UNAIR NEWS – Puncak program Airlangga Collaborative Entrepreneur Camp (ACEC) Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) Universitas Airlangga (UNAIR) sukses terselenggara pada Sabtu (14/12/2024) hingga Minggu (15/12/2024) di Exhibition Center, Galaxy Mall 2, Surabaya. ACEC merupakan bagian dari program Wirausaha Merdeka (WMK) di bawah

naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) yang menggandeng Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai perguruan tinggi pelaksana.

Program ini berawal dari keresahan pemerintah akan tingginya angka pengangguran yang berstatus pengangguran terdidik, yaitu merujuk pada pengangguran lulusan sarjana atau diploma. Setelah melewati rangkaian panjang pembinaan wirausaha sejak September lalu. Harapannya sebanyak 400 peserta dapat mengembangkan bisnis yang telah mereka susun dalam program ACEC ini.

Dalam kesempatan itu, Prof Dr Elly Munadziroh drg MS, selaku Direktur Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) memberikan sambutannya. Ia berpesan kepada seluruh peserta program Wirausaha Merdeka (WMK) ini untuk melanjutkan jenjang karir sebagai entrepreneur. “Semoga nanti semua alumni-alumni dari WMK terus untuk menjadi wirausaha.

Karena langkah untuk sukses yang cepat itu adalah wirausaha. Jika memilih bekerja maka perlu waktu bertahun-tahun untuk dapat meraih kesuksesan material maupun non-material,” tuturnya.

Kunci Sukses Berwirausaha
Acara puncak Airlangga Collaborative Entrepreneur Camp (ACEC) terdiri dari berbagai kegiatan, mulai dari bazaar, talkshow, cosplay parade, tarot reading, chiro practice, dan live music. Sesi talkshow menghadirkan dua pembicara, yaitu Kuswana Mandiri Septian dan Mufid Wahyudi Dipi Adv BA CPBC. Talkshow tersebut bertajuk Creativepreneurs of Tomorrow Transformasi Ide Menjadi Realita.

Sebagai Pendiri Ajib Fried Chicken, Kuswana Mandiri Septian mengungkap bahwa dalam hal yang paling penting dalam berwirausaha adalah konsisten. Apalagi ketika baru merintis usaha, wirausaha pasti akan sering mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut membuat banyak pengusaha ragu untuk melanjutkan usaha atau memulai hal baru.

“Tantangan terbesar anak muda kalau mulai bisnis itu konsisten. Mereka masih punya banyak peluang buat coba hal lain ketika bisnis gagal. Untuk itu, konsisten berperan penting buat menentukan keberlanjutan bisnis,” ujarnya.

Sementara itu, Mufid Wahyudi Dipi Adv BA CPBC menerangkan terkait peluang bisnis di era sekarang. Ia menekankan bahwa generasi muda perlu pintar mencari peluang bisnis, karena kini inovasi-inovasi bisnis mulai berkembang di berbagai sektor.

Presiden dan CEO Asia Council for Small Business (ACSB) Indonesia itu menyebut ada dua jenis bisnis, yaitu bisnis sustain dan bisnis seasonal. Bisnis sustain hadir berdasarkan kebutuhan masyarakat, sedangkan bisnis seasonal tumbuh bersama tren di masa tersebut. “Sebelum memilih bisnis yang akan dilakukan, perlu riset dulu terkait jenis bisnisnya. Karena jika memilih bisnis seasonal, maka harus siap dengan risiko tergeser oleh tren-tren baru,” pungkasnya.

Penulis: Selly Imeldha

Editor: Edwin Fatahuddin

Sumber : https://unair.ac.id/dukung-wirausaha-muda-unair-sukses-gelar-acec/