UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Upacara Akademik Wisuda Periode 235 pada Sabtu (2/12/2023), berlangsung di Airlangga Convention Center (ACC), Kampus MERR-C. Suasana haru dan gembira terpancar dari wajah para wisudawan.

Robi’atun Wulandari Sa’adah dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dengan bangga menyampaikan sambutan perwakilan wisudawan. Ia mengucapkan terima kasih kepada UNAIR dan memberikan penghargaan khusus kepada para orang tua yang selalu memberikan dukungan dan semangat selama perjalanan pendidikan di kampus tercinta.

“Akhirnya, semua kerja keras kita selama belajar di UNAIR telah terbayarkan dan kita harus mengambil langkah besar untuk menyongsong masa depan,” ucap Robi’atun.

Awal Menjelajah
Robi’atun mengajak semua wisudawan untuk berbangga menjadi bagian dari universitas yang menduduki peringkat ke-345 dunia dan peringkat 2 di Indonesia. Ia mendorong seluruh wisudawan untuk terus melanjutkan perjalanan di bidang ilmu masing-masing dan perlu mengingat, bahwa lulus bukanlah akhir, melainkan awal untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat.

Dalam sambutannya, ia mengingatkan teman-teman sejawat mengenai ketidakpastian hidup dan bagaimana rencana hidup bisa berubah. Meskipun banyak hal tidak sesuai dengan rencana, namun dengan tekad dan semangat, mereka berhasil menyelesaikan apa yang telah dimulai.

“Dunia itu seluas langkah kaki, jelajahilah dan jangan pernah takut melangkah. Hanya dengan itu kita dapat mengerti kehidupan dan menyatu dengannya. Mari bersama-sama kita terus melangkah, walau dengan langkah kecil. Karena langkah kecil yang dilakukan terus menerus akan mengantarkan kita pada tujuan.”

Pentingnya Proposal Hidup
Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Airlangga (PP IKA UNAIR), Dian Heri Setiawan S Si memberikan motivasi bagi para wisudawan untuk menentukan tujuan hidup dan mimpi ke depannya. “Terdapat sebuah riset menarik yang dilakukan di Harvard Business School selama 10 tahun lamanya. Hanya 3 persen orang di dunia yang memiliki tujuan hidup jelas dan menuliskannya. Ada penekanan pada tulisan itu sendiri. Sedangkan 13 persen memiliki tujuan dan mimpi, tapi tidak ditulis. Mayoritas, yakni 84 persen orang, tidak memiliki tujuan hidup yang jelas, sekadar mengejar kuliah, wisuda, dan pekerjaan,” jelas Dian.

Hal tersebut membuktikan, bahwa 13 persen orang tersebut berhasil meraih pendapatan dua kali lipat dari orang yang tidak memiliki tujuan hidup dan 3 persen orang dengan tujuan hidup yang jelas serta ditulis telah berhasil meraih pendapatan sebesar 10 kali lipat.

“Itu artinya, kalau teman-teman belum punya tujuan hidup yang jelas, coba tuliskan itu. Apa yang kita tuliskan adalah doa dan insyaallah akan ada di langit selamanya. Dan kita tinggal menunggu saja, Yang Maha Kuasa, Allah SWT menjawab doa-doa kita semuanya,” tutur Dian dalam prosesi wisuda itu. 

Penulis: Maissy Ar Maghfiroh

Editor: Khefti Al Mawalia

Sumber : unair.ac.id/ika-unair-ajak-wisudawan-melangkah-dan-menentukan-tujuan-hidup-masa-depan