SURABAYA, KOMPAS – Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga Surabaya bernagkat lebih cepat dari jadwal ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pemberangkatan pada Senin (6/8/2018) petang ini dilakukan karena khawatir korban gempa tidak bisa ditangani maksimal akibat ada rumah sakit yang rusak di Lombok.
Ketua Tim Acu Pertama RS Terapung Ksatria Airlangga Christrijogo Sumantono yang dihubungi di Pelabuhan Kalimas Surabaya Senin siang mengatakan, kapal ini perlu segera berlayar menuju Pelabuhan Tanjung Luar, karena rumah sakit yang ada di wilayah itu tidak bisa beroperasi setelah diguncang gempa, Minggu (5/8/2018) petang.
Sebenarnya rencana RS Terapung berangkat Minggu malam, namun Syahbandar Tanjung Perak melarang karena kondisi cuaca sangat buruk. “Kami tetap berangkat meski cuaca kurang bersahabat, gelombang selama berlayar agak tinggi,”kata Christriyogo.
Tim Acu Pertama RS Terapung Ksatria Airlangga beranggotakan 12 orang para medis. Tim akan diberangkatkan pada putaran pertama ke Pelabuhan Carik, Lombok Utara dan Pelabuhan TanjungLuar Lombok Utara. Ada 4 tim dokter yang tergabung dalam Tim Acu Pertama ini, yakni dokter Anastesi, dokter bedah, dokter orthopedi dan dokter umum.
Menurut Christroyogo, tim Acu Pertama ini merupakan tim assessment yakni tim yang menilai dan meninjau keadaan di lokasi terdampak gempa. Tim pertama ini masih sedikit karena sebagai tim assesment. “Kami akan tinjau kondisi di lokasi serta apa saja yang menjadi kebutuhan untuk segera dipenuhi dari Surabaya, jadi kita tinjau keadaan disana apa saja yang dibutuhkan, baru didatangkan tim yang lebih besar sesuai dengan assesment tim Acu Pertama,” ujarnya.
Menurutnya yang bisa dilakukan Tim Acu Pertama selain menilai dan mengevaluasi keadaan, tim akan memberikan pertolongan pertama kepada korban. Paling tidak membuat korban tetap bisa bertahan sampai tim medis yang lebih besar didatangkan.
Paling tidak hari ini ada 18 dokter dan tenaga medis yang diberangkatkan untuk mengatasi korban yang menderita luka dan operasi ringan. Intinya jangan sampai ada korban mengalami infeksi, sebab untuk melakukan operasi tulang akan lebih sulit.