Mempertemukan Investor dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Bisnis Friday, 12 January 2018 03:18

 

Penyambung tangan antara investor dengan UKM, begitu Ikhlas menyebutkan Peduli Indonesia sebagai platform aplikasi yang mempertemukan pegiat UKM bisnis dengan investor untuk memajukan bisnis mereka. Sejak tahun 2015, Ikhlas membangun Peduli Indonesia bersama timnya. Semua usaha memiliki problem terkait modal, dengan Peduli Indonesia.com, pegiat UKM bisnis dapat mewujudkan bagaimana cara untuk mendapat investor untuk usahanya ke depan.

 

Berbisnis dengan berbasis aplikasi menjadi pilihan utama oleh Muhammad Ikhlas, alumni UNAIR Manajemen Perkantoran angkatan 2007 ini. Bergerak di bidang pengembangan aplikasi, Ikhlas memulai usahanya sejak tahun 2015. Di era zaman yang sudah maju, Ikhlas membaca situasi di sekelilingnya mengenai sumber daya manusia yang dibutuhkan. Banyak orang-orang yang ingin membuka usaha namun tidak memiliki modal yang cukup. Peduli Indonesia hadir dalam memecahkan masalah tersebut. Dengan basic marketing yang dimiliki, Ikhlas membuka peluang bagi UKM untuk menanam modal bersama mereka.

Bekerja di perusahaan baginya kurang efektif dalam kehidupan pribadinya. Waktu keluarga yang sedikit menjadi salah satu faktor mengapa ia memilih untuk menjadi wirausahawan. Berdasarkan pengalaman, mencari kerja merupakan tantangan besar setelah pasca kelulusan. Ikhlas memulai pembelajarannya ketika SMA sebagai penjual air isi ulang milik pamannya. Ia belajar untuk berkomunikasi  Ikhlas pernah bekerja sebagai pramusaji di Apple Store. Namun gajinya tidak seberapa, akhirnya ia terjun ke dalam dunia bisnis pialang. “Dari sini, saya belajar bagaimana caranya mencari investor,” tutur Ikhlas. Setelah merasa diuntungkan dengan penghasilan dari bisnis pialang, Ikhlas pun mundur dan mulai merintis usaha bisnis dengan temannya. Tidak sesuai dengan kenyataan, Ikhlas dan temannya tidak cocok satu sama lain karena masalah pribadi. Akhirnya, ia mencari cara bagaimana untuk bisa bangkit.  Ia juga sempat mencari kerja hingga ke toko aksesoris namun kenyataan tidak berpihak baik padanya. Setelah mengalami pengalaman yang telah dilalui, Ikhlas menganggap bahwa bekerja di perusahaan cukup sulit. Sejak saat itu, Ikhlas terus mencoba untuk maju dan membangun usaha sendiri.

Ia mewujudkan mimpinya dengan membangun usaha Peduli Indonesia. Peduli Indonesia merupakan sebuah platform yang bergerak dalam bidang jasa penyaluran para investor dengan UKM yang tergabung menjadi anggota. Pelayanan Peduli Indonesia yang dikemas dengan website ini mulai berkembang sejak tahun 2015. Usaha yang dibangunnya ini bertujuan untuk memberikan peluang dengan problem terkait modal terbatas agar memiliki usaha atau bisnis dengan cara investasi. Berbagai UKM dan investor telah tergabung dalam PeduliIndonesia.com. Keseimbangan dalam pengelolaan uang menjadi tantangan tersendiri bagi Ikhlas. Ia mencari cara bagaimana modal dan kebutuhan pribadi tidak tercampur agar modal yang dibutuhkan tidak sampai tercampur dengan kebutuhan pribadi. Hingga saat ini, omset Peduli Indonesia mencapai sekitar 20 juta dalam satu project.

“Motivasi untuk maju berasal dari diri sendiri. Mimpi dan keinginannya jangan tanggung-tanggung. Kalau ada yang mengatakan, ‘jangan bermimpi terlalu tinggi! Nanti sakit kalau tidak sampai’, justru aku menyarankan untuk mimpilah setinggi mungkin karena dengan bermimpi, maka kamu akan berusaha untuk mewujudkannya,” ungkap Ikhlas. Dengan usaha yang dirintisnya, Ikhlas beserta 6 orang timnya telah menuai pencapaian yang semakin maju. (Tak)

 

Sumber: Jejak Entrepreneur Universitas Airlangga

Tags :