Konsistensi Meraih Mimpi Wednesday, 22 November 2017 02:07

Memiliki impian untuk menjadi pengusaha besar dan memiliki pengaruh, itulah salah satu hal yang menjadi impian pengusaha yang satu ini. Gede Risky Pramana satu-persatu memulai membangun usaha yang kini terus berkembang. Tangan dinginnya dan keuletannya dalam berwirausaha pun tak perlu diragukan lagi. Kini pria kelahiran Bali, 13 November 1986 ini mulai menuai hasil dari usaha kerasnya selama ini. Ada beberapa usaha yang di kelola oleh pria yang gemar musik dan organisasi ini. Usaha di bidang perhotelan merupakan salah satu lini usaha yang dikelola Risky. Sebut saja Beji Ubud Resort dan Beji Bay Resort adalah dua resort yang dimiliki oleh Risky. Ditangannya ia mampu membawa resort miliknya, Beji Ubud Resort, meraih penghargaan The Best Resort Exceptional of Hospitality of The Year. Prestasi ini berlanjut hingga Risky mendapat kepercayaan dalam Komite Perhotelan Kadin Bali.

Tak mau hanya berhenti di bidang perhotelan saja, Risky bahkan mengembangkan sayapnya hingga usaha developer dan konstruksi. PT. Bramantha Jagra dan PT. Bali Prisma adalah dua perusahaan yang berada di bawah kepemimpinannya. Ada lagi usaha di bidang penyedia keamanan yang dirintis sejak tahun 2010 lalu. Berawal hanya memiliki 3 staf dan 3 security kini usaha ini sudah berkembang dan memiliki kurang lebih 600 personil. Selain itu ia juga mengelola sebuah perkebunan jeruk di wilayah Plaga, Kintamani, Bali. Bahkan Riski saat ini tengah merintis juga bisnis E-Commerce di Jakarta (First Developing).

Semua yang ia bangun ini bermula dari usaha yang dimulainya sejak tahun 2009. “Saya memulai usaha sejak tahun 2009 setelah pensiun dalam dunia musik dan mengikuti jejak orang tua dalam dunia usaha” tuturnya. Awal mula usaha yang ia geluti adalah suplier kayu dan juga pemrosesan kayu. Usaha yang berbasis di Lumajang dan jember ini pun gagal total dan mengalami kerugian dan harus gulung tikar. Memang ujian ini datang ketika Risky sedang giat-giatnya belajar usaha. Ulah tipu segelintir makelar pun memaksa Riski menyudahi usaha yang baru ia mulai ini. Kegagalan ini tak lantas membuat Risky berpangku tangan saja, lalu ia mendirikan usaha jasa keamanan yang masih berjalan hingga sekarang ini.

Dimulai dengan hanya 3 staf dan 3 security dan dengan modal yang terbatas pasca kegagalannya di usaha kayu membuat Risky harus memutar otak untuk mendanai usaha jasa keamanan ini. Berkat ketekunannya ia pun mampu mendapat kepercayaan sebagai provider jasa keamanan. Modal terbatas yang ia miliki pun tak mampu membuatnya berhenti menciptakan peluang. Setelah berjalan, pada tahun 2013 Risky mendapat amanah untuk mengelola perhotelan milik keluarga ini. Lagi-lagi ketekunannya mampu membuat usaha ini memenuhi okupansi yang tidak pernah diraih sebelumnya. Di tangannya usaha perhotelan ini pun mampu mengakuisisi hotel lain. “Pada tahun 2014 mengakuisisi sebuah hotel di area Padang, Karangasem dan dijadikan second brand di bidang perhotelan yaitu Beji Bay Resort” tambahnya.

Risky mengakui banyaknya usaha yang ia kelola memang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda hanya saja semua usaha ini bergerak di bidang jasa. “Kesulitan di bidang jasa keamanan dimana harus kuat di divisi Human Resource Development dan di perhotelan lebih di titik fokuskan di sisi service Excellent to custumer” ujarnya. Menurutnya semua usaha ini memiliki titik kesamaan yaitu pada customer satisfaction yang berbeda-beda. Pada awal memulai usaha diakui Risky kendalanya terletak pada staff yang mampu mempunyai visi dan misi yang sama dengannya. Baginya untuk menjalankan semua ini dengan sempurna diperlukan progress step by step  yang harus dianalisis kebutuhan dari manajemen hingga ke konsumen. Selalu dinamis dalam menjalankan bisnis merupakan strategi jitu yang menurut Risky mampu menghadapi persaingan yang ada.

Melakukan perubahan yang dinamis dalam usaha dan konsisten terhadap apa yang dijalankan akan membawa usaha tersebut lebih baik lagi. Di contohkan oleh Risky dalam usahanya di bidang jasa keamanan ia mendiversifikasi produk dengan mengembangkan usaha CCTV Control Management. Hal ini sebagai upaya Risky untuk memenuhi kebutuhan keamanan bagi kliennya selain dari tenaga keamanan manusia. Bisnis merupakan “all about market need”, hal inilah yang selalu diingat oleh Riski untuk selalu dinamis dalam melakukan peningkatan dan perubahan pada sisi marketing. Adaptasi bisnis yang ia terapkan mampu mendeskripsikan kebutuhan konsumen. Sehingga ia mampu menjual produk atau jasa sesuai dengan keinginan konsumen. Ada hal lain yang menurut Risky sangat penting dalam menjalankan bisnis yaitu konsisten. “Konsistensi tidak kalah penting dalam menjalankan sebuah usaha yang dilandasi manajemen, dalam setiap keputusan strategis dibutuhkan konsistensi dalam pelaksanaan, monitoring serta evaluasi dan pelaporannya. Dua hal tersebut untuk saya dasar dalam membedakan produk kita dengan produk pesaing” tegasnya.

Risky pun berharap dari apa yang ia lakukan saat ini mampu memberikan manfaat yang sangat besar baik bagi masyarakat maupun keluarga, untuk pembangunan infrastruktur baik mikro maupun makro. Baginya meskipun 8 tahun terlewati dan baru menyelesaikan kuliahnya akan tetapi hal ini bukanlah suatu penyesalan. Di balik itu pengalaman yang ia dapatkan di luar kampus juga tidak kalah penting dan mampu membentuk dirinya seperti sekarang. “Jadi kuliah yang benar sangat penting dan juga harus Anda imbangi dengan social activity yang Anda impikan seperti saya untuk menjadi pengusaha” tandasnya.

Sumber : Buku Jejak Entrepreneur Universitas Airlangga

Tags :