Pembelajaran dari Badan Eksekutif Mahasiswa Thursday, 09 May 2019 05:31

Lahir di Samarinda, Kuncoro mengenyam pendidikan dasar hingga tinggi di Surabaya. Dia memperoleh gelar sarjana setelah kuliah di Program Studi Farmasi Universitas Airlangga pada 1984. Setelah lulus pada 1989, Kuncoro meluluskan profesi apoteker pada 1990.

Semasa kuliah, Kuncoro tidak hanya aktif mengikuti perkuliahan, tetapi juga di kegiatan organisasi. Dia menjadi anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di seksi pembelajaran. Dengan aktif di organisasi itu Kuncoro memperoleh banyak pengalaman berharga, khususnya di bidang pembelajaran. Tidak hanya segi intelektual, tetapi juga kepribadian excellent with morality. Semua itu digali berdasarkan apa yang telah dilaksanakan dan dirasakan segenap civitas akademika di Unair.

Kuncoro tidak puas hanya pada gelar sarjana. Karena itu, dia melanjutkan studi di pascasarjana. Dia meraih gelar doktor di Universitas Sidney, Australia, pada 2001 dengan beasiswa dari pemerintah Australia.

Lulus profesi apoteker tahun 1990, Kuncoro langsung dipercaya menjadi dosen di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya sampai sekarang. Dia sudah berkarya hingga lebih dari 28 tahun.

Tahun 1991 hingga 1994 Kuncoro dipercaya sebagai wakil dekan tiga Fakultas Farmasi. Pada 1999 dia dipercaya sebagai sekretaris lembaga penelitian dan kepala laboratorium.

Selanjutnya, pada 2002 hingga 2004 Kuncoro kembali dipercaya sebagai wakil dekan Fakultas Farmasi. Karir Kuncoro pun terus meningkat karena terpilih sebagai wakil rektor Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya pada 2004 hingga 2012. Puncaknya, dia terpilih menjadi rektor Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya pada 2012 hingga 2020.

Selama mengabdi di Universitas Katolik Widya Mandala, Kuncoro sudah menghasilkan puluhan penelitian, penghargaan, dan buku yang telah diterbitkan. Salah satunya buku berjudul Paracetamol Solubility in the Propylene Glycol–Glycerol–Water System. Penghargaan yang diraih, antara lain, 108 Indonesia Innovations (2016) Banana Waste for Tablet dan Intellectual Property Right P00201508185.

 

Berkontribusi untuk Kemajuan Bangsa

Harapan ideal untuk Indonesia di masa depan adalah agar sarjana-sarjana dapat lebih berkontribusi demi kemajuan bangsa dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.

Kuncoro percaya dan yakin bahwa Indonesia akan menjanjikan karena begitu banyak penelitian yang ada. Selain itu, terdapat bonus demografi yang membuat lebih banyak usia produktif.

Dengan kondisi seperti itu, dia percaya bahwa Indonesia mempunyai peluang besar untuk dapat maju asal dapat dimaksimalkan. Juga diperlukan komitmen dan kontribusi yang nyata dari berbagai profesi demi kemajuan bangsa Indonesia.

 

Profil Singkat

Nama                                   : Drs. Kuncoro Foe, G.Dip.Sc., Ph.D.

Tempat, Tanggal Lahir         : Samarinda, 7 Juni 1965

 

Pendidikan:

  • SD (Surabaya) Lulus 1977
  • SMP (Surabaya) Lulus 1981
  • SMA (Surabaya) Lulus 1984
  • S-1 (Unair Surabaya) Lulus 1989
  • Profesi (Unair Surabaya) Lulus 1990
  • S-2 (The University of Sydney) Lulus 1996
  • S-3 (The University of Sydney) Lulus 2001

 

Karir dan Penghargaan :

  1. Vice Dean for Student Affairs at the Faculty of Pharmacy, Widya Mandala Catholic University Surabaya (1991–1994)
  2. Secretary of Research Institute at Widya Mandala Catholic University Surabaya (1999–2000)
  3. Head of Laboratory of Formulation and Technology of Liquid Dosage Form (1999–2009)
  4. Head of Laboratory of Physical Pharmaceutics (1999–2009)
  5. Vice Dean for Academic Affairs at the Faculty of Pharmacy, Widya Mandala Catholic University Surabaya (2000–2004)
  6. Vice Rector for Academic, Student and Cooperation Affairs at Widya Mandala Catholic University Surabaya (2004–2012)
  7. 108 Indonesia Innovations (2016) Banana Waste for Tablet
  8. Intellectual Property Right P00201508185

 

Tags :