ACIC dan Boeing Company Bahas Pembaruan Pasar Penerbangan Tuesday, 21 November 2023 05:06

UNAIR NEWS – Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi, dan Alumni (DPKKA) UNAIR gelar webinar pada Kamis (9/11/2023). Kegiatan itu, terselenggara melalui zoom meeting dan siaran langsung YouTube DPKKA UNAIR. Acara tersebut merupakan kolaborasi minggu kedua antara Airlangga Career & Internship Club (ACIC) dan Boeing Company.

Mengusung tema “Commercial Passengers / Air Cargo Market Update and Longterm Forecast,” acara itu menghadirkan pemateri yang ahli pada bidangnya. Pemateri tersebut adalah Kathryen Peters, seorang Market Analyst di Boeing Commercial Company. Pada awal materinya, Kathryn menerangkan bagaimana pasar penerbangan diukur.

“Pasar penerbangan terukur berdasarkan tiga faktor, yaitu kapasitas, lalu lintas, dan beban yang bisa pesawat bawa. Berapa banyak yang mungkin tertampung, kemana sebenarnya tujuan terbang, dan beban yang pesawat bawa menentukan bagaimana mengukur pasarnya,” terang Kathryn.

 

Indonesia adalah Pemimpin
Kathryen menjelaskan, Indonesia merupakan pemimpin kunci untuk wilayah Asia Tenggara. Hal itu, lanjutnya, berdasarkan data, Indonesia merupakan negara dengan pasar penerbangan terbaik se Asia Tenggara.

“Indonesia terhitung sebelum pandemi merupakan negara dengan pasar penerbangan terbanyak di atas Thailand, Malaysia, dan Vietnam,” terang Kathryen.

Selain itu, berdasarkan data, lanjutnya pada tahun 2022, Indonesia memiliki 260 juta penduduk. Berdasarkan prediksi, lanjut Kathryen, akan ada 390 juta penumpang pada tahun 2037 dari Indonesia.

“Faktor-faktor tersebutlah yang membuat Indonesia saat ini menjadi negara tercepat nomor tujuh pada industri penerbangan di dunia,” tutur Kathryn.

 

Kebutuhan untuk Masa Depan
Kathryen menuturkan, pasar dunia yang semakin massive tentu memerlukan peningkatan kualitas dan kuantitas. Oleh karena itu, diperlukanya produksi transportasi udara yaitu pesawat terbang yang lebih banyak.

“Karena masifnya pasar dunia saat ini, membuat pengiriman barang-barang, dan transportasi antar negara lebih cepat dan banyak. Hal itu, menyebabkan bertambahnya kebutuhan untuk transportasi udara, yaitu pesawat terbang. Berdasarkan prediksi, selama 20 tahun kedepan dunia akan membutuhkan 42,495 pesawat terbang baru,” pungkas Kathryen. 

Kathryen menambahkan, hal tersebut juga merupakan usaha untuk penyeimbangan kebutuhan pasar dan fasilitas transportasi. Sehingga, lanjutnya, pendistribusian pasar secara global bisa terintegrasi lebih cepat dan mudah.

 

Penulis: Muhammad Rizal Abdul Aziz

Penulis: Nuri Hermawan

Sumber : unair.ac.id/acic-dan-boeing-company-bahas-pembaruan-pasar-penerbangan

Tags :