Mantan Aktivis BEM, Kini Pengawal Kredibilitas OJK Thursday, 21 February 2019 04:20

Ahmad Hidayat lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, pada tahun 1966. Dia dibesarkan dan menempuh pendidikan SD, SMP, dan SMA di kota tersebut.

Pada 1984, Hidayat melanjutkan studi S-1 di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi (kini, Fakultas Ekonomi dan Bisnis – FEB) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Saat itu, dia memilih Unair karena memiliki reputasi yang bagus di bidang akuntansi.

Di  tengah  kesibukannya  sebagai mahasiswa pada semester ketiga, Hidayat juga aktif menjadi pengurus Senat serta Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FEB Unair sebagai wakil.

Saat masih sebagai mahasiswa, Hidayat tergabung dalam kepanitiaan Seminar Industri se-Jawa-Bali. Pada seminar tersebut, panitia berhasil menghadirkan beberapa pejabat, antara lain, Menteri Perindustrian Hartarto Sastrosoenarto, Wakil Menristek Rahadi Ramelan, dan Kuntoro Mangkusubroto mewakili Ginanjar Kartasasmita selaku Menteri UP3DN saat itu.

Bagi mahasiswa FE Unair saat itu, seminar tersebut merupakan pencapaian yang sangat luar biasa karena berhasil mengumpulkan mahasiswa fakultas ekonomi dari berbagai universitas se-Jawa-Bali sekaligus mendengarkan paparan dari para pejabat terkait dalam rangka membahas perindustrian di Indonesia.

 

Salah Belajar, Tapi Dapat Nilai Bagus

Selama menempuh pendidikan di FEB Unair, Hidayat memiliki pengalaman unik yang berkesan. Pernah salah belajar dalam menyiapkan suatu ujian. Yakni menyiapkan untuk belajar ilmu budaya dasar, padahal ujiannya adalah ilmu alamiah dasar.

Tetapi, Suyunus, dosen Ilmu Alamiah Dasar saat itu, justru memberikan nilai yang bagus kepadanya. Sebab, dia memiliki pemikiran yang out of the box ketimbang yang lain, padahal saat itu Hidayat tidak belajar Ilmu Alamiah Dasar dan menjawab dengan logika saja.

Hidayat menyelesaikan pendidikan S-1 dalam waktu empat tahun, lulus pada tahun 1988. Pada saat penyusunan skripsi, dia dibantu oleh dosen dan guru besar yang berkompeten dalam bidang akuntansi.

 

Sebagai Officer Development Program Di Bali

Setelah lulus, Ahmad Hidayat langsung bekerja di Bank Bali melalui jalur Officer Development Program pada tahun 1989–1991. Selanjutnya, mengikuti program Pendidikan Calon Pemeriksa Bank pada 1991–1992 di Bank Indonesia (BI). Lalu, sejak 1992 selama 25 tahun, Ahmad bekerja di Bank Sentral Republik Indonesia.

Karirnya di BI cukup panjang. Hidayat berkiprah di berbagai bidang, antara lain, bidang Pengawasan Perbankan (1992–1998) dan bidang Sistem Pembayaran (2000–2008). Setelah itu, dia menjabat Kepala Divisi Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Keuangan BI pada 2008–2012.

Hidayat juga memimpin penyempurnaan BI-SOSA (Core Banking BI). Pada 2012–2017, Ahmad menduduki jabatan sebagai Kepala Grup Pengaturan, Perencanaan, dan Pelaporan Keuangan Departemen Keuangan BI. Salah satu tanggung jawabnya adalah menjadi Chief Financial Officer BI. Jabatan terakhir di BI adalah Direktur Eksekutif di bidang keuangan.

Saat di BI, Hidayat memperoleh beasiswa untuk melanjutkan studi pascasarjana di Jurusan Finance University of Illinois, IL, Amerika Serikat, pada 1998–2000 dan mendapatkan gelar MBA.

 

Merangkai sebagai Ketua Dewan Audit

Saat ini, Ahmad Hidayat menduduki jabatan yang sangat strategis dalam perekonomian Indonesia, yaitu sebagai Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merangkap Ketua Dewan Audit periode 2017–2022.

Tugas utama yang diamanahkan ialah memastikan seluruh pelaksanaan tugas OJK dilaksanakan dengan govern sehingga tujuan yang diamanatkan Undang-Undang (UU) kepada OJK dapat terlaksanakan dengan baik.

Sebagai penjaga gawang sekaligus garda terdepan dalam pelaksanaan governance di OJK, Hidayat memastikan harus semua kebijakan yang dikeluarkan OJK dapat kredibel. Juga memastikan seluruh industri jasa keuan-gan di Indonesia mematuhi semua kebijakan yang dikeluarkan OJK.

Pada berbagai kesempatan, baik sebagai keynote speaker maupun narasumber di berbagai seminar, simposium, atau diskusi, Hidayat selalu menyuarakan pentingnya profesi governance, risk management, dan compliance dalam membangun tata kelola yang baik, tidak hanya di industri jasa keuangan, tetapi juga di setiap lembaga atau institusi di republik ini.

 

Industri Keuangan Nonbank Harus Sehat

Harapan untuk Indonesia yang akan datang adalah terwujudnya industri keuangan di Indonesia yang lebih baik. Industri keuangan nonbank (IKNB) dan pasar modal dapat berkembang dan beroperasi secara sehat sehingga bisa menunjang berbagai program pembangunan yang sedang dijalankan oleh pemerintah.

Selain itu, ke depan, Ahmad berharap OJK dapat menjadi lembaga yang lebih kredibel sehingga berkontribusi terhadap terwujudnya perekonomian Indonesia yang sehat.

 

Profil Singkat

Nama                   :  Drs. Ahmad Hidayat, Akt. CA. MBA

Tempat,
Tanggal Lahir      :  Banyuwangi, 19 Juli 1966

 

Pendidikan:

  • SD Blambangan 1 Banyuwangi (Lulus 1978)
  • SMP 1 Banyuwangi (Lulus 1981)
  • SMA 1 Banyuwangi (Lulus 1984)
  • S-1 Akuntansi Unair (Lulus 1988)
  • S-2 Finance University of Illinois, IL, AS (Lulus 2000)

 

Karir:

  • Kepala Divisi Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Keuangan BI (2008-2012)
  • Kepala Grup Pengaturan, Perencanaan, dan Pelaporan Keuangan Departemen Keuangan BI (2012–2016)
  • Kepala Grup Akuntansi dan Pajak Departemen Keuangan BI (2016–Juli 2017)
  • Direktur Eksekutif, Staf Ahli Dewan Gubernur Bidang Keuangan (Juli 2017)
  • Ketua Dewan Audit Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK (Juli 2017–sekarang)

 

Jabatan Lain:

  • Anggota Dewan Pengarah Komite Penyusun Kebijakan Akuntansi Bank Indonesia (2013–2017)
  • Anggota Dewan Pengawas Dana Pensiun BI (2014–2017)
  • Anggota Dewan Pembina Yasporbi (2014–2017)
  • Wakil Ketua Ikatan Pegawai BI (2014–2017)

 

Tags :