lalui banyak proses, hingga menjadi Eselon IV di Kemenkeu Monday, 26 June 2023 10:55

 

Abd Gafur, SH., LLM. atau yang lebih akrab disapa dengan Gaga ialah salah satu Alumni dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (UNAIR) angkatan 2009. Gaga ialah Komting FH pada masa itu. Kini ia menjabat sebagai Kepala Seksi Pembinaan Pelaksanaan Anggaran di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu Provinsi Bali. Pidatonya saat kelulusan dari Boston University 2018 lalu, sempat menjadi sorotan publik, sebab diunggah oleh Menteri Keuangan, hingga pengacara kondang.

 

Tetap Berprestasi, Meski Kuliah Sambil Bekerja

Lelaki yang lahir di Makassar, 29 Juli 1986 itu berhasil lulus dari UNAIR dengan gelar Wisudawan Terbaik Universitas Airlangga Tahun 2013. Sebelum menjadi mahasiswa UNAIR, Gaga telah menjabat sebagai staff Kemenkeu. Ia mendapatkan beasiswa dari Kemenkeu, schingga ia dapat melanjutkan studinya di UNAIR.

Gaga berkesempatan mewakili UNAIR sebagai salah satu anggota tim delegasi Kompetisi Nasional Legal Drafting Undang-Undang Tipikor 2013 yang diadakan oleh Universitas Diponegoro berkolaborasi dengan KPK. Pada ajang tersebut, Gaga dan timnya berhasil meraih Juara 3 Nasional. Ia mengaku, sangat senang dapat mewakili dan membawa nama UNAIR di depan Universitas ternama lainnya. Selama bertugas menjadi delegasi, Gaga banyak bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa FH dari kampus lain. Hal itu membuat pandangannya — semakin — terbuka bahwa, membangun — networking sangatlah penting untuk dilakukan.

la bercerita sebuah pengalaman menarik yang dialaminya pada saat lomba. Pada malam hari, di hari yang sama — dengan — kompetisinya — di Universitas Diponegoro, Gaga juga diundang untuk mengikuti sebuah kegiatan yang diadakan oleh Kementerian Keuangan di Solo.

Kegiatan — tersebut — menghadirkan seluruh awardee beasiswa Kemenkeu dari kampus-kampus di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Malam itu Gaga menerima kabar bahwa dirinya mendapatkan salah — satu penghargaan sebagai awardee dengan IPK tertinggi. Namun, kegiatannya di Universitas Diponegoro baru usai sekitar pukul enam sore.

“Setelah diumumkan bahwa kami mendapat juara tiga, saya segera pamit meninggalkan teman-teman delegasi lainnya. Saya tidak berasal dari Jawa dan tidak pernah ke Solo sebelumnya. Saya diantar oleh salah satu teman dari Undip untuk mencari bus ke Solo. Sepanjang perjalanan saya sangat cemas karena beberapa kali panitia menelepon saya menanyakan posisi sudah di mana. Pada akhirnya, saya tiba di Solo ketika acara malam penganugerahan — sudah — selesai, sehingga saya tidak bisa menerima penghargaan tersebut secara seremonial,” ungkapnya.

 

Dapatkan FETA, LanjutkanStudi ke Boston

Setelah lulus dari UNAIR dan melanjutkan karirnya di Kemenkeu, Gaga Kembali mendapatkan beasiswa yaitu, Financial Education and Training Agency (FETA) Scholarship di tahun 2016. Ia menempuh studi S2-nya di Negeri Paman Sam, tepatnya di Boston University. Gaga mengambil jurusan Banking and Financial Law. Jurusan tersebut dinilai relevan dengan pekerjaannya saat ini di Kementrian Keuangan yang salah satu tugasnya adalah menetapkan regulasi dan kebijakan di bidang keuangan.

 

Besarnya Tantangan Studi di Negeri Orang

majunya sistem hukum di Amerika Serikat dibanding di Indonesia, membuat profesi hukum sangat dihargai tinggi dari segi finansial. Hal itu menjadikan FH sebagai salah satu jurusan yang bergengsi dan dikenal memiliki mahasiswa-mahasiswa yang cerdas. Selama dua tahun menempuh master di Boston University, Gaga merasakan persaingan yang sangat ketat.

