UNAIR NEWS – Tulungagung menjadi salah satu kabupaten yang rawan mengalami kekeringan. Sebagai bentuk kontribusi dalam mengatasi permasalahan itu, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Ilmu Penyakit Dalam (IPD) Universitas Airlangga (UNAIR) bersama Pemerintah Kabupaten Tulungagung membangun sebuah sumur bor.
Peresmian sumur itu sejalan dengan program AMERTA (Aksi Merdeka Air dan Tanaman untuk Alam) yang digelar pada Minggu (19/5/2024). Gelaran itu berlangsung di lokasi pengeboran sumur, di Dusun Tenggar, Desa Tenggarejo, Tulungagung.
Hadir dalam peresmian, Ketua IKA UNAIR Cabang Tulungagung, Dr Desi Lusiana W SKM MKes. Ia mengatakan bahwa pengeboran sumur ini bertujuan untuk mengatasi masalah kekeringan air yang melanda masyarakat Desa Tenggarejo. “Nantinya, sumur ini akan mengairi kurang lebih 140 KK (kartu keluarga, Red),” kata Desi.
Pengeboran sumur ini bermula dari inisiasi alumni UNAIR yang menyadari pentingnya air bersih bagi masyarakat Tenggarejo. “Sehingga, tahun lalu, pada tanggal 14 Oktober mulailah pengeboran. Sampai penghujung Januari 2024, akhirnya air sumur keluar dan dinyatakan memenuhi syarat pada 16 Mei kemarin,” ujarnya.
Kali Kedua
Sementara itu, Ketua IKA IPD UNAIR, dr Muhammad Mahfudz SpPD FINASIM menuturkan bahwa ini adalah kali kedua IKA IPD UNAIR memberikan sumbangsih pada masyarakat berupa sumur bor. “Alhamdulillah kami telah membangun sumur bor untuk kedua kalinya antara kolaborasi PAPDI, IKA IPD, dan IKA UNAIR,” ujarnya.
Dengan diresmikannya sumur bor ini, dr Mahfudz berharap bisa membawa manfaat yang berkelanjutan. Oleh karena itu, masyarakat Tenggarejo dan pemerintah desa dapat berkolaborasi untuk menjaga sumur bor tersebut. “Harapan kita yang kedua adalah bahwa sumur bor harus dijaga tidak hanya pemerintah tetapi juga masyarakat yang ada di sini supaya tetap berkesinambungan dalam proses kebermanfaatan,” imbuhnya.
Manifestasi Profesi
Pengeboran sumur ini juga melibatkan peran penting Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Cabang Surabaya. Ketua PAPDI Surabaya, Prof Dr dr S Ugroseno Yudho Bintoro SpPD KHOM FINASIM menuturkan, keberadaan sumur bor ini tidak hanya bermakna sebagai bangunan fisik saja.
Lebih dari itu, keberadaan sumur bor ini juga menjadi manifestasi profesi dari para dokter penyakit dalam UNAIR untuk menjaga kesehatan masyarakat. “Ini bukan hanya bangunan fisik saja. Tetapi juga manifestasi dari profesi kami sebagai dokter penyakit dalam UNAIR untuk membuat kebermanfaatan bagi masyarakat,” terangnya.
Usaha Bersama
Sementara itu, PLT Bupati Tulungagung, Dr Ir Heru Suseno MT yang juga hadir menekankan bahwa keberadaan sumur ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih. Mengingat pentingnya keberadaan sumur bor ini, pihaknya mengimbau masyarakat sekitar untuk bersama-sama menjaga.
“Ini adalah fasilitas yang sangat penting. Oleh karena itu, ada kewajiban bagi Mbah Lurah (kepala desa, Red) dan masyarakat sekitar untuk memelihara,” tegasnya.
Heru berharap, pendirian sumur bor ini dapat terus berlanjut melalui kolaborasi berbagai pihak. Sehingga, akan ada banyak daerah yang turut merasakan manfaat serupa. “Kami akan berusaha memberikan manfaat lebih, termasuk mencoba daerah lain yang membutuhkan air bersih. Artinya, ini adalah usaha bersama dari berbagai stakeholder, pemerintah, pendidikan, lembaga masyarakat, dan lain-lain,” pungkasnya.
Sebagai tambahan, pendirian sumur bor AMERTA ini merupakan hasil kolaborasi dari IKA UNAIR Cabang Tulungagung, Ikatan Alumni Ilmu Penyakit Dalam UNAIR, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Cabang Surabaya, Alumni Psikologi UNAIR (APSILANGGA), Pemerintah Desa Tenggarejo, LAZ Nasional, berbuatbaik.id, dan Rumah Zakat.
Penulis: Yulia Rohmawati
Sumber : https://unair.ac.id/atasi-kekeringan-ika-ipd-unair-bangun-sumur-di-desa-tenggarejo-tulungagung/