Prigi Arisandi, Alumnus UNAIR Aktivis Penyelamat Lingkungan Wednesday, 22 January 2025 10:37

UNAIR NEWS – Ketika ilmu pengetahuan bertemu dengan kepedulian, lahirlah perubahan nyata untuk lingkungan. Kalimat tersebut tepat untuk mendeskripsikan perjalanan Prigi Arisandi, Alumnus Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR) dalam mendirikan yayasan penyelamat lingkungan Ecological Observation and Wetland Conservations (ECOTON).

Yayasan ini berawal dari kelompok studi di jurusan Biologi FST UNAIR yang prihatin terhadap kerusakan lingkungan di Surabaya. Kerusakan tersebut mencakup kerusakan mangrove dan alih fungsi lahan pesisir menjadi mal serta permukiman. Prigi mengatakan, kerusakan tersebut dapat mengancam keanekaragaman hayati dan memperparah pencemaran lingkungan.

“Saya melihat industri melakukan ketidakadilan yang didukung oleh pemerintah. Pemerintah, yang seharusnya melindungi kelestarian lingkungan dan kualitas air sungai, justru tidak menjalankan fungsinya dan membiarkan perusakan terus terjadi,” ujarnya. 

Penyelamatan Lingkungan

Lebih lanjut, Prigi mengungkapkan bahwa semuanya bermula dari peristiwa kematian ikan secara massal di Kota Surabaya pada tahun 1999. Kejadian tersebut telah menimbulkan kesedihan yang mendalam baginya. Ia pun menelusuri sumber masalah yang ternyata berasal dari pembuangan limbah-limbah pabrik kertas. 

“Air limbah yang mengalir ke sungai ini hanya terlihat pada malam hari karena pada siang hari air limbah terolah dan tidak menimbulkan perubahan warna. Warna sungai yang berubah tersebut otomatis mengganggu biota air seperti ikan, serangga dan kerang air tawar (kijing, red),” paparnya. 

Besar dan tumbuh di Surabaya dengan sering bermain di sungai membuatnya memiliki harapan besar agar sungai-sungai tersebut tetap lestari hingga ke generasi mendatang. Namun, pencemaran yang terjadi membuatnya khawatir bahwa hal itu akan membawa kematian bagi sungai-sungai di Kota Surabaya. “Dengan semangat itulah, saya memanfaatkan ilmu biologi yang saya miliki untuk mulai fokus berjuang menyelamatkan sungai-sungai di Kota Surabaya dari ancaman kematian,” tegasnya

 

Dukungan dan Pesan 

Prigi juga menjelaskan bahwa UNAIR turut berkontribusi dalam mendukung pendirian Yayasan ECOTON. Konsultasi dan diskusi dengan dosen-dosen FST UNAIR membantu Prigi memahami berbagai kasus pencemaran secara ilmiah. Selain itu, Inspirasi dan semangat tambahan juga ia dapatkan dari beberapa dosen yang membimbingnya selama proses tersebut. “Kekuatan riset di FST yang terdapat laboratorium lingkungan dan kualitas air juga turut mendukung saya dalam pengumpulan data-data untuk keperluan advokasi,” tuturnya

Prigi pun berpesan kepada mahasiswa UNAIR yang ingin berkontribusi di bidang pelestarian lingkungan untuk memiliki niat yang kuat sebagai fondasi utama dan keberanian dalam mengambil risiko. Ia menekankan betapa pentingnya untuk selalu memiliki rasa keberpihakkan yang kuat pada lingkungan dan ekosistem.

“Karena sebagai saintis, saat ini banyak peluang untuk bergabung dengan perusahaan

multinasional atau perusahaan ekstraktif yang selama ini berfokus pada eksploitatif mengejar pertumbuhan. Namun, ada juga peluang besar bagi saintis untuk mengabdikan hidup untuk menyelamatkan lingkungan, menjaga kelestarian sungai dan hutan dan berpihak pada masyarakat korban pembangunan dari aktivitas industrialisasi. Pilihan inilah yang sering orang sebut ‘layaknya berjalan di lahan sunyi’ karena hanya sedikit yang berminat,” pungkasnya

 

Penulis: Nadia Azahrah Putri

Editor: Yulia Rohmawati

Sumber : https://unair.ac.id/prigi-arisandi-alumnus-unair-aktivis-penyelamat-lingkungan/

Tags :