“Di kelas, setiap orang harus bisa berdebat, mengemukakan pendapat, beretorika, dan lainnya. Ditambah saya harus melakukan itu semua dalam Bahasa Inggris yang bukan merupakan bahasa ibu saya.

Hal itu terasa lebih sulit, sebab saya harus berdebat dan beretorika melawan mahasiswa Amerika yang notabene adalah native speaker atau mahasiswa dari negara lain yang bahasa ibunya ataupun bahasa keduanya adalah bahasa inggris. Namun, saya bersyukur dapat mengatasi itu semua, dan tetap bisa aktif mengemukakan pendapat di kelas,” tuturnya.

Beban pelajaran yang cukup tinggi di FH Boston University, membuat Gaga harus membaca ratusan halaman — materi pelajaran sebelum masuk kelas. Gaga biasanya mempelajari materi tersebut setelah makan malam. Terkadang, ia menghabiskan waktu hingga pukul tiga pagi hanya untuk membaca materi kuliah esok hari. Belum lagi, jika ia memiliki tugas untuk menulis paper untuk dipresentasikan di kelas. Ia mengatakan, komitmen tinggi dan usaha yang sungguh-sungguh sangat diperlukan untuk menempuh studi di law school di Amerika Serikat.

Selain itu, /iving allowance bulanan yang ia terima sebagai mahasiswa cukup pas-pasan. Hanya cukup membayar tempat tinggal. Sementara itu, VISA yang ia gunakan tidak memperbolehkannya mengambil pekerjaan. “Bekerja secara ilegal (misalnya di McD) Benuh dengan risiko apalagi di rezim Donald Trump saat itu. Satu-satunya cara adalah dengan menghemat biaya housing. Kami di AS mencari rekan untuk menjadi roommate sehingga bisa patungan membayar sewa apartemen. Tapi saat ini ketika saya melihat ke belakang dan mengingat masa-masa saya di AS, semuanya worth it sebagai pengalaman hidup,” jelasnya.

Namun, Gaga merasa perjuangannya selama di Amerika Serikat tidak sia-sia Banyak bertemu — dan berinteraksi dengan orang dari berbagai negara membuat caranya memandang dunia lebih terbuka. Selain itu, belajar di luar negeri membuat kapasitasnya dalam bidang pengelolaan keuangan meningkat, hal itu sangat membantu dalam meningkatkan kariernya. Pengalaman Gaga selama di Boston berhasil meningkatkan kepercayaan diri lelaki itu untuk berinteraksi dan bergaul dalam forum internasional.

 

Berawal dari Staff Kemenkeu, Kini Menjabat Sebagai Eselon IV

Kariernya di Kemenkeu dimulai dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bantaeng, Sulawesi Selatan pada tahun 2005. Tugasnya di Kemenkeu sebagian besar ialah menyalurkan pencairan anggaran APBN untuk membiayai pengeluaran/belanja pemerintah pusat di seluruh Indonesia. Beberapa kali ia pindah tugaskan di sekitar Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Kariernya terus meningkat hingga ia ditugaskan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu di Jakarta, di unit kerja Sekretariat Direktorat Jenderal.

Selama di kantor pusat, Gaga pernah menjadi anggota tim ataupun PIC (person in charge) dalam perumusan berbagai kebijakan kesekretariatan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu. Kerja keras tidak akan mengkhianati hasil berlaku pada Gaga.

Lelaki kelahiran Makassar itu berhasil mendapatkan promosi sebagai Kepala Seksi Pembinaan Pelaksanaan Anggaran di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu di Provinsi Bali sejak Oktober 2020. Ia kini bertugas melakukan pembinaan dan mengawal pelaksanaan anggaran pemerintah pusat untuk beberapa Kementerian/Lembaga teknis yang ada di Provinsi Bali.

Sumber :  Jejak Langkah Ksatria Airlangga Edisi VI

 

Tags :