Dukungan Orang Tua dan Orang Terdekat Jadi Motivasi Terbesar Friday, 21 July 2023 10:54

 

Zainun Wahida Fithriani, S.KM., M.Kes

Zainun Wahida Fithriani, S.KM., M.Kes atau yang akrab disapa Zainun merupakan alumni program studi SI Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Universitas Airlangga (UNAIR) tahun 2006. Keputusan memilih Kesmas UNAIR sedikit banyak dipengaruhi oleh prospek S.KM yang bisa bekerja dimana saja seperti di rumah sakit, puskesmas, dinas kesehatan, perusahaan, dan lain sebagainya. Ilmu yang dipelajari juga beragam mulai dari gizi, epidemiologi, hingga administrasi dan manajemen.

Selama menempuh studi, Zainun sempat bergabung dengan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Mapanza. Selain itu, Zainun juga sempat menjadi pengajar les privat.

 

Awal Merintis Karir

Kesempatan Zainun untuk bekerja terbuka bahkan sebelum dirinya mendapatkan ijazah. Pada tahun 2010, ketika Zainun baru mendapat surat keterangan lulus (SKL), terdapat rekrutmen di Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada (RSBDH) Benowo. Setelah mendaftar, Zainun diterima menjadi bagian pegawai staf pendidikan dan pelatihan (Diklat) promosi kesehatan.

Kurang lebih satu tahun bekerja di rumah sakit, Zainun memutuskan untuk melanjutkan sekolah atas dukungan dari sang ibu. S2 Kesmas UNAIR menjadi tujuan Zainun melanjutkan studi.

“Orang tua yang lebih memotivasi untuk lanjut S2 karena beliau berpikir saingan S1 sudah banyak,” ucapnya.

Sambil mempersiapkan kuliah S2, Zainun juga bekerja di Jawa Pos Institute of Pro Otonomi sebagai tim administrasi dan mengurus kegiatan pelatihan jurnalis. Ketika diterima di program studi S2 Kesehatan Masyarakat UNAIR pada tahun 2013, Zainun tidak lanta resign dari pekerjaanya di Jawa Pos. Kurang lebih selama satu semester Zainun masih bekerja sambil kuliah.

 

Dukungan Orang Terdekat

Dukungan dari ibu adalah motivasi utama Zainun untuk melanjutkan studi dan menjadi dosen. Tidak hanya ibu, dukungan dari calon suami jugalah yang menguatkan tekad Zainun menjadi dosen.

Pada saat masih semester tiga, Zainun telah dipercaya untuk mengajar di Akademik Keperawatan Nazhatut Thullab Sampang. Kemudian, Zainun juga mengajar di Stikes Ngudia Husada Bangkalan. Selepas — lulus — dan mendapatkan ijazah, Zainun langsung diangkat menjadi dosen tetap di Akademi Keperawatan Nazhatut Thullab dan mendapatkan — Nomor Induk Dosen Nasional-nya disana.

Zainun juga menyempatkan diri untuk bergabung membantu kegiatan organisasi Karang Taruna di Kabupaten Sampang. Meski bukan tipe anak yang suka organisasi, namun Zainun setuju bahwa berorganisasi mengajarkan untuk bisa manajemen waktu, manajemen diri, dan mendapatkan ilmu kehidupan lainnya yang tidak didapatkan di bangku kuliah.

 

Semangat untuk Berbisnis

Ingin terus mengembangkan potensi diri, Zainun merintis bisnis kecantikan pada tahun 2021 bernama “Rumah Cantik  Ainun”. Ide bisnis tersebut berawal dari keinginannya untuk bisa tetap produktif selepas masa purna kerja nanti.

“Saya berpikir pekerjaan apa yang bisa saya lakukan selepas purna kerja. Lalu saya gali potensi saya, saya ikut pelatihan perawatan kecantikan yang bisa saya lakukan,” jelasnya.

Keinginan untuk berbisnis tersebut didukung oleh sang suami hingga bisnis tersebut memiliki brand sendiri. Dukungan dari orang terdekat sangatlah penting untuk terus memotivasi Zainun. Terlebih disaat yang bersamaan Zainun harus menjalankan kewajiban sebagai dosen dan sebagai seorang ibu.

Bisnis saat pertama kali merintis tidak bisa dipegangkan pada orang lain dan harus dipegang oleh Zainun sendiri. Karenanya, lebih banyak tenaga yang dikeluarkan, lebih banyak pikiran, dan lebih sedikit waktu yang bisa digunakan untuk beristirahat.

Karenanya, — Zainun lebih berfokus pada hal-hal — yang menyenangkan yang bisa dia dapat saat menjalankan pekerjaan tersebut. Salah satu hal yang menyenangkan tersebut adalah banyaknya pengalaman yang didapatkan. Zainun juga berharap bisnisnya bisa semakin besar, bisa membuka cabang, menambah produk, dan menambah treatment kecantikan.

“Ketika memulai sesuatu, jangan langsung money oriented. Kita  ikhlaskan dulu, niatkan untuk kebaikan karena jika niatnya baik maka insyaAllah pasti ada jalan,” terangnya.

Zainun juga mengingatkan agar tidak lupa bersedekah. Menurutnya, bersedekah adalah penangkal dari keburukan seperti penangkal sakit, musibah, dan hal-hal yang buruk lainnya.

 

Harapan untuk UNAIR

Zainun berharap UNAIR bisa meningkatkan prestasi yang telah diraih, menjadi salah satu universitas terbaik di tingkat internasional. Selain itu, semoga UNAIR membuka banyak beasiswa untuk teman-teman dari keluarga yang kurang mampu agar bisa menuntut ilmu setinggi-tingginya.

Kepada mahasiswa yang belum lulus, Zainun berharap agar fasilitas yang ada di kampus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pengembangan diri. Bagi mahasiswa yang tengah berjuang dengan skripsi, Zainun berharap agar terus semangat dan disiplin dalam mengerjakan salah satu syarat kelulusan tersebut. Bagi mahasiswa yang baru lulus, Zainun berpesan agar tidak memilih-milih pekerjaan yang ada. 

“Untuk yang sudah lulus alangkah lebih baik untuk memperbanyak pengalaman terlebih dahulu. Jika memiliki jiwa entrepreneur bisa terus dikembangkan agar bisa membuka lapangan pekerjaan,” pungkasnya.

 

Sumber :  Jejak Langkah Ksatria Airlangga Edisi VI

Tags :