Teliti Kecelakaan Kerja, Fransisca Sirait Jadi Wisudawan Terbaik S2 FKM UNAIR Sunday, 11 March 2018 00:23

kerja

FRANSISCA Anggiyostiana Sirait ketika menerima piagam dari Rektor Universitas Airlangga Prof. M. Nasih, dalam wisuda, periode Maret 2018. (Foto: Bambang Bes)

 

UNAIR NEWS – Fransisca Anggiyostiana Sirait, S.KM., M.KKK pantas berbangga. Segala usaha dan kerja kerasnya dalam menempuh S2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) membuahkan hasil. Perempuan kelahiran Malang 18 Maret 1993 ini menjadi wisudawan terbaik S-2 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR dengan IPK 3,92 pada wisuda Maret 2018.

”Saya sangat bersyukur dan tidak menyangka mendapat predikat ini. Banyak teman yang jauh hebat dan luar biasa,” kata perempuan yang pernah meraih special award

in honor and recognition of the most exceptional creativity and innovative idea expressed by the research presented at The 1st International Joint Conference of Indonesia-Malaysia-Bangladesh-Ireland (IJCIMBI) 2015 tersebut.

Ia menulis tesisnya tentang “Pengaruh Preconditions terhadap Tindakan Tidak Aman”. Disitu Fransisca membahas tindakan aman pekerja dengan teori HFACS (Human Factors Analysis and Classification System). HFACS adalah perkembangan dari Swiss Cheese Model dan teori untuk analisis kecelakaan kerja yang menjelaskan model dari human error.

”Kecelakaan kerja, khususnya pada industri, meningkat dan menimbulkan banyak kerugian. Sumber daya manusia merupakan kunci utama dalam proses pekerjaan, selain teknologi (alat) kerja dan kondisi lingkungan yang mendukung,” katanya.

Dalam penelitiannya, Fransisca mengamati sisi personal setiap pekerja untuk meningkatkan tindakan aman dan selamat dalam bekerja serta SDM berkualitas. Seratus pekerja dilibatkan lantaran dibutuhkan analisis setiap individu untuk memperdalam ilmu analisis perilaku dan kecelakaan kerja.

Selama ini Fransisca juga aktif di HSE (Health, Safety, Environment) Indonesia Wilayah Jatim sejak 2016, yakni sebagai staf sekretaris dan koordinator divisi pengabdian masyarakat himpunan mahasiswa. Kesibukan itulah yang jadi tantangan dan kendalanya.

“Dalam mengatasinya, saya membuat prioritas dan mengatur waktu. Saya sebut dengan SOA (schedule of activities). Isinya daftar kegiatan harian, mulai bangun tidur sampai kembali tidur malam,” terangnya.

Setelah lulus ini? Fransisca mengaku akan fokus bekerja mengaplikasikan ilmunya, dan tetap melakukan beberapa kegiatan yang bermanfaat. 

 

Sumber : http://news.unair.ac.id/2018/03/06/teliti-kecelakaan-kerja-fransisca-sirait-raih-wisudawan-terbaik-s2-fkm-unair/ 

Tags :