pemilihan tenaga kesehatan, dalam hal ini bidan (midwifery) dan dokter spesialis kandungan (obstetrics and gynekology), pada ibu hamil di Indonesia.

“Awalnya dari observasi aku, aku merasa bahwa ibu-ibu yang status sosialnya baik cenderung ke obstetrician padahal mereka ini termasuk ibu-ibu dengan risiko (kehamilan, Red) rendah. Ketika mereka sebagai low-risk mothers, kenapa ya mereka harus ke obgyn yang mana jelas-jelas ini patologis,” terang Aldilia di awal sesi.

Kondisi di Indonesia ini berkebalikan dengan keadaan di Inggris di mana para ibu hamil di sana cenderung memilih pergi ke bidan yang lebih minim intervensi medis utamanya pada kasus melahirkan normal. Padahal, jumlah tenaga medis (nakes) di Indonesia masih sangat minim dengan distribusi yang kurang merata pula. Jika para low-risk mother pergi ke obstetrician, maka mereka akan cenderung bekerja berlebih yang akhirnya ada risiko ibu-ibu hamil dengan risiko tinggi untuk diabaikan.

“Ibu yang risiko rendah atau 100 persen sehat bisa di-handle sama bidan. Selain itu juga, 85 persen kehamilan dan persalinan itu kan fisiologis kalau kata WHO. Jadi cuman sedikit banget yang patologis,” tegas founder Famelia.id itu.

Dengan studi survei yang dilakukannya, Aldilia menemukan bahwa dari 170 partisipan, sebanyak 82,4 persen mengira bahwa rasio antara dokter obgyn dan ibu hamil berada pada angka 1:99. Padahal, rasio yang sebenarnya adalah 1:900 yang artinya seorang dokter obgyn akan meng-handle 900 ibu hamil di Indonesia.

“Jadi, judgement yang kita punya sebagai individu ditentukan dari familiarity dan availability di sekitar kita. Perempuan-perempuan yang underestimate ratio ini mungkin berpikir di sekitarnya jumlah obgyn itu banyak. Beda misalnya dengan teman-teman di Indonesia Timur misalnya satu provinsi obgyn-nya hanya satu,” terang Aldilia.

Kecenderungan memilih dokter obgyn sebagai penyedia jasa kesehatan bagi ibu hamil, lanjut Aldilia, juga mungkin dipengaruhi pandangan masyarakat Indonesia mengenai kehamilan itu sendiri. Pasalnya, di Indonesia, persalinan dan kehamilan selalu dilihat dari kacamata medis. Kehamilan pun juga dianggap sesuatu yang penuh risiko, bahkan nyawa seorang wanita dapat menjadi taruhannya.

“Jadi, narasi-narasi seperti itu yang membuat kita ada dilema. Akhirnya, kita memilih healthcare provider yang lebih intelektual, lebih knowledgeable yang mana di masyarakat itu dianggapnya dokter obgyn,” jelas Aldilia. (*)

Penulis: Agnes Ikandani

Editor: Binti Q. Masruroh

Sumber : unair.ac.id/forum-ilmiah-alumni-kebidanan-unair-bahas-studi-kecenderungan-pemilihan-nakes-pada-ibu-hamil-di-indonesia

Tags :