Tekuni Karir, Buka Kesempatan Hidup di Lima Negara dan Empat Benua yang Berbeda Wednesday, 12 July 2023 14:30

Daddy Isherdianto yang akrab disapa Daddy merupakan alumni Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) tahun 1996 dan lulus tahun 2000. Daddy kemudian melanjutkan pendidikan di University of Sydney Australia mengambil program master of commerce in management of technology dan lulus pada tahun 2002. Selama kuliah, banyak pembelajaran yang bermanfaat dalam membangun karir Daddy.Utamanya dalam hal kedisiplinan, analytical thinking, dan networking.

 

Daddy Isherdianto

Selama kuliah, tuntutan untuk datang kuliah tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat waktu, serta berbagai tugas, tanggung jawab, dan berbagai hal yang terjadi lainnya telah menempa pribadi Daddy untuk disiplin. Perkuliahan juga mengajarkan mahasiswa untuk melihat segala hal dari berbagai sisi sehingga melatih Daddy untuk mengambil dapat mengambil keputusan dengan analisa-analisa yang mendalam.

Aktif bergerak di organisasi Himpunan Mahasiswa (HIMA) Akuntansi dan terlibat pada berbagai kepanitiaan ' membuka kesempatan Daddy untuk mengasah kemampuan networking. Yaitu dengan berkenalan dan bergaul dengan berbagai teman dari sesama jurusan, lintas jurusan, lintas fakultas bahkan lintas angkatan.

“Banyak bergaul dan berkenalan dengan teman-teman lintas angkatan, jurusan, dan fakultas memberikan perspective yang luas pada saya,” terangnya

 

Membangun dari Indonesia Hingga ke Amerika

Daddy membangun karir selama lebih dari 15 tahun. Dimulai dengan bekerja di Watson Wyatt Indonesia sebagai Actuarial and Investment Consultant pada tahun 2003 hingga 2004. Lalu menjadi — Human Resource (HR) Consultant di Carrots Consulting, Singapura pada tahun 2005. Dilanjutkan dengan menjadi HR Consultant di Azynex Pte Ltd, Singapura pada tahun 2005 hingga 2006. Dari pekerjaan pertama tersebut, Daddy kemudian memutuskan untuk terus berusaha menjadi yang terbaik di bidang HR, Compensation and Benefits.

“Pada saat kita baru lulus, terkadang kita menjalani karir kita sesuai dengan pekerjaan pertama yang menerima kita sebagai karyawan. Kebetulan pada saat itu, awal karir saya adalah sebagai consultant di salah satu HR consulting firm di Jakarta,” jelasnya.

Keputusan untuk menekuni bidang HR, Compensation and Benefits terlihat pada perjalanan karir Daddy selanjutnya pada tahun 2007 hingga 2011, dimana Daddy menjabat sebagai Regional Manager, Compensation, Benefits and HR Project Asia Pacific/Africe di DHL Global Forwarding Pte Ltd, Singapura. Kemudian pada tahun 2011 hingga 2013, Daddy dipercaya untuk menjabat sebagai Global Senior Manager, Compensation, and Benefits di DHL Global Management, GmbH, Bonn, Jerman. Hingga akhirnya pada tahun 2013 sampai saat ini, Daddy dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Senior Director/Regional Head of Compensation, Benefits, Mobility, and Corporate HR di DHL Global Forwarding Americas, Miami FL, USA.

Terdapat berbagai tugas yang perlu Daddy lakukan sebagai Senior Director/Regional Head of Compensation, Benefits, Mobility, and Corporate HR di DHL Global Forwarding Americas. Salah satunya adalah menetapkan, memimpin, mengelola, dan mengawasi serangkaian strategi, kebijakan, dan program yang tepat, jelas, konsisten, dan hemat biaya mengenai program dan proses kompensasi, benefits, dan mobilitas untuk enam belas negara di Amerika Utara dan Amerika Latin di bawah di DHL Global Forwarding Americas.

Selain fokus pada karir, Daddy juga menyempatkan diri untuk aktif pada kegiatan lain. Yaitu kegiatan pengabdian masyarakat dan kerelawanan. Terutama pada bidang tuna wisma dan pengobatan kanker untuk anak-anak.

 

Hidup di Lima Negarz dan Empat Benua Berbeda

Pengalaman paling berkesan selama perjalanan karir Daddy adalah ketika Daddy berkesempatan untuk hidup di lima negara dan empat benua yang berbeda. Kesempatan untuk bekerjasama dengan orang-orang yang sangat kompeten dan capable dari berbagai latar belakang, agama, budaya, dan negara yang berbeda- beda. Serta kesempatan untuk dapat mengunjungi lebih dari dua puluh lima negara di lima benua.

Tentu kesempatan dan pengalaman tersebut tidak dapat diraih dengan mudah. Tantangan utama dalam membangun karir di luar negeri adalah jauh dari kampung halaman dan keluarga besar. Terlebih saat pandemi COVID-19 Daddy dan keluarga tidak dapat pulang ke Indonesia selama dua tahun sehingga memunculkan rasa rindu pada keluarga di Indonesia. Keadaan tersebut juga sempat membuatnya merasa kesepian.

Motivasi merupakan salah satu hal yang membuat Daddy terus bersemangat dalam menjalani karir di luar negeri. Menurut Daddy, motivasinya berkembang sesuai dengan life cycle manusia. Dimana pada awal karir, motivasinya adalah untuk terus belajar Kemudian setelah berkeluarga, motivasinya adalah untuk mencukupi, membahagiakan, dan — membanggakan keluarga.

“Awal-awal karir, motivasi saya adalah belajar sebanyak mungkin. Setelah berkeluarga dan mengalami berbagai pengalaman hidup, baik itu secara personal dan profesional, motivasi saya saat ini adalah mencukupi, membahagiakan dan membuat bangga keluarga,” terangnya.

Motivasi itulah yang kemudian membuat Daddy terus bersemangat menjalani pekerjaan dan membangun karirnya, bahkan sempat meraih prestasi. Salah satunya adalah meraih penghargaan sebagai Employee of the Year DHL Asia Pacific di tahun 2009.

 

Sumber :  Jejak Langkah Ksatria Airlangga Edisi VI

Tags :