Cerita Aldila Ikuti IISMA di University College Dublin Monday, 27 March 2023 10:43

UNAIR NEWS – Aldila Putri Syarifah atau biasa dipanggil Aldila dari Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program Indonesian Internasional Student Mobility Awards (IISMA) di University College Dublin (UCD) tahun 2022. 

Ia mengambil mata kuliah Discovering Ireland Landscape, Discovering Ireland Geology, Introduction to Film and Media, Dublin: it’s Museum and collections, dan Gamelan Ensemble. 

Selama mengikuti program IISMA, Adila mendapatkan berbagai pengalaman yang menarik. Mulai menjalankan challenge program IISMA hingga merasakan perbedaan dari sistem akademiknya. 

Challenge IISMA yang pertama, yaitu membuat acara bertema Heroes Challenge. Dan, yang kedua membuat acara yang bekerja sama dengan komunitas lokal di Dublin. 

Hadapi Dua Challenge IISMA 

Pada challenge yang bertema Heroes Challenge, Aldila dengan awardees University College Dublin membuat acara besar pada Jumat (21/10/22) dengan Judul “Malam Nusantara”.

Acara itu bertujuan untuk memperkenalkan wajah Indonesia. Dari makanan tradisional, permainan tradisional, adanya booth tebak-tebak nama pahlawan Indonesia beserta kontribusinya hingga pameran booth barang-barang endemik dari Indonesia. Contohnya adalah wayang kulit, wayang golek, keris, dan buku – buku cerita lokal lainnya. 

“Asli waktu acara ini mulai yang dateng bukan cuman dari mahasiswa Indonesia yang kuliah di UCD, tapi juga mahasiswa lokal. Seneng banget, padahal target aku dan teman-temanku cuma 80 peserta, tapi yang antusias untuk datang sampai 100 peserta,” ujar Aldila.

“Gak hanya itu saja, teman-teman dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Irlandia juga sangat membantu. Mulai minjemin baju tari tradisional Indonesia sampai membantu saat acara mulai. Syukurnya acara berjalan dengan lancar dan melebihi ekspektasi,” tambahnya. 

Sementara untuk challenge kedua, Aldila dan awardees University College Dublin bekerja sama dengan Flossie and The Beach Cleaners Community. Mereka membersihkan Killiney Beach Dublin.

Acara bersih pantai itu memberikan pengetahuan terkait bagaimana kondisi pantai di Dublin. Walaupun Dublin memiliki pantai yang bersih, masih banyak komunitas-komunitas yang terbentuk untuk peduli terhadap kebersihan pantai. 

“Ketika aku dan teman-teman menjadi volunteer untuk bersih pantai, kami menggunakan baju batik sebagai identitas dan memperkenalkan ke mereka terkait batik Indonesia,” ujarnya.  

 

Perbedaan Sistem Akademik 

Perbedaan sistem akademik di University College Dublin dengan yang di Indonesia terlihat dari penggunaan waktu di kelas. “Biasanya kalo kita kan 3 sks atau 2 sks itu bisa 2 jam lebih kan ya. Nah di sana per setiap kelas cuma 50 menit. Jadi, kelas kerasa cepet banget beda sama di sini yang biasanya ada pembukaan sedikit terus baru mulai kelas,” ucapnya. 

“Ada kelas tutorial yang isinya cuma belasan orang aja. Kalo aku sendiri sekitar 16 orang di satu kelas. Kelas tutorialnya buat diskusi, menyampaikan pendapat, dan banyak lagi pokoknya,” tambahnya. 

Aldila berpesan bagi teman-teman yang akan mengikuti IISMA selanjutnya. Jangan terlalu berpikir pada berat akademiknya. Memang belajar di negara orang pasti sulit karena perbedaan standar akademik maupun bahasa.

“Kita belajar, jika jatuh dan tidak sesuai harapan tidak apa-apa. Ingat kita masih di tahap belajar. Ambil positifnya dan siap-siap akan kebahagiaan yang akan datang,” pesannya.

Penulis: Nokya Suripto Putri 

Editor: Feri Fenoria

Sumber : unair.ac.id/cerita-aldila-ikuti-iisma-di-university-cllege-dublin

Tags :