Jalankan Bisnis yang Bermanfaat Bagi Masyarakat, Maka Uang Akan Mengikuti Wednesday, 10 January 2018 06:52

 

Membuka usaha resto Ayam Bakar Pak D merupakan sebuah pencapaian yang besar bagi Erik. Awal mulanya, Erik mendapat modal utama untuk membuka usaha restonya dari departemen Manajemen. Ia mulai memberanikan diri untuk berwirausaha sejak kuliah. Sebelum memilih dan fokus terhadap bisnis resto Pak D yang telah memiliki cabang outlet di Jawa Timur ini, Erik pernah membuka usaha lain namun kegagalan demi kegagalan yang ia terima. Sempat membuka bisnis pendidikan, akan tetapi bisnis tersebut tidak berhasil. Dengan dukungan dari lingkungan sekitar, Erik pun secara tidak terencana mencoba membuka resto. Sistem yang digunakan Erik terbilang biasa, namun keyakinannya dalam mencari ridho Allah SWT menjadi motivasi Erik dalam merintis usahanya. “Membuat usaha itu harus berani berinovasi, buat sesuatu yang tidak dipikirkan orang untuk berjualan,” ungkap Erik ketika ditanyai mengenai cara memulai usahanya.

Erik mengakui bahwa minta ilmu yang ia lakoni menjadi sangat berjasa dengan usahanya. Baginya, departemen Manajemen sangat mendukung usahanya sehingga ia bisa membangun resto ini sampai besar dan memiliki cabang dimana-mana.

Pak D tercatat memiliki 10 cabang yang tersebar di Jawa Timur. Resto yang menawarkan menu makanan sepuasnya ini menjadi pilihan bagi masyarakat yang datang ramai-ramai bersama keluarga, teman atau komunitas. Bagi Erik, membuka resto yang dikenal dengan harga terjangkau ini hanya bermodal keyakinan. “Semua usaha harus diniati dengan lillahi ta’ala, maka dengan begitu, yakinlah bisnismu akan sukses.” Erik merupakan sosok yang gigih dan pekerja keras, ditambah dengan keyakinannya yang teguh bahwa menjalankan usaha tidak boleh setengah-setengah. Tidak perlu banyak teori untuk melakukan usaha, kalau terlalu banyak teori terlalu banyak angan-angan, waktu akan terbuang karena terlalu banyak berpikir dan tidak berbuat apa-apa. Erik berpendapat jika segera lakukan, karena usaha itu bertumbuh, bukan langsung besar.

Meski bagaimanapun Erikk mengelola sistem manajemen restorannya dengan maksimal, Erik berbagi cerita bagaimana kesulitannya dalam merawat karyawan dan eksistensi pelayanan. Namun lagi-lagi, Erik selalu menganggap semua hambatan itu adalah proses yang harus dihadapi oleh Erik sebagai pengusaha. Hambatan akan menjadi berat ketika kita memikirkan hambatan, maka jauhkan pikiran mengenai hambatan karena segala yang terjadi adalah sebuah tantangan. “Saya memulai bisnis ini dari outlet-outlet kecil, saya tidak minta langsung besar. Saya menikmati prosesnya,” begitu tutur Erik ketika ditanyai mengenai hambatan yang telah dilaluinya.

Pada tahun 2017, Erik mendapat penghargaan dalam ajang Wirausaha Muda Mandiri tahun 2017 sebagai kategori juara 1 Kategori Boga kelompok alumni dan juara favorit. Membawa nama UNAIR merupakan kebanggaan tersendiri bagi Erik sebagai bentuk kerja keras yang selama ini dilakukannya dan dukungan dari UNAIR yang selalu menemani Erik. Depot yang akan membuka cabang lagi ini akan berkembang semakin pesat. (tak)

 

Sumber: Jejak Entrepreneur Universitas Airlangga

Tags :