WISATAHATI UMROH & HAJI, MOTIVASI MANDIRI DI NEGERI SENDIRI Wednesday, 17 January 2018 04:20

 

Berawal dari keinginan untuk menjadi wirausahawan, Radityo yang kerap disapa Radit ini memulai karirnya sebagai wirausahawan setelah lulus kuliah. Waktu senggang sembari menunggu panggilan kerja tidak membuat Radit berdiam diri di rumah. Bekerjasama dengan beberapa temannya, Radit membuka usaha fotokopi untuk mahasiswa. Selain membuka usaha fotokopi, Radit dan teman-temannya juga membuka beberapa usaha kecil lainnya. Usaha kecil yang dilakukan oleh Radit dan teman-temannya ini mengalami banyak sekali pasang surut. Hingga setelah Radit menikah dengan istri, Radit mulai membangun usaha travel dan juga kuliner.

Dengan motivasi untuk mandiri di negeri sendiri, Radit dan beberapa temannya mendirikan sebuah komunitas yang mewadahi orang orang yang peduli akan negara Indonesia. Dari komunitas ini, Radit memiliki sebuah mimpi untuk memajukan akhlaq dan memandirikan generasi bangsa di negeri sendiri. Mimpi ini diwujudkan oleh Radit pada salah satu wirausahanya, yaitu Wisata Hati Umroh dan Haji. Wisata Haji ini, dibentuk untuk memajukan generasi generasi yang memiliki akhlaq muliad dan mandiri di negeri sendiri. Menengok pada Ustad Yusuf Mansur, Radit memiliki motivasi yang besar untuk mengembangkan usahanya ini sehingga usahanya kini tak hanya melayani umroh dan haji, tetapi juga wisata religi ke mancanegara.

Berbekal pada pengalamannya untuk berwirausaha secara kecil-kecilan, Radit terbiasa merangkul banyak orang. Dari merangkul banyak orang, membuat Radit memilki banyak relasi dan juga teman belajar. Relasi yang banyak juga membantu Radit dalam merintis usahanya ini. Relasi ini dapat dibentuk melalui pengalaman organisasi yang banyak dan tentunya tidak hanya bergantung pda satu kelompok saja. Selain itu keunggulan Radit yang melek terhadap teknologi, membuat Radit berpikir lebih kritis untuk tidak hanya menjadi user, tapi juga menjadi creator yang dapat memanfaatkan teknologi sebagai wadah promosi.

Dalam berwirausaha, kita pasti mengenal yang namanya pasang maupun surutnya sebuah usaha. Hal ini juga dialami oleh Radit. Ketika mengalami pasang surut ini, Radit tidak serta merta berputus asa. Radit mencoba melihat hikmah dibalik apa yang menimpanya, baik itu berupa kerugian. Menilik ulang apa yang bisa diambil manfaat atas kerugian yang terjadi. Sehingga ini membuat Radit senantiasa bangkit ketika jatuh.

Selain itu, Radit juga memilki beberapa pesan untuk generasi muda Indonesia saat ini. Generasi muda diharapkan untuk memilki cita-cita yang besar. Tidak perlu takut dengan aral yang melintang, tetap menekuni usaha yang dirintis dengan giat. Tak hanya tentang cita-cita yang besar, Radit juga berpesan agar generasi muda mau belajar. Belajar semua hal yang dapat diambil kebaikannya untuk memajukan usaha di dalam negeri. Lalu generasi muda juga harus siap menuai hasil akan apa saja yang telah dilakukan. Pesan yang selanjutnya, yaitu jangan lupa untuk menjadi bermanfaat. Jangan lupa menjadi bermanfaat ini digambarkan oleh Radit untuk senantiasa membantu sesama manusia.

 

Sumber: Jejak Entrepreneur Universitas Airlangga

Tags :