ACEC UNAIR Datangkan Co-Founder Riliv.co Bagikan Tips Eksplor Pasar Wednesday, 06 September 2023 10:26

 

UNAIR NEWS – Airlangga Collaborative Entrepreneur Camp (ACEC) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menggelar Ideapreneur untuk minggu ketiga pada Senin (21/8/2023). Bagian dari program Wirausaha Merdeka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia itu mengusung tajuk 101 Market Exploration.

Peserta ACEC UNAIR berkesempatan langsung belajar dari Audrey Maximillian Herli, co-founder dari Riliv.co. Tidak hanya jadi salah satu pemilih sebuah start-up, ia juga pernah mendapatkan  penghargaan sebagai Forbes 30 Under 30 Class tahun 2020.

Dalam kesempatan tersebut, Audrey membagikan pengalamannya dalam memulai bisnis, khususnya dalam mengeksplor pasar. Menurutnya, why atau mengapa merupakan unsur penting pertama yang harus calon entrepreneur pertimbangkan dalam memulai bisnisnya. 

“Why-nya itu mulai dari menyelesaikan suatu masalah. Jadi core dari satu masalah itu adalah problem,” kata Audrey.

Dengan demikian, banyak orang akan memang benar-benar membutuhkan bisnis tersebut dan bukan hanya ikut-ikutan tren yang lambat laun akan berganti. Penentuan unsur why ini juga akan berimbas pada eksplorasi pasar bisnis kedepannya.

 

Menggunakan Metode TAM SAM SOM
Ada beragam jenis metode eksplorasi pasar. Satu yang Audrey tawarkan ialah menggunakan metode  TAM SAM SOM. TAM merupakan singkatan dari Total Addressable Market, berguna untuk menentukan seberapa besar pasar yang menjadi sasaran.

“Jadi kalau kalian punya bisnis kalian harus mengetahui kira-kira seberapa besar sih yang akan menggunakan produk kita,” sebutnya. 

Untuk SAM, lanjut Audrey, adalah kependekan dari Serviceable Available Market yang penentuannya bergantung pada TAM. Jika dari TAM ada sepuluh pasar, maka pilih satu yang paling potensial. Dengan begitu, SOM atau Serviceable Obtainable Market juga dapat teridentifikasi.

“Dari TAM itu, mana porsinya bisa fit sama kalian. Yang terakhir adalah SOM, itu adalah orang yang benar-benar akan menggunakan produk kalian,” jelasnya.

“Jadi,” sambung Audrey, “kalian harus mem-filter dari total orang (pasar, Red) sebesar apa, kemudian yang kedua adalah yang bisa fit sama market kalian, yang terakhir adalah yang benar-benar bisa kalian jual produk kalian.”

Bagi Audrey, TAM SOM SAM merupakan hal yang esensial dalam mengusung suatu bisnis. Jika tidak melakukannya, bisa jadi calon entrepreneur akan memulai bisnis seenaknya sendiri tanpa tahu pasar yang jadi sasarannya seperti apa.

“Contoh kalau di Riliv berarti seluruh penduduk Indonesia, kemudian berapa orang yang memiliki masalah pribadi, depresi, dan kira-kira orang yang menggunakan produk digital ada berapa banyak. Itulah kira-kira contoh sederhananya,” simpulnya. (*)

 

Penulis : Muhammad Badrul Anwar

Editor : Nuri Hermawan

Sumber : unair.ac.id/acec-unair-datangkan-co-founder-riliv-co-bagikan-tips-eksplor-pasar

Tags :