Alumni UNAIR Ciptakan Aplikasi Beternak Walet secara Digital Monday, 07 October 2024 15:29

UNAIR NEWS – Dani Ali, Alumni Universitas Airlangga (UNAIR) yang juga selaku pemilik PT. Lentera Alam Nusantara bersama timnya mengembangkan aplikasi berbasis Internet of Things (IoT). Aplikasi yang bernama Markas Walet ini diklaim sebagai aplikasi pertama di Indonesia yang dimanfaatkan untuk membantu peternak menghitung populasi walet milikinya.

Melansir dari brin.go.id, bermula dari keprihatinan Dani terhadap terhadap pola pemeliharaan burung walet di masyarakat yang selama ini dilakukan secara konvensional. Keresahan itu ia sampaikan pada kesempatan Talkshow dengan topik Pengusaha Pemula Berbasis Riset (PPBR) di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Kamis (8/8/2024). Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Indonesia Research and Innovation Expo 2024 yang digelar mulai taggal 8 hingga 11 Agustus 2024.

PT. Lentera Alam Nusantara merupakan salah satu PPBR yang berdiri pada tahun 2019, mereka menggunakan hasil riset untuk mengembangkan usahanya di bidang peternakan burung walet. Menurut Dani, selama ini para peternak burung walet tidak mengetahui secara akurat jumlah walet yang mereka miliki. “Para pemilik rumah walet selama ini tidak bisa mengetahui jumlah populasi waletnya secara tepat. Mereka mengalami kesulitan untuk mendapatkan gambaran jumlah yang pasti.” ujar Dani.

Untuk mengetahui kondisi rumah waletnya, biasanya para peternak masuk ke rumah walet dan memeriksa kondisnya ketika siang hari saat burung-burung sedang keluar. Hal ini tentunya akan sulit untuk mendapatkan gambaran jumlah populasi walet secara aktual. “Dengan aplikasi ini kita dapat mengetahui berapa jumlah burung walet yang masuk dan keluar rumah,” tambahnya.

Alumni Fakultas Sains dan Teknologi ini menjelaskan bahwa mengelola peternakan walet harus cermat, karena sarang walet mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Terlebih lagi, permintaan terhadap sarang walet setiap tahunnya terus meningkat. “Kebutuhan terhadap sarang walet di dunia terus meningkat, dan diperkirakan akan meningkat antara 10 hingga 20 persen setiap tahunnya. Namun hingga saat ini peternak walet tidak pernah mengetahui kondisi waletnya secara mendetail, mulai jumlah populasi hingga kondisi kesehatan kandangnya,” jelasnya.

 

Hadir dengan Artificial Intelligence
Aplikasi yang Dani kembangkan bersama timnya ini telah menggunakan Artificial Intelligence (AI) berupa penghitung populasi burung walet menggunakan metode deep learning. Deep learning sendiri merupakan sebuah komputer belajar yang mengklasifikasi secara langsung gambar atau suara walet.

Metode itu ia yakini mampu memberikan hasil akhir yang berkualitas dan dapat mengurangi biaya operasional. Hal ini akan membantu memetakan potensi dan perilaku walet secara ilmiah. Dalam perkembangannya, Dani mengikuti skema pendanaan yang dia peroleh dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Skema itu adalah pendanaan Pengusaha Pemula Berbasis Riset dan dia dapatkan pada 2023.

Melalui skema ini, Dani mengungkapkan bahwa pihaknya mendapatkan berbagai pendampingan dari para periset BRIN dalam pengembangan aplikasi Markas Walet. “Peran BRIN pada pengembangan aplikasi ini sangat banyak, antara lain membantu mengelola bagaimana citra atau image processingnya.” ujarnya.

Selain itu, BRIN juga membantu dalam pengurusan perizinan serta pendanaannya. Melalui kerja sama dengan BRIN, Dani berharap aplikasi Markas Walet dapat bermanfaat secara maksimal dalam mengelola walet. Oleh karena itu, dapat meningkatkan produktivitas para peternak yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian.

 

Penulis: Ragil Kukuh Imanto

Sumber : https://unair.ac.id/alumni-unair-ciptakan-aplikasi-beternak-walet-digital/

Tags :