UNAIR NEWS – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) yang tergabung dalam tim Cendekia Airlangga berhasil mencetak prestasi internasional. Mereka adalah Bagas Dimas Pamungkas, Akhmad Pradio Ferdiansyah, Sanda Insania Dewanti, Annisa Fithri, dan Lailatul Nikmah. Kelima mahasiswa FST UNAIR tersebut berhasil menyabet silver medal Global Youth Innovators Competition (GYIC) 2024.
Bagas Dimas Pamungkas, mewakili tim mengatakan bahwa GYIC yang berlangsung di Semarang, Jumat-Minggu (12-14/7/2024) tersebut melombakan inovasi Sustainable Development Goals (SDGs). Tim Cendekia Airlangga berhasil meraih silver medal dengan mengusung inovasi ECO-FLOW (Empowering Communities to Fostering Local Operasional Water), penyaring air bersih.
Dedikasi Penuh terhadap Riset
Dalam keterangannya, Bagas menjelaskan bahwa ia dan tim merasa sangat bangga. Lantaran dedikasi riset sanitasi air yang ia lakukan membuahkan hasil membanggakan. “Rasanya sangat memuaskan melihat ide dan inovasi yang kami bawakan mendapat penghargaan di tingkat internasional dengan perolehan silver medal,” jelasnya, Minggu (21/7/2024).
Bagas melanjutkan bahwa hasil dari dedikasinya itu tidak terjadi secara instan. Tim Cendekia Airlangga telah melakukan riset selama tiga sampai lima bulan untuk mendapatkan hasil. Mulai dari melakukan riset, survei lokasi, pemetaan, pengukuran lahan, proyeksi struktur lingkungan, hingga wawancara penduduk.
Ia menambahkan bahwa inovasinya tersebut dinilai sesuai dengan kriteria penilaian sehingga bisa meraih juara. Mulai dari aspek urgensi hingga seberapa besar pengaruhnya terhadap dampak sosial.
“Penilaian pada aspek urgensi, realisasi, potensi keberlanjutan, dampak sosial dari inovasi yang berorientasi terhadap SDGs menjadi fondasi kuat kami meraih silver medal,” tambahnya.
Tantangan dan Harapan
Selama proses perlombaan, tim Cendekia Airlangga tidak luput dari tantangan, salah satunya adalah penggunaan bahasa Inggris. Kendati demikian, Bagas dan tim dapat melewati tantangan tersebut dan meraih juara.
“Tantangan yang kami hadapi dalam mengikuti lomba GYIC ini adalah ketika sudah lolos tahap pertama dan lanjut di tahap selanjutnya. Di mana GYIC ini adalah perlombaan yang seluruhnya memakai bahasa Inggris dalam setiap isi dari ide yang kami lombakan,” tuturnya.
Perolehan silver medal tersebut tidak membuat Cendekia Airlangga merasa cukup dengan satu prestasi saja. Bagas dan tim berharap ECO-FLOW dapat menjadi salah satu produk representasi saintis muda FST untuk berperan aktif memberikan kontribusi kepada masyarakat.
“Kami juga berharap inovasi ini dapat menginspirasi lebih banyak saintis muda nasional dan internasional untuk ikut serta berkontribusi dalam menciptakan iklim positif yang berorientasi ke depan pada tujuan SDGs,” tutup Bagas.
Penulis : Ahmad Hanif Musthafa
Editor : Yulia Rohmawati
Sumber : https://unair.ac.id/ciptakan-eco-flow-tim-cendekia-airlangga-raih-silver-medal-kompetisi-internasional/