UNAIR NEWS – Tiga mahasiswa UNAIR yakni Abdullah Abimanyu Harahap (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik), Najwa Latifah (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik), dan Hansen Dafa Pramudya (Fakultas Sains dan Teknologi) berhasil raih juara tiga pada ajang kompetisi debat. Ajang kompetisi itu digelar oleh jurusan pariwisata Universitas Ciputra, bertajuk “UCTC Tourism Competition”.

“Rasanya selain senang juga tidak menyangka karena kemarin itu kami sempat kalah waktu di round akhir dan sudah pasrah, hanya bisa mengharapkan poin saja ya paling tidak untuk bisa dapat juara 3, bersyukur ternyata kami diumumkan sebagai juaranya,” tutur Najla, saat sedang wawancara UNAIR NEWS, Jumat (31/03/2023).

Menurut Najla, dalam kompetisi ini yang terpenting adalah perihal kerja sama baik persiapan dan waktu pelaksanaan, terutama ketika sudah pembangunan argumennya mulai melemah.  Dalam hal tersebut pembagian peran diperlukan mulai dari peran membangun argument dan peran membuat bidasan dan  burden of proof adalah kumpulan pertanyaan yang bisa digunakan debaters sebagai indikator untuk membuktikan validasi argumen agar bisa menjawab permasalahan yang ada di dalam mosi.

“Jadi memang debat itu bisa dikatakan olahraga otak, ada juga sesi di mana kita tidak bisa berdiri dengan materi namun murni memaksimalkan cara berpikir dan membawa berbagai sudut pandang yang bisa kita maksimalkan sebagai argumen yang kuat,” jelasnya.

Pariwisata Budaya, Candi dan Lingkungannya

Berfokus pada bidang pariwisata, yakni eksistensi candi dan slum tourism, tim berhasil membedah dan membangun argumen dari analisis kajian yang telah mereka rancang sebelumnya. Selain itu mereka (Najla dan tim) juga turut membawakan argument kawasan indigenous. Kawasan ini merupakan bagian konsep perkembangan pariwisata yang berusaha dikembangkan oleh masyarakat adat. 

“Menurut kami konsep pariwisata ini berpengaruh sekali terutama keterkaitan akan lingkungan. Kami rasa lingkungan punya relevan perihal dampak yang ditimbulkan sehari-hari,” pungkasnya.

Penulis: Rosita

Editor: Nuri Hermawan

Sumber : unair.ac.id/analisis-eksistensi-pariwisata-budaya-mahasiswa-unair-kembali-sabet-juara