UNAIR NEWS – Berbicara tentang komunikasi, manusia akan selalu melakukan komunikasi dengan lingkungannya. Begitupun antara tenaga kesehatan dengan masyarakat atau publik, sangat perlu membangun komunikasi yang efektif. Namun, bagaimana apabila yang disampaikan kepada masyarakat bukanlah suatu hal yang mereka mengerti, dan bahasa yang belum mereka ketahui sebelumnya, tentu saja pesan tidak akan tersampaikan dengan baik. 

Komunikasi yang terjalin dengan baik juga ternyata dapat menjadi faktor pendorong dari kesembuhan pasien. Oleh karena itu, tak heran jika ada yang menyebut bahwa obat paling efektif dalam praktik medis adalah dokter itu sendiri. 

“Pasien, mau sesakit apapun kondisinya, dia bisa sembuh dan membaik keadaannya hanya dengan kebaikan dokternya. Tidak hanya terapi farmakologis tapi ada terapi lain seperti senyum kita sebagai dokter dan sentuhan hangat sebagai tenaga kesehatan,” ungkap dr Niken Sasadhara Sasmita MMed Kom dalam acara Health Talk “Mengkomunikasikan Sains Melalui Konten Digital” di Fakultas kedokteran (FK) Universitas Airlangga pada Sabtu (1/4/2023).

Kiat-Kiat Berkomunikasi

Dalam acara itu, dr Niken memaparkan kiat-kiat dalam berkomunikasi. Menurutnya, Hal pertama adalah membangun kepercayaan masyarakat terlebih dahulu. Sehingga, saat menyampaikan konten atau informasi, orang-orang dapat mempercayainya.

Selanjutnya, yaitu kenyamanan, sebagai contoh, seorang tenaga kesehatan harus dapat  mengambil hati pasien agar dia mau mendengarkan. Begitupun saat bertindak sebagai tenaga kesehatan, perlu untuk memahami, mendengar, dan memiliki rasa empati, memperhatikan  tata ruang, dan lainnya.

Sementara itu, lanjutnya, untuk menyampaikan sebuah edukasi atau sebuah keilmuan kepada tenaga kesehatan akan berbeda dengan masyarakat awam. “Masyarakat lebih mudah menerima bahasa yang semakin relate dengan kehidupan mereka,” ucap dr Niken pada gelaran IKA (Ikatan Keluarga Alumni) FK UNAIR tersebut.

Sebagai pemateri selanjutnya,  dr Felix G. Hartono menyampaikan bahwa dalam melakukan edukasi, tidak mungkin jika edukasi disampaikan satu persatu kepada orang secara bergantian. Oleh karena itu, sosial media memiliki peran penting dalam menyampaikan sebuah informasi kepada banyak orang sekaligus. 

“Melalui sosial media, kita dapat mengedukasi dan memberikan informasi lewat konten-konten yang kita buat. Mengkomunikasikan sains melalui konten-konten juga harus dengan cara yang menyenangkan dan untuk membuat publik mengerti, kita harus menggunakan bahasa yang ringan dan orang dapat memahaminya,” papar dr Felix.

Tidak hanya itu, menurutnya, kita perlu memilih genre apa yang menyenangkan untuk edukasi. Selanjutnya,  yang tak kalah penting adalah menuangkan emosi melalui edukasi. “Edukasi ilmiah harus bisa mewakili emosi dari publik, Memanfaatkan momentum yang ada, akan membuat orang awam penasaran dan mencari tahu tentang hal-hal yang belum mereka ketahui sebelumnya,” pungkasnya.

Penulis: Tia Restutika

Editor: Nuri Hermawan

Sumber : unair.ac.id/komunikasi-jadi-menyenangkan-melalui-konten-digital-bersama-ika-fk-unair