Perempuan Pertama ke Misi Perdamaian PBB Tuesday, 05 March 2019 07:32

Lahir di Jakarta, Ratih mengenyam pendidikan dasar hingga SMA di kota kelahirannya. Memasuki kuliah, Ratih merantau ke Surabaya. Dia menjadi mahasiwa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) (dulu), kini Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Ratih mengambil Program Studi Sastra Inggris.

Semasa kuliah Ratih termasuk mahasiswa aktif dan selalu tertarik dengan lingkungan baru. Dia suka berinteraksi dengan teman-teman satu angkatan dengan latar belakang yang berbeda, baik suku, bahasa, agama, dan adat kebiasaan. ”What a very rich culture we have”.Dia juga mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa Merpati Putih yang membuatnya belajar menjadi wanita tangguh.

Pada 2001 Ratih mendapatkan kesempatan menempuh pendidikan strata 2 (S-2) di jurusan Hubungan Internasional di Monash University.

 

Berkarir sebagai Prajurit TNI

Dalam perjalanan karirnya, Ratih menjadi prajurit ABRI (pada saat itu, kini TNI) pada 1994. Lantas pada 1995 dia dilantik menjadi letnan dua dengan Korps Dinas Khusus di TNI AU.

Bermula dari sini, dia sering ditugaskan ke luar negeri sebagai staf pertahanan negara. Pada 1997, Ratih dikirim untuk magang di Akademi Angkatan Bersenjata Australia di Canberra selama 1 (satu) tahun.

Tahun 2003, Kantor Hubungan Luar Negeri Mabes TNI menjadi tempatnya berkarya. Selama 7 (tujuh) tahun Ratih berinteraksi dengan Atase Pertahanan Kedubes Negara sahabat dan organisasi-organisasi internasional di luar negeri.

 

Perempuan Pertama ke Misi Perdamaian PBB di Kongo

Pengalaman serta pengetahuan yang luar biasa membuat dirinya menjadi wanita TNI pertama yang diberangkatkan ke misi perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo (MONUC) pada 2008.

Pada peride 2009–2012 Ratih ditugasi menjadi anggota di Staf Operasi mabes TNI. Di sini dia banyak belajar tentang pelaksanaan latihan operasi gabungan TNI, mengunjungi beberapa negara sahabat untuk rapat bersama, seminar bahkan kursus. ”So many new things for me to absorps, so little time I had.”

Pada 2012 dia kembali diberangkatkan ke misi perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL). ”Di sini saya berperan sebagai staf operasi pada Joint Ops Centre UNIFIL selama sebulan. Kemudian, ditugasi menjadi anggota UN Advanced Team in Syria yang kemudian menjadi UN Supervision Mission in Syria,” ujarnya.

Di kota Homas Ratih mengaku berkali-kali mendapat serangan tembakan dan pengeboman. Namun, dia tetap teguh untuk melaksanakan tugasnya.

Bersama kawan-kawan Military Observer dari negara anggota PBB lainnya, Ratih selalu siap berkeliling wilayah Homas dan wilayah lainnya di Suriah untuk meyakinkan penduduk lokal bahwa keberadaan PBB membantu mereka.

Usai dari Suriah, dia ditugaskan di Joint Ops Centre UNIFIL. Tepatnya pada September 2012 dia kembali ke Lebanon.

Setelah bertugas di Lebanon, dia kembali ke Indonesia pada 2013. Pada 2014 bertugas di Komando Sektor Pertahanan Udara I di wilayah Lanud Halim Perdanakusuma. Dia menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia di bagian barat dengan radar yang tersebar di 6 (enam) wilayah kerja. Yakni, di Tanjung Kait, Tangerang, Tanjung Pinang, Ranai, Natuna, di Tegal, Kulonprogo Yogyakarta, dan di Cibalimbing, Sukabumi.

Kemudian pada 2017 dia kembali dipindah tugaskan ke Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta dan bertugas mengajar bahasa Inggris untuk Taruna/I AAU.

Pada April 2018 hingga sekarang, dia kembali ke Jakarta dengan posisi sebagai Staf Kantor Kerja Sama Luar Negeri Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia.

Harapan idealnya untuk Indonesia di masa depan adalah Indonesia tetap dapat mempertahankan jati diri sebagai bangsa yang ber-Pancasila. Yakni, menjaga dan menjalankan sila-sila yang ada dalam Pancasila. 

Ratih berharap tetap terus dapat mengabdikan ilmu dan pengetahuan serta pengalaman untuk kemajuan Lemhannas RI.

 

Profil Singkat

Nama                  :      Letkol Sus Ratih Pusparini, S.S., M.A.

Tempat Lahir       :      Jakarta

 

Pendidikan:

Pendidikan:             

SD (Jakarta)                : Lulus Tahun 1982

SMP (Jakarta)              : Lulus Tahun 1985

SMA (Jakarta)              : Lulus Tahun 1988

S-1 (Unair)                    : Lulus Tahun 1994

S-2 (Monas University)  :Lulus Tahun 2002

 

Pekerjaan dan Karir:

  • Prajurit ABRI 1994
  • Letnan Dua dengan Korps Dinas Khusus di TNI AU 1995
  • Magang di Akademi Angkatan Bersenjata Australia di Canberra 1997
  • Bertugas di Kantor Hubungan Luar Negeri Mabes TNI 2003
  • Wanita TNI pertama yang bertugas ke misi perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo (MONUC) 2008
  • Anggota di Staf Operasi Mabes TNI 2009 - 2012
  • Staf Operasi pada Joint Ops Centre UNIFIL di Lebanon 2012
  • Anggota UN Advanced Team in Syria dan UN Supervision Mission in Syria 2012
  • Komando Sektor Pertahanan Udara I di wilayah Lanud Halim Perdanakusuma 2014
  • Bertugas di Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta 2017
  • Staf Kantor Kerja Sama Luar Negeri Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia 2018

 

Tags :